HELOINDONESIA.COM - Manuver politik Surya Paloh mengagetkan, tiba-tiba saja menggaet Muhaimin Iskandar alias Cak Imin unntuk disandingkan dengan bakal capres Anies Baswedan.
Setelah menjadi drama menegangkan karena protes keras dari Partai Demokrat yang juga diiringi tudingan pengkhianatan, duet Anies-Cak Imin dideklarasikan.
Jarak antara waktu tanda deal antara Partai Nasdem dengan PKB untuk menjalin koalisi denan waktu deklarasi, tak ada seminggu. Gerakan kilat ini menjadi momentum akhir Agustus dan berpuncak pada awal September 2023.
Bagi sosiolog Musni Umar, ini merupakan Langkah luar biasa dari bos Partai Nasdem itu. Menggandeng Cak Imin untuk diduetkan dengan Anies, diperkirakan akan mendatangkan hasil luar biasa, karena PKB parpol terkuat di Jawa Timur, di Pileg 2019 mendapat 19 kursi DPR, bandaingannya PDIP 18 kursi, di bawahnya Demokrat 14 kursi DPR.
“Terobosan yang dilakukan Surya Paloh, Ketum Partai NasDem menggandeng Muhaimin Iskandar, Ketum PKB sangat tepat guna menguatkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ngawur pernyataan seorang pengamat, KPP menjegalkan diri. Dia bicara tanpa data,” kata Musni Umar.
Ia lantas membeberkan data Pemilu 2019 untuk wilayah Jawa Timur, kursi DPR Partai NasDem hanya meraih 9 kursi, Partai Demokrat 14 kursi dan PKS 4 kursi. Jadi KPP sangat lemah di Jawa Timur.
PKB di 11 daerah pemilihan di Jawa Timur meraih 19 Kursi di DPR, PDIP 18 kursi. Untuk DPRD Jawa Timur PDIP meraih 27 kursi, PKB 25 kursi, NasDem, Demokrat dan PKS minim perolehan kursinya.
Baca juga: Demokrat Siap Hadapi Ancaman Nasdem yang akan Laporkan Sejumlah PD
Sementara di Jawa Tengah 10 Dapil, untuk DPR RI, PDIP meraih 26 kursi, PKB meraih 13 kursi, NasDem 5 kursi, PKS 5 kursi dan Demokrat 5 kursi.
Sedangkan di DPRD Jawa Tengah, PDIP merai 42 kursi, PKB 20 kursi, PKS 10 kursi, Demokrat 5 kursi dan NasDem 3 kursi.
“Penciuman politik Surya Paloh luar biasa, sehingga secara dramatis melakukan manuver politik menggandeng PKB dengan mencawapreskan Muhaimin Iskandar guna memenangkan pertarungan pemilihan presiden 2024 di Jawa Timur dan Jawa Tengah, sebagai poros kekuatan untuk mewujudkan perubahan yang menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tandas Musnii Umar. (**).
