Helo Indonesia

Korsel dan Jepang Panik Usai Satelit Mata-mata Korea Utara Jatuh ke Laut Setelah Diluncurkan

Syahroni - Internasional
Rabu, 31 Mei 2023 18:54
    Bagikan  
Korea Utara meluncurkan satelit mata-matanya, Selasa (30/5).,
Doc/ NPR

Korea Utara meluncurkan satelit mata-matanya, Selasa (30/5)., - Kepanikan terjadi di Korea Selatan dan Jepang usai satelit mata-mata Korea Utara diluncurkan dan jatuh ke lautan.

HELOINDONESIA.COM - Kepanikan terjadi di Korea Selatan dan Jepang setelah peluncuran satelit ruang angkasa pertama Korea Utara gagal dan terjatuh ke laut. Sirene serangan udara terdengar meraung-raung di ibu kota Korea Selatan, Seoul, sementara Jepang memperingatkan penduduk di Okinawa untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Korea Utara sebelumnya mengumumkan rencananya untuk meluncurkan satelit pada 11 Juni untuk memantau kegiatan militer AS, menurut BBC. Setelah kegagalan pertamanya, mereka dikabarkan akan mencoba peluncuran kedua sesegera mungkin.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan Korea Utara tampaknya telah menembakkan rudal balistik dan pemerintah sedang menganalisis rinciannya. Dia menambahkan bahwa saat ini tidak ada laporan kerusakan usai peluncuran. Jepang juga sebelumnya telah mengancam bahwa pihaknya siap untuk menembak jatuh objek apapun yang mengancam wilayahnya.

Dalam laporannya, BBC menyebut, kekacauan dan kebingungan terjadi di Seoul, ibu kota Korea Selatan ketika orang-orang terbangun karena suara sirene serangan udara yang diikuti pesan darurat untuk mempersiapkan evakuasi. Namun 20 menit kemudian, pesan darurat itu dibatalkan.

Militer Korea Selatan mengatakan objek itu mungkin pecah di udara atau jatuh setelah menghilang dari radar, menambahkan bahwa analisis sedang dilakukan, kata kantor berita Yonhap.

Menanggapi kepanikan yang terjadi di Korea Selatan dan Jepang, Ri Pyong Chol, wakil ketua komisi militer pusat partai yang berkuasa di Korea Utara menyebut bahwa kepanikan yang terjadi usai peluncuran satelit Selasa (30 Mei) kemarin adalah tindakan militer yang sembrono dari AS dan Korea Selatan. Dia menuduh negara-negara itu secara terbuka mengungkapkan ambisi sembrono mereka untuk melakukan agresi ke Korea Utara.

Sebelum peluncuran hari ini, departemen luar negeri AS mengatakan setiap peluncuran Korea Utara yang menggunakan teknologi rudal balistik akan melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB. Kementerian luar negeri Korea Selatan juga mengutuk rencana peluncuran itu. Mereka menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap resolusi dewan keamanan yang melarang semua peluncuran menggunakan teknologi rudal balistik.

"Jika Korea Utara akhirnya melanjutkan peluncuran, itu harus menanggung harga dan rasa sakit yang pantas," katanya dilansir dari Daily Express.

Laporan mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah mengidentifikasi pengembangan satelit militer sebagai komponen kunci pertahanan negaranya.