Helo Indonesia

Studi: Tak Hanya Membahayakan Kesehatan, Polusi Udara juga Bisa Meningkatkan Tindak Kejahatan

Syahroni - Ragam
Kamis, 10 Agustus 2023 23:30
    Bagikan  
ilustrasi
pixabay

ilustrasi - Dampak polusi udara bisa meningkatkan tindak kejahatan.

HELOINDONESIA.COM - Polusi udara ternyata tidak hanya mempengaruhi kesehatan tubuh saja. Menurut sebuah studi, polusi udara juga bisa berdampak pada mental seseorang.

Yang lebih mengkhawatirkan, dalam studi tersebut juga diketahui, polisi udara ternyata juga bisa meningkatkan tingkat kejahatan di sebuah wilayah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa sembilan dari sepuluh orang secara rutin menghirup udara dengan tingkat polusi yang berbahaya.

Polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang setiap tahunnya. Tetapi apakah dalam waktu dekat ini kita akan melihat grafik yang sama untuk kasus pembunuhan/kejahatan?

Baca juga: Polusi Tinggi Ganggu Pernapasan, Ini 10 Cara Sederhana Mengatasi Sesak Napas

Pada tahun 2011 -Sefi Roth, seorang peneliti di London School of Economics, merenungkan berbagai dampak polusi udara. Ia sadar betul dampak negatifnya terhadap kesehatan, meningkatnya pengobatan di rumah sakit, dan juga angka kematian.

Namun roth memikirkan hal berbeda. Mungkin saja , pikirnya Roth, ada dampak buruk lain dari polusi udara terhadap kehidupan kita.

Lalu Roth melakukan penelitian dengan mengamati apakah polusi udara berpengaruh pada kinerja kognitif manusia.

Roth dan timnya mengamati para siswa yang mengikuti ujian di hari yang berbeda-beda - dan juga mengukur berapa banyak pencemaran udara pada masing-masing hari itu.

Baca juga: Jenis-jenis Polusi Udara dalam Ruangan yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengatasi

Seluruh variabelnya tetap sama: Ujian diikuti siswa dari tingkat pendidikan yang sama, di tempat yang sama, selama beberapa hari.

Ia menemukan bahwa variasi hasil rata-rata ujian mereka sangatlah berbeda. Hari-hari dengan tingkat pencemaran udara yang paling buruk berhubungan dengan nilai ujian paling jelek. namun pada hari-hari dengan kualitas udara paling bersih, prestasi belajar para siswa lebih baik.

"Kita bisa melihat penurunan (prestasi) yang jelas pada hari-hari dengan tingkat polusi yang lebih tinggi," ujar Roth dilansir dari BBC Future.

"Bahkan pada beberapa hari sebelum dan beberapa hari sesudahnya, kita tidak menemukan dampak apa pun - benar-benar hanya pada hari ujian, nilai ujian mereka menurun secara signifikan." tambahnya lagi.

Untuk menentukan efek jangka panjangnya, Roth menindaklanjuti hasil penelitian itu dengan melihat seperti apa dampak hal tersebut delapan hingga 10 tahun mendatang.

Baca juga: Gawat, DPRD DKI Ungkap Banyak Keluhan Warga Soal Anak-anak Sakit Terpapar Polusi di Jakarta

Mereka yang memiliki prestasi paling buruk di hari paling berpolusi cenderung diterima di universitas berperingkat rendah serta memiliki penghasilan yang lebih sedikit, karena ujian yang diteliti Roth adalah ujian yang sangat berpengaruh terhadap jenjang pendidikan mereka kemudian.

Hal itulah yang membawa Roth pada penelitian terbarunya. Pada penelitian tahun 2018 lalu, timnya menganalisa data tindak kejahatan selama dua tahun dari lebih dari 600 distrik pemilihan di kota London.

Hasilnya ia menemukan bahwa tindak kejahatan kecil lebih banyak terjadi pada hari-hari dengan tingkat polusi udara yang lebih buruk, baik di daerah elit maupun di daerah miskin.

Penting untuk dicatat bahwa temuan tersebut murni berkorelasi - namun Roth punya alasan untuk percaya bahwa terdapat hubungan sebab-akibat dalam fenomena tersebut.

Timnya juga membandingkan beberapa daerah secara spesifik dan memantau tingkat polusi udara dari waktu ke waktu. Awan berpolusi udara, bagaimana pun, dapat bergerak ke arah mana saja angin bertiup.

Awan itu membawa polusi ke berbagai bagian kota yang berbeda secara acak, baik ke daerah elit maupun daerah miskin.

Baca juga: Walhi Sebut Pencemaran Sungai Citarum Hingga ke Waduk Jatiluhur, Begini Respon PAM JAYA

"Kami hanya mengikuti pergerakan awan tersebut setiap hari dan mengamati apa yang terjadi terhadap tindak kejahatan di kawasan di mana awan itu berarak, kami menemukan bahwa ke mana pun awan itu pergi, tingkat kejahatan meningkat di sana," jelasnya.

Yang penting untuk dicatat, bahkan polusi udara level sedang juga menyebabkan peningkatan tindak kejahatan.

"Kami menemukan bahwa dampak besar terhadap tindak kejahatan ini berada pada tingkat polusi udara yang kondisinya masih jauh di bawah standar peraturan polusi yang ada saat ini."

Dalam kata lain, kondisi udara yang diklasifikasikan Badan Perlindungan Lingkungan AS sebagai tingkatan "baik" nyatanya masih sangat berkorelasi dengan tingkat kejahatan yang lebih tinggi.