HELOINDONESIA.COM - Fenomena saling sindir menyindir antar kontestan Pilpres 2024 mulai terjadi di masa kampanye. Cara demikian bukan contoh elite yang baik karena sebenarnya semua orang mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Oleh karena itu Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Nurlia Dian Paramita mengimbau agar Bawaslu bisa mengingatkan semua pasangan calon presiden untuk tidak melakukan hal-hal tidak perlu dengan tidak berkampanye saling menyindir.
Pasalnya dia khawatir hal itu bakal mengarah kepada ujaran kebencian. Dan itu membuka kesempatan untuk oknum tak bertanggung jawab membuat dan memproduksi hoaks. "Akibatnya, masyarakat tidak bisa lagi objektif untuk melihat sisi-sisi baik dari pasangan calon," ujar Nurlia dalam keterangannya Dikutip, Senin (11/12).
Selain itu dia meminta tim kampanye dan capres-cawapres untuik menghadirkan narasi yang sifatnya positif dan menjaga ruang publik. Dikatakannya, tim kampanye harus lebih objektif dalam mengarahkan capres-cawapres untuk menciptakan situasi kondusif.
Baca juga: Doakan 3 Pasangan Capres-Cawapres, Said Aqil Siroj Tegaskan Netral pada Pilpres 2024
Sebaliknya, pasangan calon juga harus mampu mengarahkan tim kampanyenya agar berkampanye dengan cara yang santun. Berpolitik dengan gembira. Apalagi kalau dilihat di masyarakat, banyak baliho yang mumncul dan menyerukan agar berpolitik dengan santun.
"Kalau kemudian menyindir calon lain, itu artinya sudah tidak konsisten dengan apa yang diungkapkan dan dijanjikan," tegasnya.
Dia menambahkan, pasangan capres-cawapres maupun tim kampanye sebaiknya membeberkan program-program dan ide-ide untuk mensejahterakan masyarakat yang sesuai dengan cita-cita bangsa.
Saat ini waktunya untuk menceritakan kesungguhan para calon pemimpin untuk memajukan Indonesia mengingat Pemilu itu berlangsung lima tahun sekali.
Baca juga: Yenny Wahid Imbau Masyarakat Kritis Lihat Sepak Terjang Capres Cawapres untuk Pilpres 2024
"Sekali lagi kami mengingatkan kepada pasangan calon, mari tunjukan komitmen kepada rakyat pemilih dengan menawarkan program-program, dengan gagasan yang jelas, narasi yang berpihak kepada rakyat, dan juga tidak hanya menguntungkan elitr saja. Bagaimana kemudian kerja bersama dengan berkoordinasi dan berkolaborasi demi 2045 yang jauh lebih baik," harap dia.
Sebagai informasi, Sindiran dilontarkan capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Mantan Gubernur DKI itu menyindir Gibran setelah salah ucap asam folat menjadi asam sulfat.
Tidak hanya Anies, Gibran Rakabuming Raka juga menyindir calon presiden nomor 3 Ganjar Pranowo yang juga mantan Gubernur Jawa Tengah terkait SMK.
