Helo Indonesia

Mbak Ita Ingin Kembangkan Balai Benih Pertanian Jadi Destinasi Agrowisata Dilengkapi Museum

Sabtu, 1 Juni 2024 05:24
    Bagikan  
Mbak Ita Ingin Kembangkan Balai Benih Pertanian Jadi Destinasi Agrowisata Dilengkapi Museum

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memimpin panen padi organik varietas Inpari di Balai Benih Pertanian Mijen, Kota Semarang

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu ingin mengembangkan Balai Benih Pertanian dengan menjadikannya sebagai destinasi agrowisata yang dilengkapi dengan museum pertanian dan spot - spot instagramable.

Hal ini diungkapkan Mbak Ita, sapaan Hevearita Gunaryanti Rahayu usai memimpin panen padi organik varietas Inpari di Balai Benih Pertanian Mijen, Kota Semarang, Jumat 31 Mei 2024.

Baca juga: Ketua Ikadin Jateng Beri Kuliah Praktisi ke Mahasiswa Magister Hukum USM

Mbak Ita meminta Dinas Pertanian Kota Semarang menggarap dengan serius lahan di Balai Benih Pertanian dengan menggandeng Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

"Ini tadi kami ajarkan anak-anak yang hadir untuk mengenal pertanian. Tentunya, pertanian yang modern. Salah satunya lewat panen padi organik oleh kelompok tani Sumber Rezeki yang menanam di lahan milik Pemkot Semarang di Balai Benih Pertanian seluas 8 hektare," tambah Mbak Ita.

Melihat potensi pertanian yang luar biasa, Mbak Ita berharap dengan kolaborasi Pemkot Semarang bersama BRIN serta kelompok tani, bisa mewujudkan agrowisata pertanian di Balai Benih Pertanian Mijen.

"Nantinya di sini ada museum pertanian, kemudian ada cafe juga di bagian depan Balai Benih. Cafenya ini mengambil bahan dari hasil peternakan sapi di sini juga," Jelasnya.

Baca juga: Program Ijolke di Semarang Dorong Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah

Dengan konsep tersebut, lanjut Mbak Ita, merupakan pemanfaatan ternak sapi yang hasil susunya bisa dijual. Sekaligus menjadi tempat edukasi bagi anak-anak.

"Anak-anak nanti bisa ikut belajar cara memerah susu, memberi makan, jadi ini sebenarnya bisa dijadikan one stop tourisme khususnya sektor wisata pertanian atau agrowisata," sebut dia.

Tak hanya itu, Mbak Ita juga berkeinginan ada tempat edukasi bagi anak-anak untuk mengetahui cara menanam mulai dari pembibitan hingga panen. "Akan ada tempat edukasi menanam yang nanti mungkin memanfaatkan satu atau dua petak sawah, untuk anak-anak belajar menanam. Sehingga mereka bisa merasakan secara langsung bertani," imbuhnya.

Dipercantik

Sementara untuk sekeliling, area persawahan akan dipercantik dengan menonjolkan pemandangan area persawahan.

"Seperti kalau di Borobudur itu ada Svargabumi. Kemudian seperti di Banyuwangi yang area persawahan pinggirnya dikasih bunga-bunga dan payung. Tentunya ini akan bisa mendatangkan para wisatawan," bebernya.

Baca juga: Semarang Jogja Berapa Jam? Panduan Lengkap Perjalanan dari Semarang ke Yogyakarta

Dengan spot foto instagramable dan menonjolkan area persawahan yang cantik, Mbak Ita berharap tempat tersebut bisa mendatangkan wisatawan sekaligus jadi tempat edukasi di bidang pertanian.

"Makanya saya minta pekan-pekan ini, wilayah yang belum tersentuh di Balai Benih Pertanian seperti di sebelah kiri ini bisa difungsikan sebagai lahan parkir. Sehingga nanti orang datang kesini tidak kesulitan lahan parkir," tambahnya. (Aji)