Helo Indonesia

Tim USM Ajarkan Penanganan Pascapanen Daun Kelor di Depan Siswa SMK Ibu Kartini Semarang

Rabu, 29 Mei 2024 07:08
    Bagikan  
Tim USM Ajarkan Penanganan Pascapanen Daun Kelor di Depan Siswa SMK Ibu Kartini Semarang

Tim pengabdian masyarakat USM berfoto bersama siswa SMK Jurusan Tata Boga SMK Ibu Kartini Semarang

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (PkM USM) memberikan Pelatihan Penanganan Pascapanen Daun Kelor, Potensi Daun Kelor sebagai pangan fungsional yang baik untuk kesehatan kepada Siswa di Jurusan Tata Boga SMK Ibu Kartini Semarang di SMK Ibu Kartini Semarang Jalan Sultan Agung No 77 Semarang pada Selasa 21 Mei 2024.

Tim terdiri atas Ketua Zulhaq Dahri Siqhny ST MT, anggota Prof Dr Ir Haslina, M.Si, dan Ir Ery Pratiwi MP.

Baca juga: Prodi S1-Ilmu Hukum Capai Akreditasi Unggul dari BAN-PT, USM Gelar Syukuran

Zulhaq mengatakan, tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan penanganan pascapanen daun kelor, potensi daun kelor sebagai pangan fungsional yang baik untuk kesehatan, dan memberikan praktik cara pembuatan puding daun kelor bagi Siswa di Jurusan Tata Boga SMK Ibu Kartini Semarang.

''Kami berharap, dengan ilmu dan wawasan yang sudah diterima peserta dapat menjadi peluang wirausaha siswa di Jurusan Tata Boga SMK Ibu Kartini Semarang,'' katanya.

Dia mengatakan, semua bagian pohon kelor dapat digunakan, mulai dari batang, daun, kulit kayu, biji, getah, dan bunga, untuk berbagai tujuan, seperti membuat obat.

Daun kelor memiliki potensi pemanfaatan yang tinggi, tetapi sifatnya mudah rusak setelah dipanen. Nutrisi yang ada di daun kelor akan hilang karena kerusakan tersebut. Oleh karena itu, daun kelor harus diolah agar masa simpannya lebih lama.

Baca juga: Kain Tenun Tumanggal, Kebanggaan Purbalingga yang Kini Rambah Pasar Amerika

Proses pengeringan daun kelor secara tradisional lebih murah dan mudah. Namun metode ini dapat merusak kandungan kimia karena terpapar sinar ultraviolet secara langsung dari matahari dan menghasilkan produk yang kurang higienis karena debu atau kontaminan di udara terkontaminasi.

''Pengering harus mempertimbangkan kecepatan dan efisiensi energi selain nutrisi,'' jelasnya.

Protein Tinggi

Sementara itu, Prof Haslina mengatakan, potensi daun kelor sebagai makanan fungsional yang aman bagi kesehatan. Jika dibandingkan dengan beberapa tumbuhan lain, daun kelor memiliki kandungan protein yang tinggi.

''Daun kelor memiliki banyak asam amino esensial dan non-esensial, yang dapat digunakan sebagai antihipertensi, antimikroba, opioid, antioksidan, dan imunomodulator. Selain kandungan gizi, vitamin, dan mineralnya yang kaya, kandungan asam amino daun kelor juga sangat kompleks,'' ungkapnya.

Baca juga: Mantan Bupati Mirna Annisa Bakal Kembali Rebut Kursi Kendal 1

Pemateri lain, Ery Pratiwi memberikan demonstrasi cara membuat puding daun kelor kepada siswa di Jurusan Tata Boga SMK Ibu Kartini Semarang.

Proses pembuatannya dimulai dengan merebus air, puding susu, dan gula dengan api kecil sampai mendidih, lalu menambahkan ekstrak daun kelor.

''Setelah itu, campuran puding dituangkan ke dalam cetakan dan didinginkan di kulkas. Ketika sudah dingin, puding daun kelor siap dipotong dan disajikan,'' tuturnya. (Aji)