Helo Indonesia

Mesra Era SBY-JK, Demokrat dan Golkar Berpeluang Bentuk Poros Baru di Pilpres 2024

Drajat Kurniawan - Nasional -> Politik
Selasa, 5 September 2023 20:40
    Bagikan  
 AHY dan Airlangga Hartarto
Facebook/ Agus yudhoyono

AHY dan Airlangga Hartarto - Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di Cikeas Bogor, Sabtu 29 April.

HELOINDONESIA.COM - Paska keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Partai Demokrat disebut-sebut bakal membentuk poros koalisi baru. Isu teranyar, partai Berlogo mercy itu dikaitkan dengan Partai Golkar yang pernah menjalin kerjasama pada Pilpred 2009 lalu.

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga mengatakan, Demokrat dan Golkar berpeluang untuk membentuk poros baru. Pasalnya dikatakannya, kedua partai punya historis hubungan baik.

"Secara historis Demokrat dan Golkar punya hubungan baik. Bahkan saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) presiden, Golkar menjadi koalisi yang loyal," kata Jamiluddin saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (5/9/2023). 

Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu menilai kerja sama politik antara keduanya bakal terwujud karena tidak ada pengkhianatan sebelumnya. Bahkan koalisi keduanya hingga mengantarkan SBY dan Jusuf Kalla terpilih sebagai Capres dan Cawapres pada 2004-2009.

Baca juga: Anies Sebut Ada yang Gebrak Meja, Demokrat Bilang yang Lakukan Surya Paloh

"Tidak ada sisi politis, sosiologis dan psikologis yang menghambat Demokrat dan Golkar berkoalisi. Semua itu menjadi modal untuk menyatukan Demokrat dan Golkar membentuk poros baru," ucapnya.

Dia juga mengungkapkan bahws kedua partai sudah memenuhi syarat untuk mengusung bacapres dan bacawapres. Sebab, suara keduanya di parlenmen sudah melewati ambang batas pencalonan Presidential Threshold (PT). Golkar mempunyai 85 kursi sementara Demokrat 54 kursi. 

"PT untuk itu cukup mengusung pasangan capres dan cawapres. Demokrat layak membentuk poros baru dengan Golkar, ," ujarnya. 

Baca juga: Gerindra Sebut Perlu Pertemuan Dengan Demokrat Untuk Berkoalisi Usung Prabowo

Dia menambahkan, poros baru gabungan Golkar dan Demokrat juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena kedua partai memiliki mesin partai kedua partai cukup militan. 

"Mesin partai Demokrat dan Golkar cukup kuat untuk membuat poros dan itu mempunyai nilai jual. Militansi mesin partai keduanya cukup mengantarkan poros Demokrat dan Golkar bersaing dengan poros lain," tandasnya.

Sebagai informasi, Demokrat secara resmi menarik dukungan dari capres koalisi perubahan Anies Baswedan. Demokrat merasa dikhianati setelah Nasdem dan Anies Baswedan menetapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapres Anies.

Setelah deklarasi Anies-Cak Imin Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan move on dan siap membuka peluang baru di masa depan.