LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Sekolah Seni Tubaba (SST) sedang sibuk menyiapkan acara tahunan. Resital yang didukung ratusan peserta didik dari berbagai usia menampilkan dua pertunjukan teater, dua pementasan tari, satu pementasan musik dan pameran seni rupa yang menampilkan puluhan karya dari drawing hingga lukisan di atas kanvas.
Disela kesibukan gladi bersih di Ullluan Nughik (23/24), Direktur SST Semi Ikra Anggara mengungkapkan gagasannya “ Kreativitas itu bukan monopoli seniman” dia memulai.
Lebih lanjut dia menyatakan bahwa perlu perubahan pandangan tentang kreativitas maupun seni itu sendiri, kreativitas adalah kerja menjadikan sesuatu menjadi “Ada dari Ketiadaan” oleh sebab itu kerja-kerja kreatif diperlukan di berbagai bidang.
Baca juga: Fuad Ambrollah didampingi Kader Nasdem mengambil Formulir Pendaftaran Bacalon Bupati
Seni tidak boleh dilihat sebagai komoditi belaka, melainkan sebagai wahana aktualisi diri setiap orang. Dengan tatapan yang lebih demokratis demikian, proses kreasi penciptaan seni bisa mendorong siapa saja memiliki tradisi kreatif dalam keseharian.
“Kami tidak mendorong murid-murid kami jadi seniman, kami harapkan mereka bisa menjalani hidup sesuai dengan fashion mereka, pendidikan seni berfungsi sebagai software,"kata Semi, Sabtu (04/05/2025).
Proses penciptaan seni bukanlah perkara teknis semata, melainkan pembatinan dan pemaknaan pada setiap proses penciptaannya. Setiap orang diajak untuk mengembangkan diri menjadi pribadi yang kreatif, bukan hanya untuk diri pribadi, melainkan lingkungan terdekatnya, bahkan kelak bisa berkontribusi bagi kota yang mereka huni, ini adalah “Seni untuk Masa Depan”, ucapnya dengan mata tajam mengarah kepada puluhan anak yang sedang menari di antara pohon-pohon karet.
Baca juga: LK21 Nonton Film dan Series Streaming Download Layarkaca21 Dunia21
“Anda bayangkan jika kota ini dihuni orang-orang kreatif di berbagai bidang: para birokrat akan lebih terbuka dalam menjalankan program, para pengusaha bisa lebih luas mengembangkan bisnisnya, para petani punya alternatif dari persoalan-persoalan pangan, para jurnalis akan memperbaiki kerja jurnalistiknya, demikian dengan bidang-bidang lain. Kreativitas adalah solusi bagi kota yang banyak masalahnya!," pungkasnya sambil tertawa.
(Rohman).