HUT ke-72, APINDO Kick Off Gerakan 1000 Pengusaha Mengajar, Ini Kata Shinta & Ary

Rabu, 31 Januari 2024 21:05
Ketua Umum DPN APINDO Shinta Widjaja Kamdani dan Ketua DPP APINDO Lampung Ary Meizari Alfian dalam satu kesempatan. | dok/Muzzamil

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -

- Momentum hari jadi momentum istimewa, pasti. Lazimnya, ada terdapat sesuatu kebaruan yang dikemuka demi tak terlewatkannya momen berharga, tersebut.

Demikian juga, organisasi perkumpulan, asosiasi profesi sektor perekonomian nasional tertua dan terbesar, sekaligus wadah berhimpun pelaku dunia usaha lintas aktor lintas sektor di republik ini, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) yang pada Rabu (31/1/2024) ini genap berusia 72 tahun. Opa.

APINDO yang bervisi mulia: menciptakan iklim usaha yang kondusif dan kompetitif, saat ini dibawah naungan kepemimpinan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) berkantor di Gedung Permata Kuningan Lantai 10, Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, diperkokoh beroperasinya 34 Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) dan 350 Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota (DPK) se-Indonesia, per historis lahir 31 Januari 1952.

Awal berdiri, cikal bakal APINDO bermula dari lahirnya Badan Permusyawaratan Urusan Sosial Seluruh Indonesia (PUSPI). Pascakemerdekaan, pembangunan bangsa di segala bidang mulai jadi perhatian, salah satunya bidang sosial ekonomi, bidang hal baru di dunia usaha. Singkat ceritera seiring dinamika, PUSPI lantas berubah menjadi APINDO dalam Munas II Surabaya 1985.

Baca juga: Penegakan Hukum Dinilai Lemah di Tanggamus, LSM dan Warga Aksi

Sebagai asosiasi representasi dunia usaha Indonesia pelinifokus hubungan industrial dan ketenagakerjaan mula pembentukan, semakin hari peran dan peranan APINDO diketahui kian strategis dalam mendorong kepentingan nasional, melalui perluasan fokus ragam sektor dan pengembangan sumberdaya manusia serta kemitraan, melalui unit bisnis APINDO: International Strategic Partnership Center (ISPC) dan APINDO Training Center (ATC).

APINDO juga aktif melakukan advokasi internasional lewat keanggotaan dan partisipasi baik dalam the International Organization of Employers (IOE), ASEAN Confederation of Employers (ACE), dan Confederation of Asia-Pacific Employers (CAPE).

Sebagai representasi tunggal dunia usaha, APINDO juga masih menjadi satu-satunya asosiasi profesi perekonomian nasional yang memiliki keterwakilan resmi didalam kelembagaan tripartit (unsur pemerintah, pengusaha, dan buruh/pekerja), dimana sejumlah perwakilan pengurus APINDO duduk di Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional, Dewan Pengupahan Nasional (Depenas), dan Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Baca juga: Program PTSL 2024 Kurang Diminati Warga Desa Labuhanratu Danau Wayjepara

Ada pun, kepemimpinan nasional APINDO per periode mula sejak ketua umum (ketum) pertama sekaligus terlama, (Ketum PUSPI) memimpin per 31 Januari 1952 hingga 1982, Harlan Bekti.

Dilanjutkan oleh ketum PUSPI kedua empat periode yakni periode 1982–1985 produk Munas I PUSPI di Yogyakarta 15–16 Januari 1982, terpilih kembali periode 1985–1988 berdasar hasil Munas II Surabaya saat ganti jadi APINDO 29–31 Januari 1985, kembali terpilih periode 1988–1991 berdasar hasil Munas III Jakarta 29–31 Januari 1988, dan terpilih lagi periode 1991–1994 berdasar hasil Munas IV Bandung pada 31 Januari–2 Februari 1991: Soeprapto Boedjosastro.

Diteruskan ketum ketiga periode 1994–1998 produk Munas V di Surakarta 1–3 Februari 1994 yakni Soeratno Hadisuwito, lalu ketum keempat periode 1998–2003 produk Munas VI di Jakarta 15–16 Mei 1998 Soeparwanto, ketum kelima periode 2003–2008 produk Munas VII di Bali 13–14 Mei 2003 dan terpilih kembali periode 2008–2013 berdasar hasil Munas VIII Jakarta, 25–29 Maret 2008, dan kendati terpilih kembali untuk ketiga kalinya periode 2013–2018 berdasar hasil Munas IX Jakarta 8–10 April 2013, nun mengundurkan diri 24 November 2014 sebab ingin fokus usai ditunjuk menjadi Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla: Sofjan Wanandi.

