Helo Indonesia

Diparani 2 Paspampres, Ketua DPC PDIP Gunung Kidul: Jokowi Takut Sama Bendera PDIP

M. Haikal - Nasional -> Politik
Kamis, 1 Februari 2024 15:31
    Bagikan  
Paspampres
Foto: tangkapan layar

Paspampres - Endah Subekti K, Ketua DPRD Kabupaten Gunung kidul sekaligus Ketua DPC PDIP saat berhadapan dengan aparat yang merebut spanduk.

HELOINDONESIA.COM - Endah Subekti K, Ketua DPRD Kabupaten Gunung kidul mengaku ditekan pasukan pengamanan presiden (Paspampres) untuk menurunkan bendera PDI Perjuangan di sepanjang jalan antara Kota Yogyakarta hingga Kabupaten Gunung Kidul.

"Malamnya itu ada mobil-mobil tank dan juga mobil-mobil Brimob PM, semua berkeliling di Gunug Kidul seperti mau perang," ucap Endah dikutip dalam rekaman video yang diunggah akun media sosial X (at)Ilyasam80 pada Kamis (1/2/2024).

Dia menuturkan, sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Gunung Kidul, awalnya ditelepon oleh kader dan simpatisan yang saat itu didatangi dua orang yang mengaku sebagai Paspampres untuk menurunkan bendera.

"Kenapa Presiden mau lewat kok takut dengan bendera saya (jawab) begitu," ujarnya.

Akhirnya, lanjut Endah, kader dan simpatisan yang ditekan oleh Paspampres itu mengantarkan kedua Paspampres bertemu dirinya.

Baca juga: Orangtua Anak Tenggelam Ikut Nyelam Mimpi Putranya Nyangkut di Batu Karang

Baca juga: Wali Kota Eva Serahkan 18.508 Perlengkapan Sekolah Siswa SDN dan SMPN

"Saya ditanya siapa yang bertanggungjawan dengan bendera ini, oh saya yang bertanggungjawab! Ada apa mas," demikian cerita Endah ketika ditanya kedua Paspampres tersebut.

Di situ, menurut Endah, dirinya langsung diminta menurunkan bendera PDIP oleh kedua Paspampres.

"Saya jawab, mana aturan yang menegaskan bahwa presiden mau lewat bendera PDIP harus diturunkan?" ucap Endah.

Paspampres itu pun menjawab tidak ada aturannya. Namun demikian beralasan untuk presiden.

Menurutnya, Paspampres itu mengatakan kalau presiden nanti mau melintasi jalan tersebut untuk tidak dipasang bendera.

"Loh presiden itu jalan dari Jogja sampai dengan di sini (Gunung Kidul) 3000 bendera kami sudah ada. Saya tidak mau menurunkan kecuali perintah presiden, silakan saudara turunkan dan saya akan menunggui," papar Endah.

Baca juga: Danton Damkar Luka Selamatkan 3 Kucing dari Kebakaran Pet Shop

Kedua Paspampres itu pun menyampaikan bahwa mereka tidak bisa menurunkan bendera PDI Perjuangan karena bukan yang pasang.

"Jadi ibu yang harus menurunkan, kata Paspampres itu. Saya jawab, mohon maaf. Di dalam adabnya PDI Perjuangan bendera yang sudah kami kibarkan pantang untuk diturunkan. Dan seandainya diturunkan dengan diam-diam kami akan mencari orangnya dan kami akan menumpahkan darah di situ," tegas Endah.

Dia pun mempertanyakan sedemikian takutkah presiden dengan bendera PDI Perjuangan. Sedangkan Jokowi menjadi presiden itu karena bendera PDI Perjuangan berkibar di seluruh Indonesia

"Ini perintah dari tim pengamanan prsiden, protapnya seperti itu mohon ibu untuk memahami," kata Endah mengulangi permintaan kedua Paspampres.


Endah pun kembali membalas bahwa Jokowi menjadi presiden sejak 2014 dan 2019 justru pihaknya diminta untuk pasang bendera PDI Perjuangan ketika beliau datang.

"Apa bedanya dengan sekarang? Kenapa bendera PSI bahkan sampai dengan jam setengah tiga pagi ada dropping bendera PSI tiga truk kok mereka tidak dilarang. Saya tanya begitu kenapa ada bendera Gerindra dipasang malah di lokasinya presiden tidak dilarang," tandasnya.