HELOINDONESIA.COM - Microsoft telah resmi melarang para karyawannya menggunakan ChatGPT.
Hal tersebut dilakukan untuk sementara waktu sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Google mengumumkan aturan tersebut di situs web resminya dan memblokir ChatGPT di perangkat mereka.
Langkah ini diambil demi menjaga keamanan data perusahaan agar sifatnya tetap rahasia.
Baca juga: Google Pixel Watch 3 Bakal Miliki Fitur Control Pengenalan Sampai 4 Gerakan Nantinya
Perusahaan teknologi itu menyarankan karyawannya untuk berhati-hati dengan chatbot AI dan menambahkan bahwa hal itu berlaku untuk layanan AI lainnya, termasuk generator gambar AI Midjourney.
Kebijakan ini cukup menarik perhatian mengingat Microsoft sendiri adalah investor terbesar di OpenAI.
Bahkan sebelumnya Microsoft telah berjanji menggelontorkan USD 10 miliar untuk pengembangan ChatGPT.
Perangkat berteknologi AI yang diluncurkan untuk produknya, seperti chatbot Bing, juga menggunakan model bahasa besar OpenAI.
Namun Microsoft tetap waspada bahwa ChatGPT adalah layanan pihak ketiga yang harus diwanti.
"Meskipun benar bahwa perusahaan telah berinvestasi di OpenAI, dan bahwa ChatGPT memiliki perlindungan bawaan untuk mencegah penggunaan yang tidak patut, situs web tersebut tetap merupakan layanan eksternal pihak ketiga," tulis Google dalam pengumumannya.
Sebelumnya juga banyak perusahaan besar yang melarang karyawannya untuk menggunakan layanan ChatGPT.
Salah satunya adalah Samsung dengan alasan yang sama, yakni masalah keamanan perusahaan.
Dilaporkan beberapa karyawan Samsung tanpa sengaja telah membocorkan data rahasia perusahaan saat mencoba menggunakan ChatGPT untuk membantu mereka dalam bertugas.
Baca juga: Gletser di Greenland Mencair Akibat Pemanasan Global, Bisa Picu Naiknya Permukaan Air Laut
Hal tersebut terjadi berulang dalam jangka waktu sebulan, di mana karyawan tersebut justru turut memasukkan data rahasia, untuk membantu memperbaiki masalah dengan kode sumber mereka.