Helo Indonesia

Temanggung Raih SDGs Awards 2023 Berkat Inovasi Unggulan Peka Pangan

Rabu, 8 November 2023 15:09
    Bagikan  
Temanggung Raih SDGs Awards 2023 Berkat Inovasi Unggulan Peka Pangan

Pj Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo saat menerima penghargaan dari Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa. Foto: jatengprov.go.id

TEMANGGUNG, HELOINDONESIA.COM - Kabupaten Temanggung kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini SDGs Awards diterima Temanggung dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas sebagai juara terbaik III dari 365 kabupaten/kota se-Indonesia.

Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa kepada Pj. Bupati Hary Agung Prabowo, di acara SDGs Annual Conference 2023 Air Energi dan Pertanian Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan, di Lounge Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Senin 6 November 2023 lalu.

Baca juga: Timnas U-17 Indonesia Siap Berlaga di Piala Dunia 2023, Pelatih Bima Sakti inginkan Bermain Lepas

Hary Agung Prabowo mengatakan, Kabupaten Temanggung meraih prestasi sebagai juara terbaik III dari 365 kabupaten/kota se-Indonesia yang mengikutinya.

Sebelumnya Temanggung telah masuk 10 besar bersama Kabupaten Bantul, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Bogor, Sinjai, Bandung, Magelang, Karo, dan Gowa.

Alhamdulillah, secara nasional Kabupaten Temanggung meraih juara III SDGs Awards. Penilaiannya ada tiga, yakni aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Aspek lingkungan adalah bagaimana memadukan keberlanjutan bersama sektor pertanian, aspek sosial bagaimana bisa terpadu bersama dalam rangka keberlanjutan ke depan. Dan ke tiga aspek ekonomi adalah bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat. Terima kasih kepada seluruh elemen, masyarakat Kabupaten Temanggung, semua OPD, yang telah mendukung pencapaian ini,” bebernya, seperti dilansir jatengprov.go.id, Rabu 8 November 2023.

Peka Pangan

Dikatakan dia, pada SDGS Awards ini Temanggung menampilkan inovasi unggulan Peka Pangan, yaitu Pemuda Berkarya untuk Pertanian Berkelanjutan di Desa Nglarangan, Kecamatan Tretep. Inovasi ini merupakan keberhasilan pemuda Desa Nglarangan dalam melakukan perubahan pola pikir, sehingga mampu memberdayakan pemuda desa yang berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga secara siginfikan melalui kegiatan penggemukan domba.

Baca juga: Mbak Ita Dorong Guru di Semarang Miliki Keterampilan Tambahan

“Dampak secara ekonomi adalah peningkatan perkapita yang pada awalnya hanya Rp245.000/bulan sekarang menjadi Rp4.100.000/bulan. Dengan meningkatnya pendapatan perkapita berdampak pada pengurangan penduduk miskin di Kecamatan Tretep, kualitas pendidikan meningkat melalui literasi dan numerasi, ketahanan pangan keluarga meningkat, lingkungan terjaga kualitasnya, bahkan mengurangi lahan kritis,” katanya.

Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, SDGs Awards diberikan lantaran aksi seluruh pihak yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan/suistainable development goals di 2030 yang selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.

Disebutkan, dari sekitar 62 persen dari 224 indikator TPB/SDGs, yakni 138 indikator telah tercapai dan 14 persen atau 31 indikator menunjukkan trend membaik. Bahkan pada 2022 seluruh pilar pembangunan TPB/SDGs menunjukkan kemajuan yang cukup progresif, terutama pada lingkungan, hukum, dan tata kelola.

Baca juga: Santri Demak Berselawat, Galang Donasi dan Panjatkan Doa untuk Palestina

“Pandemi Covid-19 telah dan krisis global telah menimbulkan disrubsi capaian sejumlah target TPB/SDGs, sehingga kebijakan inovatif harus menjadi prioritas. Melalui Konferensi Tahunan SDGs tahun ini kita dapat meneguhkan kembali komitmen pencapaian TPB:SDGs dengan seluruh pihak berperan aktif, dan berkolaborasi,” tandasnya.

SDGs sendiri adalah pembangunan berkelanjutan/sustainable development goals yang merupakan agenda 2030 berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan berprinsip universal, integrasi dan inklusif, guna meyakinkan, bahwa tidak ada satupun yang tertinggal atau “no one left behind”.


Harapannya, dapat mendorong peningkatan kapabilitas pemerintah kabupaten terhadap standar kabupaten berkelanjutan secara internasional, melibatkan multi stakeholders, seperti pemerintah, akademisi, komunitas, bisnis dan media. (Aji)