Helo Indonesia

Perkuat Kompetensi Jurnalisme Olahraga dan Publikasi, FIK Unnes Gandeng PWI Jateng

Jumat, 8 September 2023 08:27
    Bagikan  
Perkuat Kompetensi Jurnalisme Olahraga dan Publikasi, FIK Unnes Gandeng PWI Jateng

Dekan FIK Unnes Taufiq Hidayah bersama jajaran pimpinan fakultas dan Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menunjukkan nota kerja sama, serta peluncuran SSB Unnes. Foto: Aji

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (FIK Unnes) menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Tengah (PWI Jateng) untuk melakukan kerja sama di bidang peningkatan SDM dosen dan mahasiswa melalui keahlian menulis dan publikasi.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Dekan FIK Unnes Dr Taufiq Hidayah MKes dan Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS di ruang dekanat FIK, Unnes Sekaran, Semarang, Kamis 7 September 2023.

Baca juga: Di Depan Ratusan Pengusaha, Ganjar Cerita Kemudahan Berinvestasi dan Kiat Pengembangan UMKM

Sebelum MoU, digelar Focus Discussion Group (FGD) yang dihadiri pimpinan FIK Unnes, di antaranya Wakil Dekan II Dr Andry Akhiruyanto SPd MPd, Wakil Dekan III Dr Sri Haryono SPd MOr, serta para koordinator prodi.

Dari PWI Jateng, hadir Wakil Ketua PWI Bidang Pendidikan Solikun, Wakil Ketua Bidang Kerjasama Achmad Ris Ediyanto, Sekretaris Setiawan Hendra Kelana, Wakil Seksi Pendidikan Darjo Soyat, dan Ketua Siwo PWI Erwin Ardian bersama Wakil Ketua Sigit Pramono.

ssb unnes

Seperti disampaikan Taufiq, sasaran yang ingin dicapai lewat kerja sama ini agar mahasiswa FIK memiliki kompetensi di luar pendidikan olahraga, seperti jurnalisme olahraga, kecakapan dalam penulisan artikel ilmiah populer. Lebih dari itu, FIK mendapatkan masukan dari PWI Jateng terkait isu-isu menarik di bidang keolahragaan Tanah Air agar bisa diterapkan atau menjadi bahan kajian mahasiswa.

Dia juga tak menampik selama ini pihaknya terkungkung oleh bahasa akademis ketika menulis hasil-hasil penelitian maupun kegiatan kampus untuk dipublikasikan. Akibatnya, produk-produk tersebut hanya dipahami oleh kalangan tertentu, belum bisa dinikmati atau dibaca oleh masyarakat luas.

Baca juga: Terimpit Utang, Wanita asal Cilacap Tipu Ratusan Orang lewat Bisnis Online dan Kredit Topengan

Dia lalu mencontohkan, tulisan hasil penelitian dosen tentang bagaimana meningkatkan sebuah loncatan. Taufiq meyakini jika penelitian itu dikemas lewat tulisan yang ringan, sederhana, dan komunikatif, akan sangat bermanfaat para pelatih bola voli.

Sesungguhnya, kata dia, etalase perguruan tinggi adalah publikasi. Banyak informasi dari Unnes yang bisa terpublikasi dan layak diketahui masyarakat, baik itu penelitian dosen, kegiatan fakultas, dan prestasi-prestasi mahasiswa.

''Maka dari itu, kami mengajak PWI Jateng untuk bersama-sama FIK Unnes mengisi etalase ini. Banyak ruang yang bisa dikerjasamakan, semisal menghadirkan praktisi PWI untuk mengajar jurnalisme olahraga karena perkuliahan dan SKS di prodi ini terbatas. Lalu menyediakan ruang dosen menulis di media cetak atau online, workshop penulisan artikel bagi dosen dan mahasiswa, dan publikasi artikel hasil tulisan dan penelitian dosen dan mahasiswa,'' beber Taufiq.

Di depan jajaran pengurus PWI, Taufiq juga menyampaikan bahwa kerja sama dengan lembaga lain sangat terbuka menyusul peralihan status Unnes dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH).

Budaya Pop

Pada kesempatan FGD bersama FIK Unnes, Amir Machmud NS menggambarkan kecenderungan media saat ini, antara mendukung atau tidak mendukung dari sisi pembinaan olahraga. Pasalnya saat ini media lebih intens menyajikan isu-isu, persoalan viralitas, pilihan setting yang teragenda, akibat kemeruyakan budaya pop.

Baca juga: Wali Kota Semarang Siap Dukung Komitmen PJ Gubernur Jawa Tengah

Konten media budaya pop, kata Amir, menghadirkan hal-hal yang bersifat hasrat, dan kenikmatan. Sehingga muncul istilah sport-tainment. Misalnya media lebih suka menyajikan personalitas atlet bola voli Yolla Yuliana, seorang Shella Bernadetha, Megawati Hangestri atau berita entertainment pernikahan Pratama Arhan, ketimbang bagaimana upaya memajukan pembinaan olahraga.

Menurut dia, hal itu sah-sah saja karena ideologi media saat ini adalah viralitas.
''Kondisi ini tentu berbeda dengan pemberitaan olahraga di tahun 1980-an, 1990-an yang lebih mengedepankan tesis, antitesis, dan sintesis,'' ujar dosen jurnalistik dan penyair itu.

Berpijak dari realitas ini, lanjut Amir, dengan kerja sama ini, memungkinkan PWI dan FIK Unnes bisa ikut memberikan sumbang saran melalui forum diskusi sehingga melahirkan rekomendasi-rekomendasi yang pantas disampaikan tentang bagaimana seharusnya media menjadi bagian dari pembinaan olahraga.

Amir juga menyebut bahwa hasil penelitian dosen Unnes belum banyak terpublikasikan secara populer. Kebanyakan karya mereka termuat di jurnal-jurnal karena itu bersifat linier, dan relevan sebagai dosen. Dan itu pun dengan pembaca yang terbatas.

Baca juga: Bersinergi, USM dan PT PPSD Jalin Kerja Sama untuk Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

Dia mengatakan, pihaknya terbuka untuk bekerja sama dalam publikasi dan pelatihan jurnalistik. Bahkan, melalui Siwo PWI Jateng, pihaknya ikut memberikan pemikiran dalam pembinaan olahraga.

Yang menarik, usai FGD dan penandatanganan MoU, dilakukan friendly match antara tim sepakbola FIK Unnes melawan PS PWI Jateng di Lapangan Prof Dirham kampus Unnes yang berakhir untuk kemenangan PWI 5-2. Selain itu, dilaksanakan peluncuran Sekolah Sepakbola Unnes oleh dekan FIK Unnes. (Aji)