Baca juga: Menteri Basuki dan Menkes RI Resmikan Rusun Asrama Poltekkes Kementerian Kesehatan Yogyakarta

Lalu usai sepekan lowong, berdasar Rapat Dewan Pertimbangan dan DPN APINDO 24 November 2014 ditunjuk pengganti penerus yang tercatat sebagai ketum keenam sisa periode kurun menjabat 1 Desember 2014–24 April 2018 dan terpilih kembali produk Munas X di Jakarta pada 23–25 April 2018 kurun menjabat 24 April 2018–15 Juni 2023: Hariyadi Budi Santoso Sukamdani.

Dan, ketum ketujuh saat ini, periode 2023– 2028 produk terpilih Munas XI di Jakarta pada 14–15 Juni 2023 sekaligus pemecah rekor ketum perempuan pertama, Shinta Widjaja Kamdani .

CEO Sintesa Group, putri sulung pasangan konglomerat Johnny Widjaya dan aktivis sosial Martina Widjaya, dan kakak kandung dari selebritas, dosen, aktivis sosial, yang pernah bermain film Bulan Tertusuk Ilalang karya Garin Nugroho 1996: Paquita Widjaja tersebut, mereferensikan Empat Program Aksi Unggulan APINDO 2023–2028.

Baca juga: Menteri Basuki dan Menkes RI Resmikan Rusun Asrama Poltekkes Kementerian Kesehatan Yogyakarta

Yaitu, Peta Jalan (Roadmap) Ekonomi Nasional sebagai bentuk keunggulan dan advokasi APINDO, Ekonomi Inklusif UMKM Merdeka, Kolaborasi Inklusif Pengusaha Atasi Stunting (KIPAS) melibatkan 1.000 pengusaha, dan Sertifikasi HR-IR APINDO untuk mewujudkan SDM Kompeten dalam pengelolaan SDM dan hubungan industrial.

Sadar, pengusaha, atau merujuk Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2/2022 disebut wirausaha, yakni "orang yang menjalankan, menciptakan, dan/atau mengembangkan suatu usaha", yang terbagi atas dua jenis yakni wirausaha pemula: pelaku usaha yang berusaha sendiri, serta pelaku usaha yang dibantu buruh tak tetap/buruh tak dibayar, (di Indonesia sekitar 52 juta orang terdiri 32,2 juta orang yang berusaha sendiri, dan 19,8 juta orang yang berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar), dan, wirausaha mapan: pelaku usaha yang dibantu buruh tetap/buruh dibayar (di Indonesia sekitar 4,5 juta orang).

Sehingga, merujuk data Agustus 2023 ini, terdapat sekitar 56,5 juta wirausaha di Indonesia dengan rasio pemula 35,21 persen, mapan 3,04 persen, dari total angkatan kerja nasional periode itu, sadar betapa: sulitnya mencetak kader wirausaha baru, bakal calon pengusaha yang tak lah semudah membalikkan telapak tangan dan secara 'seloroh kontemporer' tak semudah merekrut bakal calon kandidat Pemilu, dari itu kalangan pengusaha sadar posisi pula, sebagai kekuatan penggerak utama roda perekonomian bangsa dan negara, sudah dari "sononya" terus dituntut bertotalitas.

Berusaha, berusaha, dan berusaha.

Baca juga: Harlah NU, LaNyalla Berharap Wujudkan Mabadi Khairah Ummah

Dari itu, menandai perayaan hari jadi tahun ini, selain helat penyelia Talkshow bertajuk "Kontribusi Dunia Usaha Dalam Memajukan Pendidikan Menyambut Indonesia Emas 2045" menghadirkan Ketua Umum APINDO Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan DPN APINDO Prof Dr Jimmy Gani, Ketua Bidang Pendidikan dan Keterampilan DPN APINDO Arini Subianto, Presdir Medco Energy International Tbk Hilmi Panigoro, selebritas cum milenials woman-sociopreneur Cinta Laura Kiehl, lima narasumber.

Daring di semua saluran media sosial ofisial APINDO, luring dari lokasi utama perhelatan HUT, di kampus organiser even ini bareng APINDO, yakni SMK Mitra Industri MM2100, kompleks Kawasan Industri MM2100, Kalimantan Blok DD 1-1, Jl Kalimantan, Danau Indah, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu.

