bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Viral Anggota Brimob di Riau Kesal Diperas Atasannya Rp 650 Juta, Bukan Dapat Promosi Jabatan Malah Didemosi

Selasa, 6 Juni 2023 15:15
    Bagikan  
Postingan viral,
Foto: tangkapan layar

Postingan viral, - Tangkapan layar permintaan setoran dan Bripka Andry Darma Irawan, anggota Brimob Polda Riau.

HELOINDONESIA.COM - Sebuah postingan  tentang anggota Brimob di Riau yang terus-terusan diperas atasannya menjadi viral di media sosial Facebook.

Andry menuliskan curahan hatinya di Facebook lantaran kesal  dimutasi tanpa alasan  jelas padahal dia sering menyetorkan sejumlah uang ke rekening pribadi atasannya.

Dalam unggahan Facebook yang dilihat Heloindonesia pada Selasa (6/6/2023), Bripka Andry Darma Irawan dengan nama akun Facebook AnDrimob Svt Riau memposting tulisan itu di Fanspage Sat Brimob Polda Riau YonBapor.

Baca juga: DPRD DKI Geram Duit Rp 197 Milyar Buat KJP Tertahan, Bakal Panggil Disdik

Di unggahan Facebooknya , Bripka Andry tampak kesal mengapa dirinya didemosi bukan mendapatkan promosi 

Padahal dia merasa sudah menjalankan perintah atasannya itu dengan mentransfer uang  ratusan juta ke rekening pribadi Kompol Petrus H Simamora.

Bripka Andry mengatakan bahwa sebelumnya ia dinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau  di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.

Hingga pada Maret lalu, beliau dimutasi demosi tanpa alasan yang jelas ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru.

Baca juga: Pejabat Pesawaran Korban Pencurian Pecah Kaca Mobil

"Assalamualaikum wr.wb. Selamat siang. Salam hormat buat semua. Ijin menyampaikan, saya Bripka Andry Darma Irawan, S.A.P NRP 87031333," tulis Andry menuliskan pengaduannya di laman resmi Facebook Sat Brimob Polda Riau YonBapor seperti yang dilihat Heloindonesia pada Selasa (6/6/2023).

Andry menceritakan kalau  sebelumnya ia berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau  di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.

"Saya dimutasi demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru," kisah Andry.

Mutasi yang dilakukan melalui Sprint pada Jum'at tanggal 3 Maret 2023 dan  Rabu  8 Maret 2023  dia sudah  Penghadapan ke tempat baru.

Baca juga: Viral, Gadis Perawan 19 Tahun di Kolombia, Tiba-tiba Hamil Usai Bermimpi Disetubuhi oleh Roh Jahat

"Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi. Ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasi saya," ujarnya.

Dansat Brimob Kombespol Ronny Lumban Gaol, S.I.K, menurut Andry,    mengatakan,"Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama di sana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan."

Setelah mendengar penjelasan itu,dia mengungkapkan pembelaan dirinya kalau ia  sudah melakukan semua perintah Danyonnya.

Bahkan, Andry mengaku sudah mengajukan  proposal pembangunan Polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut di kantor Batalyon.

Baca juga: Tim FE USM Lakukan Pendampingan ke UKM Pondok Seafood Barokah 99

Lanjut Andry, dirinya  juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon.

"Sudah saya setorkan sebesar 650 juta ada bukti-bukti transfernya," terang Andry.

Saat itu, lanjut Andry, Dansat Brimob itu hanya  menjawab, "Saya tidak ada menerima uang tersebut.Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi ke Pekanbaru."

Setelah itu, kata Andry, ia   dan ibunya kembali pulang.

"Ibu saya merasa pusing dan terjatuh sehingga saya membawa ibu saya berobat," katanya.

Baca juga: Vera Putina, Wanita yang Mengaku Sebagai Ibu Kandung Putin, Meninggal dalam Keadaan Miskin

"Ijin menjelaskan, sebelumnya saya diperintahkan oleh Danyon saya Kompol Petrus H Simamora, S.Sos untuk membantu dan mencari dana dari luar kantor," ujarnya.

Andry pun mengaku  melaksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu.

"Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan," terangnya.

Sampai bulan Februari 2023, Andry mengaku   sudah mengirimkan sejumlah Rp 650 jutaan ke rekening pribadi Danyonnya.

"Saya kirim ke nomor rekening 1720001467473 Bank Mandiri an. Petrus Hottiner Simamora ada bukti-bukti transfernya.Uang ini khusus ke rekening pribadi Danyon," tambahnya.

Baca juga: Gubernur Arinal dan Ibu Riana Sari Buka Lampung Craft IV 2023

Tak hanya itu, lanjut Andry, ia juga memenuhi  kebutuhan dana  yang  diperintahkan.

"Serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp," terangnya.

Sebelum dimutasi, lanjut Andry, dia  diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan.

"Namun saya sudah berusaha semampu saya dan hanya dapat menyerahkan uang 10 juta kepada beliau," jelasnya.

Baca juga: Prabowo Sampaikan Usulan Perdamaian Ukraina-Rusia Ditolak, PDIP: Kesannya Tidak Tahu Lapangan

Beberapa hari kemudian,Kompol Petrus kembali meminta data dan lokasi di mana saja ia dapat uang setoran tersebut.

"Saya menyerahkan datanya lewat chat WhatsApp pribadi beliau.Tak lama kemudian saya dimutasi," ujarnya.

Andry juga menjelaskan kalau ada juga 6 anggota lain yang memberi setoran tiap bulannya sejumlah 5 juta perorang agar bisa bebas tugas dan hanya apel Rabu pagi dan Jum'at pagi yang disebut anggota freelance.

"Saya ada bukti chat grupnya.Namun mereka tidak dimutasi seperti saya," tambah Andry.

Andry menegaskan kalau dirinya sudah melapor ke Polda Riau dan diproses Bid Paminal Propam Polda Riau.

"Namun tidak ada kejelasan dan juga tidak ada perlindungan terhadap saya karena membongkar semua ini," jelasnya.

Baca juga: Ngeri, Warga Rekam Jutaan Nyamuk Terbang Membentuk Tornado di Tepi Danau Nikaragua

Sampai saat postingan itu dibuat, Andry mengaku belum masuk dinas karena  mengurus ibunya yang sakit serta keluarganya yang khawatir dengan keselamatannya.

"Mohon kiranya dapat membantu saya dalam permasalahan ini. Mohon ijin Bapak Kapolri, saya masih cinta Polri," tulis Andry di akhir postingannya.

Dikutip dari Mediaindonesia.com, Kabid Propam Polda Riau Kombes Johanes Setiawan membenarkan Andry membuat postingan tersebut lantaran tidak terima dimutasi demosi padahal dirinya tidak ada kesalahan selama berdinas di Batalyon B Rokan Hilir.

Baca juga: Ini Dia Tulisan Terbaru Denny Indrayana: Prof Mahfud, Sumber Kredibel, dan Suap Rp5 Triliun

"Mutasi terhadap Bripka Andry tersebut merupakan mutasi rutin. Ia dimutasi bersama 34 personil lainnya. Bukan bersifat demosi," kata Johanes Setiawan, Selasa (5/6/2023).