HELOINDONESIA.COM - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengungkapkan era digital saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara Pemilu di Indonesia.
Menurutnya, tantangan utama yang akan dihadapi pada Pemilu 2024 yaitu maraknya penyebaran informasi hoaks.
"Era digital saat ini menjadikan aksesibilitas informasi, kecepatan komunikasi, dan jangkauan media sosial telah mengubah lanskap politik," kata Bagja dikutip Senin (20/11).
Sebagai contoh saat Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, dimana media sosial diramaikan dengan berbagai macam informasi hoaks dan ujaran kebencian.
Baca juga: Menkominfo Ajak Masyarakat Terapkan Tiga Langkah Cegah Hoaks untuk Wujudkan Pemilu Damai 2024
Meskipun hal tersebut dapat meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap politik, namun juga menghadirkan tantangan.
"Seperti misinformasi/hoaks, ancaman dunia maya, dan potensi terkikisnya kepercayaan terhadap lembaga-lembaga demokrasi," papar dia.
Bagja melanjutkan, Indonesia pernah menghadapi kompleksitas proses pemerintahan dan pemilu, yang mana pada titik persimpangan.
"Antara teknologi dan demokrasi, menghadirkan peluang dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," jelas Bagja.
Seperti diketahui, tiga pasangan capres-cawapres sudah mendapatkan nomor urut. Pasangan calon Anies-Cak Imin mendapatkan nomor urut 1. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dengan nomor urut 2. Sementara Ganjar Pranowo dan Mahfud MD nomor urut 3.