Bukan sembarang sekolah, SMK Mitra Industri MM2100 ini konon satu-satunya sekolah yang didukung lebih dari 300 perusahaan di kawasan tersebut, sehingga sekolah bertagline “Reach Your Success with Strong Academic Vocational & Social Skill" ini tampil dengan kualitas berbeda.

Baca juga: Kapan Tayang Drakor All Of Us Are Dead 2?

Di situlah APINDO menaja Kick Off Program 'Gerakan 1.000 Pengusaha Mengajar: Bangun Kualitas SDM Indonesia Untuk Pertumbuhan Ekonomi Pesat', bagian utama rangkaian Peringatan HUT ke-72 APINDO pada pukul 10.00-13.00 WIB.

Menjelaskannya, "Pengusaha Mengajar adalah suatu kegiatan yang mengajak 1.000 pengusaha di seluruh provinsi di Indonesia untuk memberikan insight kepada tenaga pendidik mau pun peserta didik didalam menghadapi Revolusi Industri 4.0," sebut ibu ketum, Shinta Widjaja Kamdani.

Telah memencetkan alarm pengingat, terancam stagnannya pertumbuhan ekonomi nasional kita, terakhir dalam kesempatan Dialog Capres 2024: Dialog Roadmap Perekonomian APINDO 2024–2029 di Jakarta, 11 Desember 2023 lalu, dihadapan capres nomor urut 1 Anies Baswedan, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Shinta yang juga Wakil Ketua II Tim Pelaksana Satgas Peningkatan Ekspor ini mendedah strategi transformasi ekonomi melalui perbaikan SDM. Solusinya.

Baca juga: Penegakan Hukum Dinilai Lemah di Tanggamus, LSM dan Warga Aksi

Shinta merujuk data infografis Institute for Management Development (IMD) tentang tingkat kompetensi SDM Indonesia yang berada di peringkat ke-47 dari 64 negara.

Disebutkan, untuk daya saing SDM se-Asia saja, dari 10 negara, poin Indonesia hanya 51,13 lebih tinggi sedikit dari India, yakni 41,75. Sedang lainnya, dari yang tertinggi yakni Singapura (79,96), Hongkong (74,35), Taiwan (70,32), Malaysia (62,03), Korea Selatan (61,96), Tiongkok (56,28), Jepang (55,72), dan Thailand (54,31).

"Hal ini menunjukkan talenta Indonesia sulit bersaing di pasar global sehingga bisa berdampak pada perekonomian melambat," alarm Shinta dimaksud.

Baca juga: Program PTSL 2024 Kurang Diminati Warga Desa Labuhanratu Danau Wayjepara

Menurutnyi, ada empat faktor penyebab kualitas SDM Indonesia rendah. Pertama, sistem pendidikan yang belum mampu menghasilkan SDM yang kompeten yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Kedua, kurangnya kesempatan kerja bagi lulusan perguruan tinggi. Ketiga, kurangnya pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi SDM yang sudah bekerja. "Keempat, mentalitas yang masih kurang kompetitif," urai Shinta.

Dari itulah, prioritas APINDO salah satunya yakni men-delivered problem akut tersebut dengan menderivasinya ke dalam program kerja perbaikan SDM melalui Gerakan 1.000 Pengusaha Mengajar ini.

Baca juga: Menteri Basuki dan Menkes RI Resmikan Rusun Asrama Poltekkes Kementerian Kesehatan Yogyakarta

Inilah, bedah Shinta, kolaborasi antara pelaku usaha dan institusi pendidikan lewat sharing pengetahuan dan pengalaman. "Hal ini bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga profesional yang siap bersaing di industri global," ujar pendiri Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD), Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) dan Koalisi Bisnis Indonesia untuk Pemberdayaan Perempuan (IBCWE) ini, Anggota Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC) Indonesia, satu dari 30 pemimpin perusahaan global yang ditunjuk Sekjen PBB gabung Global Investor for Sustainable Development (GISD) Alliance, Ketua B20 Indonesia (grup engagement Forum G20) pada 2022 lalu.

Dilaporkan, khusus agenda Kick Off ini didukung sedikitnya 14 korporat partisipan pelat merah pun pelat bebas. Yakni Adira Finance, Astra Group, Astra Honda Motor, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Danone, Harossa Darma Nusantara, HD Nusantara, Kawan Lama Group, Mandiri Coal, MM2100 Industrial Town, Nestlé Indonesia, Toyota Indonesia, dan Unilever.

