Helo Indonesia

Usman Ependi Raih Gelar Doktor Sistem Informasi Undip dengan Predikat Cumlaude

Selasa, 27 Februari 2024 21:28
    Bagikan  
Usman Ependi Raih Gelar Doktor Sistem Informasi Undip dengan Predikat Cumlaude

Dr Usman Ependi didampingi istri dan anak foto bersama dengan dekan sekolah pascasarjana Undip, promotor, kopromotor dan para penguji

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Dosen Universitas Bina Darma Palembang, Usman Ependi berhasil meraih gelar doktor usai mempertahankan disertasinya pada ujian Disertasi Program Studi Doktor Sistem Informasi (DSI) Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip).

Usman meraih predikat cumlaude dengan IPK 4,00 pada ujian Senin, 26 Februari 2024 di Gedung TTB A Sekolah Pascasarjana Undip.

Dr Usman Ependi melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Model Penilaian Kota Pintar Menggunakan Crowdsourced Data dan Long Short-Term Memory Berbasis General Systems Theory”.

Baca juga: Dico Sebut Tiga Tahun Memimpin Hasilkan Pembangunan Terbanyak Sepanjang Masa

Betindak sebagai Ketua Penguji sekaligus Dekan Sekolah Pascasarjana Undip Dr RB Sularto, SH MHum, Sekretaris Penguji sekaligus Ketua Program Studi Doktor Sistem Informasi Undip Prof Dr Drs Rahmat Gernowo MSi. Adapun bertindak sebagai Promotor Prof Dr Adian Fatchur Rochim ST MT, dan Ko Promotor Dr Eng Adi Wibowo SSi MKom.

Penguji I Prof Dr Ir Hadiyanto ST MSc IPU, Penguji II Prof Dr Ir R Rizal Isnanto ST MM MT, IPM dan Penguji eksternal dari ITB Prof Dr Ing Ir Suhardi MT.

Menurut Usman Ependi bahwa dalam rangka mencapai pemahaman yang lebih mendalam mengenai ekosistem perkotaan melalui penilaian kota pintar, terdapat keterbatasan yang signifikan dalam teknik evaluasi tradisional. Keterbatasan tersebut mencakup sumber data yang tidak selalu sesuai, kurangnya data yang komprehensif, dan kendala waktu nyata.

“Perkembangan signifikan dalam ketersediaan crowdsourced data telah memberikan gambaran dinamis yang berharga mengenai sistem perkotaan. Kesadaran akan pentingnya data ini mendorong penelitian ini untuk mengembangkan sebuah model penilaian kota pintar dengan menggunakan crowdsourced data, tujuan utamanya mengatasi kesenjangan dalam pemahaman tentang interaksi perkotaan, di saat bersamaan menangani tantangan data tidak seimbang yang berasal dari crowdsourced data,” ungkap Usman Ependi.

Baca juga: Nonton Drama Korea Wedding Impossible Episode 2 Sub Indo

Ia menambahkan, penelitian ini mengadopsi pengembangan model didasari dari prinsip General Systems Theory (GST) untuk kota pintar dengan pendekatan melalui Metodologi Ilmu Desain.


Selain itu, penanganan data tidak seimbang ditekankan dengan penggunaan hibrid level data yang menggabungkan oversampling dan undersampling, yang mencakup Random Over Sampling dan Neighborhood Cleaning Rule (ROS-NCL) dengan algoritma klasifikasi long short-term memory (LSTM).

Hasil dari penelitian ini adalah sebuah model penilaian kota pintar yang komprehensif. Model ini menyediakan pemahaman yang mendalam tentang ekosistem perkotaan melalui tiga dimensi utama keberlanjutan: sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Model ini juga mencakup dua belas indikator yang relevan dengan dimensi-dimensi ini. Validitas dan efektivitas model ini telah diuji secara empiris melalui studi kasus pada empat kota di Pulau Jawa Indonesia, yakni Surabaya, Semarang, Bandung, dan Jakarta. (Aji)