KENDAL, HELOINDONESIA.COM - Pelanggan Perumda Air Minum Tirto Panguripan terus bertambah. Hingga Maret 2024 tercatat sudah ada sebanyak 102.078 pelanggan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Administrasi pada Perumda Air Minum Tirto Panguripan Kendal, Didik Yudya Pratidina dalam acara halal
Baca juga: Lulusan Terbaik, Mbak Ita Berharap Wisudawan Berikan Kontribusi Lebih untuk Masyarakat
bihalal yang digelar di Kantor Perumda Air Minum Tirto Panguripan Kendal, Rabu 24 April 2024.
Dikatakan, Perumda Air Minum Tirto Panguripan Kendal menargetkan setiap tahunnya ada penambahan pelanggan sebanyak 5.000 pelanggan. Untuk itu pihaknya juga memprogramkan penambahan sumur dalam 4 sampai 5 sumur dalam setiap tahunnya.
"Karena kita juga menargetkan setiap tahun sambungan baru itu 5.000 pelanggan, kita asumsikan satu sumur untuk penambahan sekitar 1.000 pelanggan. Sehingga 4 sampai 5 sumur itu bisa meng-cover 5.000 pelanggan," terangnya.
Baca juga: Berbagi Ilmu, Tim PKM Mahasiswa Ilkom USM Latih Siswa SMKN 1 Semarang Menulis Script
Didik mengungkapkan saat ini ada sekitar 48 sumur dalam dan 3 sumber mata air yang berada di Kecamatan Sukorejo, Pageruyung, dan Boja.
"Kita akui ada beberapa titik wilayah yang memang pelayanannya tidak sesuai yang diharapkan oleh pelanggan, makannya kita setiap tahun melaksanakan penambahan sumur dan sambil kita usahakan penyempurnaan jaringan," ungkap Didik.
Tingkatkan Kinerja
Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki yang hadir dalam halal bihalal menyatakan, dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat, diharapkan kepada seluruh jajaran Perumda Air Minum Tirto Panguripan terus meningkatkan kinerja, inovasi dan terobosan baru dalam mengembangkan bisnis pengelolaan air minum di Kendal.
Baca juga: 264 Pelajar di Kabupaten Purbalingga Bersaing dalam Seleksi Paskibraka 2024
"Selain itu juga meningkatkan kualitas pelayanan, cepat, tepat dan informatif kepada masyarakat, responsif terhadap masalah kebocoran air , lemahnya aliran air, warna keruh dan bau air, bahkan harga air yang kurang kompetitif atau relatif mahal sehingga berpotensi konsumen beralih, perlu menjadi perhatian," bebernya. (Aji)