Ada lagi, APINDO 1-on-1 Mentoring Program 2024, namanya. "Ini adalah program yang menghubungkan para anak muda Indonesia 17-25 tahun (selaku mentee), dengan para mentor APINDO untuk berdiskusi secara langsung 1-on-1 (one on one) seputar entrepreneurship, karir dan pekerjaan, leadership, pengembangan diri," ujar Shinta.

Baca juga: Harlah NU, LaNyalla Berharap Wujudkan Mabadi Khairah Ummah

Calling for Mentors, Shinta merincikan, program nantinya akan diisi Diskusi 1-on-1 mentor dan mentee yang akan dipilih oleh panitia, dimana satu mentor tergantung preferensin, akan menangani 1-5 mentee.

Lalu, setiap mentee hanya berkesempatan satu sesi mentoring berdurasi 45-60 menit baik luring/daring sesuai tentuan mentor.

Mengajak anggotanya se-Tanah Air, "Yuk jadi perwakilan APINDO untuk berbagi pengalaman sebagai mentor. Deadline registrasi mentor 15 Februari 2024. Indikasikan ketersediaan mentoring pada 6-30 April 2024. " gamit Shinta.

Sementara, Ketua DPP APINDO Lampung Ary Meizari Alfian, dikenal pemrakarsa awal/inisiator program lokal semirip sebelumnya: APINDO Lampung UMKM Merdeka, yang kemudian turut membanggakannya juga diadopsi jadi program unggulan nasional APINDO, selain berbesar hati, tak lupa menyampaikan ucapan selamat hari jadi.

Baca juga: Harlah NU, LaNyalla Berharap Wujudkan Mabadi Khairah Ummah

Pengingat, ikhtiar APINDO dalam turut serta memaksimalkan pertumbuhan usaha dalam negeri melalui program UMKM Merdeka, disebut dilatari fakta empiris, UMKM ialah salah satu pilar perekonomian Indonesia, yang tidak saja menyumbang 61,9 persen dari total PDB, juga menyerap 96,9 persen dari tenaga kerja nasional pada tahun 2022.

APINDO memproyeksi, Indonesia perlu ciptakan dua juta lapangan kerja baru per tahun, bukan hanya melalui industri tapi juga UMKM. Dari situlah, APINDO lalu meluncurkan program UMKM Merdeka sebagai sebuah kolaborasi pentaheliks, di mana ekosistem pertumbuhan dan ketangguhan pelaku UMKM diperkuat oleh pengetahuan, SDM, dan kebijakan publik yang baik.

Baca juga: Harlah NU, LaNyalla Berharap Wujudkan Mabadi Khairah Ummah

Bentuk nyata dari kolaborasi strategis ini diwujudkan melalui berbagai program pendampingan dan pelatihan, mentorship, akses permodalan, perluasan kerja sama di ranah riset, dan inovasi serta publikasi terkait UMKM secara luas di masyarakat.

Program UMKM Merdeka dihadirkan untuk mengembangkan sistem kolaboratif yang diharapkan dapat mengakselerasi UMKM untuk naik kelas. Program, mempersiapkan mahasiswa meraih capaian pembelajaran dan praktik kewirausahaan secara lebih maksimal, juga mendorong percepatan pertumbuhan UMKM dengan berkolaborasi dengan pemerintah maupun sektor swasta yang memiliki praktik bisnis baik.

Terkait, Ketua DPP APINDO Lampung Ary Meizari menandaskan, kelahiran program Gerakan 1.000 Pengusaha Mengajar, selain revolusioner, menurutnya juga jadi bentuk keparipurnaan iktikad baik APINDO dalam turut menentukan cetak biru pembangunan kualitas SDM Indonesia kini dan kedepan.

"Coba bayangkan, mau jadi apa komposisi SDM negara kita yang besar ini kalau semua pihak saling menunggu, saling angkat bahu, atau bahkan saling tidak mau tahu. Berkelit misal ini ranah negara, ini bukan tanggung jawab saya, dan sebagainya. Salah besar. Ini tugas kita, tugas besar kita, pun kami di APINDO, bersama semua pihak menunaikan apa itu yang sering kita baca, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Saatnya," tandas Ary.

"Kesempatan ini, saya juga mengucapkan Dirgahayu, selamat hari ulang tahun ke-72 APINDO. APINDO, jaya!" Ary Meizari Alfian, mengunci keterangannya. (Muzzamil)

Berita Terkini