JAKARTA, HELOINDONESIA.COM - Di sela-sela agenda Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Indonesia di Bidadari Convention Center Hotel Mercure Ancol Jakarta, Sabtu (2/12/2023), Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi membagikan buku saku ‘’Pemilu Damai 2024 Pemilu Adalah Pesta Bukan Petaka’’.
Selain dibagikan kepada Ketua Umum MUI Provinsi se-Indonesia, buku cetakan pertama tersebut juga diserahkan kepada Sekjen MUI Dr H Amirsyah Tambunan MA, Ketua MUI sekaligus Ketua Mukernas Prof Dr Noor Achmad MA, Ketua MUI Dr KHM Sodikun, Bendahara Umum MUI H Misbahul Ulum, Wakil Sekjen MUI Drs Pasni Rusli, dan Wakil Sekjen MUI Dr H Rofiqul Umam Ahmad.
Baca juga: Bekali Mahasiswa Kompetensi Menulis, PWI Jateng dan FH Unissula Gelar Lagi Sekolah Jurnalistik
Kiai Darodji menjelaskan, buku tersebut diterbitkan bekerja sama dengan Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah merupakan hasil dari sejumlah halaqah tentang Pemilu Damai yang diselenggarakan sebanyak enam kali di Jawa Tengah.
Dalam forum Dialog dan Tukar Fikir Pimpinan MUI, Pengurus MUI Pusat mengapreasiasi terbitnya buku saku ‘’Pemilu Damai 2024’’ tersebut. Sekjen Amirsyah memberikan dukungan agar buku pintar ini bisa disebar luaskan kepada umat Islam dan para penyelenggara pemilu sebagai pegangan dan rujukan agar tetap mengelola pemilu dengan damai dan adil.
‘’Karena dengan damai dan adil, hasil pemilu akan diterima oleh seluruh peserta pemilu dan masyarakat pada umumnya.’’ katanya.
Sebagai penggagas terbitnya buku Pemilu Damai, KH Ahmad Daroji berharap isi dari buku pintar ini bermanfaat sebagai pegangan dan diimplementasikan dalam pemilu tahun 2024 nanti.
Baca juga: Tak Ada Sesi khusus Debat Cawapres, Anies Mengaku Kecewa Dengan Keputusan KPU
Dia sangat getol agar pemilu tidak menjadi petaka bagi masyarakat Indonesia. ‘’Pemilu adalah pesta, artinya pemilu sebagai ajang pelaksanaan demokrasi yang transparan. Pemilu damai artinya menghargai perbedaan pilihan. Sudah menjadi pengalaman bagi bangsa ini, bahwa dalam pemilu pasti ada beda pilihan tetapi tetap bersatu sebagai bagian dari satu bangsa dan satu negara Indonesia,’’ katanya.
Sekretaris MUI Jateng, Imam Yahya, menambhakan, isu pemilu damai juga sedang di bahas di internal MUI Pusat sebagai bagian dari perannya sebagai khadimul ummat dan shadiqul hukumah.
Baca juga: Ini Kata Gibran Soal Aturan Debat Dinilai Menguntungkan Dirinya
Isu lain yang menjadi pembahasan dalam dialog tesebut adalah isu menggelorakan bantuan kemanusiaan bagi saudara saudara muslim di Palestia yang hingga kini masih mengalami tragedi kemanusiaan.
Di samping itu juga tentang keseriusan penegakan hukum yang sedang carut marut di Indonesia.Kasus pimpinan KPK yang menjadi tersangka kasus pemerasan, Ketua MK yang tersangkut skandal keputusan MK yang kontrioversial, merupakan ingar-bingar penegakan hukum menjelang Pemilu 2024. (Aji)
