Helo Indonesia

Ditekan, Diskusi Publik Rocky Gerung Tetap Lanjut di GSG Pahoman

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Kamis, 14 September 2023 10:23
    Bagikan  
Ditekan, Diskusi Publik Rocky Gerung Tetap Lanjut di GSG Pahoman

Gubernur BEM FEB Unila M. Reza saat bersama teman-temannya melipat benner dll yang sudah siap di Gedung G Auditorium Pascasarjana FEB Unila, Rabu malam (13/9/2023). (Foto Wildan/Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Tak diizinkan diskusi di Universitas Lampung (Unila), BEM Fakultas Ekonomi Busines (FEB) pindah ke Gedung Serba Guna (GSG) Pahoman, Jalan Way Ngarip, Telukbetung Utara, Kota Bandarlampung, pukul 13.00 WIB.

Mereka yang menjadi pembicara tetap Pengamat Politik Rocky Gerung (RG), Pakar Hukum Rafly Harun, Wakil Ketua KPK 2015-2019 Saut Situmorang, Akademisi Rudi Antoni alias Acil, dan Ahli Ekonomi dan Politik Anthony Budiawan.

"Diskusi publik akan tetap digelar, meski tekanan dan penolakan masih berlangsung, kami tunggu kehadirannya," ujar Gubernur BEM FEB Unila M. Reza Pratama kepada Helo Indonesia Lampung, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: Jaringan Listrik PLN 2 Dusun Masih Pakai Tiang Bambu di Labuhan Ratu

Menurut dia, diskusi yang bertema "Menatap Indonesia Maju : Tantangan Masa Depan Global dan Middle-Income Trap" adalah diskusi akademik, bukan kepentingan politik. Namun, Rektorat dan Dekanat FEB tetap melarang diskusi hingga H-1, Rabu (13/9/2023).

Alasan larangannya macam-macam, mulai soal izin keramaian, khawatir mengganggu kondusifitas kampus, perbedaan pandangan politik, tak adanya narasumber dari pihak pemerintah, dan lainnya.

BEM FEB Unila telah menyiapkan diskusi sejak sebulan lalu. H-1 atau Rabu (13/9/2023), Rektorat dan Dekanat tak mengijinkan diskusi tersebut memakai fasilitas Unila yang rencananya di Gedung G Auditorium Pascasarjana FEB.

Pihal Dekanat FEB yang melarang adalah Wakil Dekan III Muslimin, Wakil Dekan II Agri, dan Dekan Prof Nairobi.

Baca juga: Seorang Pria dari Kaliawi Jual Sabu dan Ekstasi

"Saya sangat mengharapkan dukungan dari segala aspek atas tindakan ini, agar mahasiswa unila lebih kritis dan lebih berani memperjuangkan hak-hak kemahasiswaan," ujar M. Reza Pratama.

Dijelaskan M. Reza Pratama, pihaknya tidak ditungangi dari pihak manapun. "Kami hanya menggelar diskusi untuk menyayat nalar kritis mahasiswa saat ini, mengasah kecerdasan mahasiswa," ujarnya.

Dia berharap mahasiswa mencerna kondisi dan situasi saat ini. Pentingnya sebagai Mahasiswa memiliki jiwa kritis, sudah tahu mana yang dikatakan positif dan mana yang negatif, katanya

"Sehingga daya kritis Mahasiswa hari ini semakin meningkat, dan terangsang daya Kritisnya kehadiran tokoh-tokoh nasional dalam diskusi publik bertajuk "Menatap Indonesia Maju: Tantangan Masa Depan Global dan Middle-Income Trap." (Wildan/HBM)