Helo Indonesia

Pemilu Hanya Seremoni, Tiga Koalisi Partai Usung Capres-cawapres Tim Jokowi

Drajat Kurniawan - Nasional -> Politik
Minggu, 3 September 2023 15:28
    Bagikan  
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan
Ist

Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan - Tiga bakal capres, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. (Foto: ist)

HELOINDONESIA.COM - Pengamat politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai, perhelatan Pilpres 2024 yang digelar pada 14 Februari mendatang tak ubahnya sebagai seremoni belaka. Karena ketiga koalisi yang ada saat ini cenderung untuk mempertahankan pemerintahan Jokowi. 

Tiga koalisi partai saat ini yaitu Koalisi Indonesia Maju yang merupakan gabungan Partai Gerindra, PAN, Golkar dan PBB untuk mengusung Capres Prabowo Subianto. Kemudian koalisi PDIP dan PPP untuk mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Terakhir koalisi Nasdem dan PKB mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Alias Cak Imin.

"Semua pasangan yang akan maju dapat dikatakan "orang Jokowi" dan mereka ibarat koor akan secara bersama menyanyikan lanjutkan program Jokowi," kata Jamiluddin saat dihubungi, di Jakarta Minggu (3/9/2023). 

Jamiluddin juga menyoroti KPP yang sebelumnya merupakan koalisi yang menggaungkan perubahan dan gabungan partai oposisi. Namun Koalisi oposisi kini bertransformasi menjadi koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah masuknya PKB. 

Baca juga: Perjalanan Cak Imin Bacawapres Anies Baswedan Bikin Kubu Prabowo Kropos

"Jadi, duet Anies dan Cak Imin mengindikasikan kemenangan Jokowi. Istana tidak perlu pusing lagi tentang sepak terjang Anies yang dengan mudah dijinakkan," ujar dia.

Dia juga mempertanyakan, tema perubahan yang diusung koalisi Anies setelah PKB bergabung.

"Konsekuensi dari keputusan itu tentunya Nasdem dan PKB akan berkoalisi mengusung pasangan Anies-Cak Imin. Gabungan dua partai ini tampaknya tak layak mengusung perubahan," lanjut dia.

Karena itu, menurut dia, dengan dijadikannya Cak Imin sebagai cawapres Anies Baswedan, KPP tidak pantas lagi menyandang nama perubahan. Pasalnya, setelah Demokrat hengkang dengan mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan, praktis hanya menyisakan PKS sebagai partai oposisi pemerintahan Jokowi. 

"Konsekuensi dari keputusan itu tentunya Nasdem dan PKB akan berkoalisi mengusung pasangan Anies-Cak Imin. Gabungan dua partai ini tampaknya tak layak mengusung perubahan," paparny.

Baca juga: PKS : Kami Masih Berharap Demokrat Tetap Berada di KPP Mengusung Anies

Menurut Jamiluddin, NasDem dan PKB sejatinya berasal dari partai pendukung pemerintah yang dengan sendirinya ingin melanjutkan program Jokowi. Indikasi itu sangat kuat dengan dipilihnya Cak Imin menjadi cawapres Anies Baswedan. 

"Cak Imin dikenal sebagai loyalis Jokowi. Bahkan Cak Imin termasuk yang melontarkan presiden tiga periode. Karena itu, koalisi Nasdem dan PKB akan mengikuti PDIP dan Koalisi Maju untuk melanjutkan Program Jokowi," tutup Jamiluddin.