Desa Sriwulan di Demak Langganan Banjir Rob, Ganjar Pranowo Ajak Berembug Warga

Jumat, 19 Mei 2023 11:43
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdialog dengan warga desa Sriwulan, Sayung, Kabupatan Demak, yang menjadi langganan banjir rob. Tangkapan layar / Facebook/ Ganjar Pranowo

HELOINDONESIA.COM - Gubernur Ganjar Pranowo menyambangi lokasi desa di Demak yang menjadi langganan banjir rob, yakni Desa Desa Sriwulan di Kecamatan Sayung,  Kabupaten Demak.

Dalam kunjungan itu pun Ganjar Pranowo mengajak warga berembuk, dialog pun terjadi dalam suasana akrab pun terjadi, bahkan diselingi gelak tawa warga desa Sriwulan tersebut.

Ganjar menjelaskan kondisi di desa itu yang menjadi langganan banjir rob, karena berada di pesisir pantai Demak. Ganjar pun menawarkan solusi. Ada tiga solusi yang ditawarkan, pertama, pindah ke rumah susun yang akan dibangun pemerintah.

Kedua, pindah bedhol deso (pindah semuanya) dengan program Tuku Lemah Oleh Omah (beli rumah mendapatkan rumah), rumahnya dibangun pemerintah provinsi.

Baca juga: Johnny G Plate Tersangka, Jokowi Nyatakan Hormati Proses Hukum, Yakin Kejagung Profesional

Ketiga, warga tetap tinggal di lokasi itu, tapi harus beradaptasi dengan membuat rumah terapung.

Maka sontak warga pun menjawab bareng: “Bedhol deso saja Pak, bedhol deso. Mau,” ujarwarga kompak. Hal ini terliha dalam unggahan video din akun Facebook Ganjar Pranowo, Jumat pagi, 19 Mei.

Dalam unggahan itu, Ganjar memberikan narasi agak panjang. “Desa Sriwulan di Kecamatan Sayung Kab. Demak ini jadi salah satu yang terdampak rob. Penurunan tanah yang terjadi sangat tinggi. Berbagai upaya telah kita lakukan termasuk merelokasi saudara-saudara yg mukim di sana,” tulis Ganjar Pranowo.

“Tapi ada juga alternatif lain yakni rumah apung. Konsekuensinya kita akan memiliki tradisi dan budaya baru karena akan melakoni cara hidup baru. Apapun pilihannya insyaallah itu adalah yang terbaik bagi kita semua,” tulisnya lagi.

Baca juga: Sooso, Rahasia kecantikan Wanita Madura dalam Merawat Vitalitas Tubuh

Berikut ini dialog Gubernur Ganjar Pranowo dengan warga desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tersebut. Ada beberapa kata menggunakan bahasa Jawa, untuk memudahkan langsung diberi arti dengan keterangan yang diberi tanda di dalam kurung (..).

Ganjar: Maunya apa?

Warga:  Bedhol deso pak, bedhol deso, mau.

Ganajr: Kalau transmigrasi mau?

Warga: Tidak mau, bedhol deso dekat sini saja Pak.

Karena warga bicaranya meninggi, Ganjar pun menimpali dengan nada tinggi juga dengan mendekatkan kepalanya ke warga: “Ora sah ngegas,” kata Ganjar.

Baca juga: Kasus Penembakan Habib Bahar bin Smith Masih Misterius, Polisi Periksa 15 Saksi

Kontan saja kata-kata Ganjar Pranowo itu malah membuat warga tertawa semua.

Ganjar: Umpama lho, umpama ya, dipindahke, dibangun rumah susun, mau nggak? Soale neng kene ini kenek rob terus-terusan (sebab di sini kena rob terus-terusan).

Warga: Sing penting jangan di luar Jawa Pak.

Ganjar: Kan kita punya program Tuku Lemah Oleh Lemah (beli tanah mendapat rumah). Jadi kalau punya rumah di sana, omahe sing mbangun aku (rumahnya kami yang membangun). Keren to?

Warga: Keren.

Ganajr: Sekarang ini njenengan harus beradaptasi, karena posisinya sudah seperti ini, mau tidak mau harus menjadi area terapung. Itu kalau mau tetap di sini lho. Kalau nggak ya pindah. Nah, kalau pindah ayo berembug. Kersane piye (maunya bagaimana) biar kita bisa mengelola. (*)

(Winoto Anung)

Berita Terkini