Helo Indonesia

Rektor UIN Walisongo Semarang Klaim Clear dan Bersih dari Plagiasi, Sebut Ada Oknum yang Sengaja Bikin Gaduh

Minggu, 3 September 2023 21:59
    Bagikan  
Rektor UIN Walisongo Semarang Klaim Clear dan Bersih dari Plagiasi, Sebut Ada Oknum yang Sengaja Bikin Gaduh

Gedung rektorat UIN Walisongo Semarang

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq MAg melalui kuasa hukumnya Muhtar Hadi Wibowo menyebut, dinamika isu rumor plagiasi yang diembuskan oleh sekelompok oknum yang menyatakan diri sebagai “Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang”, sengaja dibuat oleh oknum yang suka membuat kegaduhan, tidak suka kebenaran, dan memunculkan isu yang sudah basi.

Hanya saja Muhtar tidak menyebutkan siapa oknum yang suka membuat kegaduhan tersebut, karena memang sulit meyakinkan lalat kalau bunga jauh lebih indah daripada sampah.

Dia menegaskan, dugaan plagiasi sudah clear atau bersih, selesai dan tutup buku.

Baca juga: Dampak Musim Kemarau, Warga Kedungasri Gali Sumur di Tengah Sungai Kering


Muhtar juga meminta untuk lebih hati-hati jika “Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo” benar-benar terlibat penyebaran hoaks justru ada sanksi hukum yang berat bahkan hukuman pidana.

''Bahwa dalam Statuta UIN Walisongo juga tidak ada istilah “Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo”. Ini ilegal, jangan-jangan ini adalah forum yang coba dimanfaatkan oleh oknum atau pihak-pihak tertentu yang mencoba memanfaatkan forum tersebut untuk tujuan politik kotor dan menebar fitnah,'' tambah Muhtar dalam keterangan tertulisnya, Minggu 3 September 2023.

Dikatakannya, jika ada pihak-pihak yang mencoba menebar informasi dan menebar kegaduhan mendesak-desak kliennya untuk mengundurkan diri atau dicopot adalah tindakan pengecut yang tidak bertanggung jawab.

Rektor UIN Walisongo sendiri, menurutnya, telah memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada Tim Verifikasi telah menyatakan bahwa karya penelitian kolektif Imam Taufiq adalah bebas plagiasi.

Baca juga: Ganjar Didoakan 300 Dalang se-Indonesia yang Pentaskan Lakon Wahyu Keprabon

Bahwa Tim Verifikasi dibentuk sesuai amanat Permendikbud Nomor 17 Tahun 2010 tentang “Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi”. Tim Verifikasi telah diisi oleh ahli-ahli pada bidangnya, yang bekerja dengan baik untuk menilai dengan nurani kebenaran, maka dengan ini saya memberikan pemahaman pada khalayak umum bahwa dugaan plagiasi pada klien saya adalah fitnah yang kejam.

"Jadi jelas-jelas Prof Dr Imam Taufiq MAg terbukti tidak melakukan plagiasi,'' tandasnya.

Didukung Senat

Guru Besar UIN Walisongo Prof Dr Mujiyono MA juga menyatakan bahwa laporan penelitian kolektif Imam Taufik dan karya-karya lain bebas plagiasi. Berkaitan dengan hal tersebut, Prof Mujiyono setelah mendapatkan fakta baru yakni keterlibatan Muhamad Royani dalam penelitian tersebut, maka dia mencabut surat pelaporan yang dikirimnya ke Dikti tahun 2019.

''Dengan demikian, status pelaporan yang dilakukannya telah gugur dengan sendirinya. Selebihnya, karena tingkat kemiripannya di bawah toleransi standar plagiasi, maka karya penelitian kolektif Prof Dr Imam Taufik MAg dinyatakan bebas plagiasi,'' katanya.

Pernyataan bebas plagiasi Imam Taufiq seperti ini dikuatkan lagi dengan adanya pernyataan 18 (delapan belas) anggota Senat Akademik UIN Walisongo yang membuat pernyataan karya penelitian kolektif Imam Taufiq adalah bebas plagiasi.

Surat pernyataan ini, lanjut dia, dibukukan dan didaftarkan hari Senin 28 Agustus 2023 oleh Dina Ismawati, pejabat Notaris di Kota Semarang.

Baca juga: 1.000 Pelari Tampil Semangat dalam Bank Jateng Friendship Run di Kota Seribu Sungai

Hal-hal tersebut untuk membantah pernyataan sekelompok oknum-oknum yang menyatakan diri bersama-sama sebagai “Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang" yang notabene tidak ada legalitasnya/forum tidak dasar hukumnya.

Dihubungi terpisah, salah satu anggota Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang Prof Nur Khoirin menyatakan akan menyikapi pernyataan Rektor Prof Imam Taufiq melalui rilis yang disampaikan kuasa hukumnya Muhtar Hadi Wibowo tersebut.

"Nggak usah ancam-mengancam-lah. Kami kan menyampaikan desakan itu dengan baik-baik. Sebaiknya juga ditanggapi dengan baik. Sampaikan argumen fakta dan data-data yang akurat. Jejak digital itu kan tidak bisa dihapus. Negara punya ahli forensik yang bisa menelusur jejak digital. Yang pasti, kami, Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang akan mengambil sikap juga atas pernyataan Rektor sebagaimana disampaikan kuasa hukumnya," katanya santai. (Aji)