Helo Indonesia

Mengaku Direktur Utama dan Sepupu Kandung Halimah Bambang Trihatmodjo, Akhirnya Buronan Inisial HL Ditangkap Satgas SIRI Kejagung di Tangsel

Jumat, 10 Mei 2024 13:52
    Bagikan  
Ditangkap,
Ist

Ditangkap, - Buronan (DPO) Inisial HL Berhasil Diamankan Satgas SIRI Kejaksaan Agung RI.

HELOINDONESIA.COM - Buronan (DPO) Atas Nama Terpidana Hafrizal alias Rizal Chaniago (62) ditangkap Tim Intelijen Kejaksaan Agung (Satgas SIRI) di Jalan Pondok Betung Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu 8 Mei 2024.

Penangkapan itu, Tim Intelijen Kejaksaan Agung (Satgas SIRI) bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, dan Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan.

Terpidana Hafrizal asal Payahkumbuh, Sumatera Barat ini, bertempat tinggal di Jl. Winong Dalam, Sudimara Jaya, Ciledug, Kota Tangerang, dirinya merupakan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.

Baca juga: Tim Intelijen Kejati NTB Amankan Pegawai Kejagung RI, Pasalnya Dalam Hitungan Hari Tidak Masuk Kantor Tanpa Izin Pimpinan

Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 847 K/PID/2015 tanggal 13 Agustus 2015 jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 1840/Pid.B/2014/PN.Jkt.Pst tanggal 25 Januari 2015, menyatakan Terpidana Hafrizal terbukti secara sah dan meyakinkan telah melanggar pasal 378, 372, 263, 264, dan 266 KUHP dengan melakukan tindak pidana penipuan, penggelapan, membuat surat palsu, dan memberikan keterangan palsu dalam perkara pembelian saham PT Batubara Selaras Sapta (BSS).

"Terpidana Hafrizal mengaku sebagai Direktur Utama PT Batubara Selaras Sapta (BSS) kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta mengaku sebagai sepupu kandung dari Nyonya Halimah Bambang Trihatmodjo kepada pemegang saham (Aan Rustiawan) dan Direktur Utama (Revli Mandagie) pada PT Batubara Selaras Sapta (BSS)," terang Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Kamis (9/5/24).

Baca juga: Terjadi Gempa Bumi Berkekuatan M3,3 di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat 

"Adapun Terpidana tidak melunasi transaksi jual-beli saham PT BSS sebesar USD 2.550.000 (dua juta lima ratus lima puluh ribu dolar amerika), namun justru mendaftarkan namanya pada Direktorat Jenderal Hukum Umum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) serta Direktorat Jenderal Minerba pada Kementerian ESDM sehingga seolah-olah PT BSS sudah sah menjadi miliknya," jelasnya.

"Saat diamankan, Terpidana Hafrizal bersikap kooperatif sehingga proses pengamanannya berjalan dengan lancar. Selanjutnya, Terpidana Hafrizal dibawa menuju Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan untuk kemudian dilakukan serah terima kepada Tim Jaksa Eksekutor Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat," pungkasnya.

Baca juga: Insan Parekraf Siap Hadirkan Pengalaman Wisata Berkualitas Bagi Delegasi World Water Forum 2024

Melalui program Tabur Kejaksaan, Jaksa Agung meminta jajarannya untuk memonitor dan segera menangkap buronan yang masih berkeliaran, guna dilakukan eksekusi demi kepastian hukum.

Jaksa Agung mengimbau kepada seluruh buronan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan RI, untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya karena tidak ada tempat bersembunyi yang aman.