Helo Indonesia

Rutan Kotaagung dan Dinas Pendidikan Kerjasama Kesetaraan Warga Binaan

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Sabtu, 11 November 2023 10:13
    Bagikan  
Rutan Kotaagung dan Dinas Pendidikan Kerjasama Kesetaraan Warga Binaan

Rutan Koaagung dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus di Rutan setempat (Foto Hadi/Helo)

LAMPUNG,HELOINDONESIA.COM -- Rutan Kotaagung bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) Pendidikan Kesetaraan Paket A,B dan C bagi warga binaannya pada Jumat (10/11/2023).

Kepala Rutan (Karutan) Kotaagung Benny M Saefulloh mengatakan tujuan PKS ini untuk memberikan pembinaan kepada WBP dengan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan wawasan hidup di bidang pendidikan.

"Nantinya seluruh WBP putus sekolah yang berusia 18 sampai dengan 24 tahun akan diikutsertakan dalam program pendidikan kesetaraan ini," katanya.

Mereka yang tidak lulus SD diikutkan paket A, yang tidak lulus SMP diikutkan paket B, dan yang tidak lulus SMA diikutkan paket C, ujar Benny.

Baca juga: Gubernur Arinal Bersama Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Tanda Tangani NPHD Pilkada 2024

Para tutornya dari Satuan Kelompok Belajar (SKB) yang ditugaskan langsung oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus. Jika WBP mengikuti program sampai selesai, mereka dapat ujian kesetaraan paket A, B maupun C.

Ijazah yang mereka peroleh resmi sama seperti lulus SD, SMP atau SMA. Ijazah bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan kembali atau mencari pekerjaan setelah mereka bebas," tambahnya.

Baca juga: KH Ahmad Hanafiah, Pejuang Asal Lampung Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Mewakili Karutan, Kasubsi Pelayanan Tahanan Prameswari menyambut langsung kehadiran Kabid PAUD dan Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus Zoldi beserta rombongan Tutor dari SKB hari ini di Rutan Kotaagung.

Tim hadir langsung untuk mengecek jumlah peserta serta lokasi tempat kegiatan belajar dan mengajar nantinya.

"Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini memberikan kesempatan bagi WBP untuk merubah pola pikir dalam bermasyarakat, agar dapat diterima kembali serta tidak mengulangi kesalahannya," pungkas Benny. (Hadi)