Helo Indonesia

Ratusan Anak di Rembang Tidak Bersekolah, Inilah Faktor Penyebabnya

Selasa, 2 Juli 2024 09:23
    Bagikan  
Ratusan Anak di Rembang Tidak Bersekolah, Inilah Faktor Penyebabnya

Ilustrasi anak sekolah. Foto: Dok

REMBANG, HELOINDONESIA.COM -Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang mencatat, 364 anak tidak sekolah (ATS) di empat kecamatan yakni Bulu, Sedan, Kaliori, dan Sale sejak awal tahun hingga triwulan kedua. Dari jumlah tersebut, 105 anak berhasil dikembalikan ke sekolah.

Kepala Bappeda Kabupaten Rembang, Afan Martadi, mengungkapkan bahwa pihaknya mendata 17.539 anak usia 7-18 tahun di empat kecamatan tersebut. Dari jumlah itu, ditemukan 364 ATS. Setelah dilakukan intervensi, 105 anak kembali bersekolah.

Namun, 156 anak memilih untuk tidak kembali ke sekolah karena berbagai alasan. Sedangkan 103 anak lainnya masih menjadi fokus utama Bappeda Rembang, karena belum memberikan konfirmasi apakah mereka akan kembali ke sekolah atau tidak.

"Sesuai timeline, bulan Juni adalah waktu untuk proses pengembalian atau pendaftaran ATS ke sekolah. Bagi ATS yang kembali ke sekolah sudah dihubungkan dengan pihak sekolah atau PKBM," jelas Afan.

Ekonomi

Afan juga menjelaskan bahwa bagi ATS yang terkendala faktor ekonomi, Pemkab akan memberikan bantuan biaya personal pendidikan melalui APBD, dan beberapa desa juga menganggarkan bantuan sosial bagi ATS yang kembali ke sekolah.

Ada beberapa kendala dalam penanganan ATS di tahun 2024 ini, seperti terbatasnya jumlah sekolah luar biasa (SLB) untuk ATS disabilitas, desa yang belum menyelesaikan pendataan ATS, serta kebutuhan strategi dan analisis yang lebih mendalam untuk ATS yang enggan kembali ke sekolah.

"Desa yang belum menyelesaikan pendataan ATS ini terkait dengan disabilitas. Contohnya, ketika kita mendata atau memperbarui data, ada ketertutupan oleh difabel. Strategi kita adalah melibatkan anak-anak difabel untuk ikut mengintervensi," ujarnya.

Afan menambahkan, dalam rentang waktu 2021 hingga 2023, total ATS di Kabupaten Rembang berjumlah 1.655 anak. Dari jumlah tersebut, 405 anak atau sekitar 43 persen berhasil kembali ke sekolah.

"Ini merupakan hasil kerja keras dari tim Gaspol12 Kabupaten Rembang, baik dari sisi data, pendekatan, maupun edukasi ke masyarakat dan keluarga yang terus dilaksanakan oleh tim Gaspol12 bersama dengan pemerintah daerah," tandasnya. (ADE)