bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Kilas Tuntas Apa itu Deepfake? Ancaman Video Palsu

Restiyan Ningsih - Teknologi
Kamis, 9 November 2023 20:32
    Bagikan  
Taylor Swift
Pinterest

Taylor Swift - Artis yang pernah menjadi korban deepfake

HELOINDONESIA.COM -Baru-baru ini heboh tentang kabar mengenak Taylor Swift yang menjadi korban Deepfake. Lantas apakah deepfake itu?

Deepfake adalah bentuk manipulasi konten multimedia yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat video atau gambar palsu yang terlihat seolah-olah mereka asli.

Istilah "deepfake" berasal dari kombinasi kata "deep learning" (pembelajaran mendalam) dan "fake" (palsu), mencerminkan penggunaan algoritma pembelajaran mendalam dalam menciptakan konten yang menipu.

Baca juga: FX Rudy Ungkap Tolak Tawaran dari Gibran untuk Jadi Wakil Menteri Usai Pilkada Solo 2020

Pertama-tama, deepfake dimulai dengan mengumpulkan data visual dan audio dari seseorang yang menjadi target.

Data ini dapat berupa rekaman video, audio, atau gambar. Kemudian, algoritma pembelajaran mendalam, seperti neural networks, digunakan untuk menganalisis dan memahami pola wajah, suara, serta gerakan tubuh yang khas dari target.

Dengan menggunakan informasi ini, algoritma dapat memanipulasi konten multimedia lainnya untuk menciptakan video atau gambar yang tampak sangat mirip dengan aslinya.

Baca juga: Bupati Dendi Terima Rp5,6 M Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Istana Wapres RI

Dalam beberapa tahun terakhir, deepfake telah menjadi topik perhatian karena potensi konsekuensi negatifnya.

Salah satu permasalahan utama adalah potensi penyalahgunaan dalam menyebarkan informasi palsu atau menciptakan konten yang merusak reputasi seseorang.

Misalnya, deepfake dapat digunakan untuk membuat video palsu yang menampilkan seseorang mengucapkan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah dilakukannya.

Dampak deepfake tidak hanya terbatas pada ranah sosial dan politik, tetapi juga dapat merugikan keamanan dan privasi individu.

Teknologi ini dapat digunakan untuk membuat pemalsuan video percakapan atau instruksi palsu yang dapat mengecoh orang untuk melakukan tindakan berbahaya.

Upaya untuk mengatasi masalah deepfake telah dilakukan, termasuk pengembangan teknologi deteksi deepfake dan perubahan dalam platform media sosial untuk mengurangi penyebaran konten palsu. Namun, tantangan terus ada karena terus berkembangnya teknologi deepfake dan upaya pelaku yang terus beradaptasi.

Seiring dengan potensi bahayanya, deepfake juga telah menarik perhatian dalam dunia seni dan hiburan. Beberapa seniman menggunakan teknologi ini untuk menciptakan karya seni yang inovatif, sementara industri film dan televisi mulai mengintegrasikan deepfake untuk efek visual yang lebih realistis.

Dalam kesimpulan, deepfake merupakan fenomena teknologi yang menunjukkan kemampuan luar biasa dari kecerdasan buatan dalam menciptakan konten multimedia yang menipu.

Meskipun memberikan potensi positif dalam bidang seni dan hiburan, perlu adanya upaya terus-menerus untuk mengatasi potensi penyalahgunaan dan dampak negatifnya dalam konteks sosial dan politik.