Helo Indonesia

Tangis dan Salawat Sambut Jenazah Mahasiswi yang Terjun dari Asrama

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Selasa, 3 Oktober 2023 13:12
    Bagikan  
Tangis dan Salawat Sambut Jenazah Mahasiswi yang Terjun dari Asrama

Jenazah saat menuju masjid dan TPU Kamboja (Foto Hajim/Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Jenazah mahasiswi yang terjun dari lantai 4 asramanya tiba di rumah duka, Kelurahan Jagabaya 2, Wayhalim, Kota Bandarlampung, Selasa (3/10/2023), pukul 12.30 WIB. Mobil ambulan berangkat dari Yogyakarta, Senin (2/10/2023), pukul 23.35 WIB.

Isak tangis keluarga dan salawat para kerabat dan pelayat mewarnai suasana saat mobil ambulan plat AB-9046-BA dari RS PKU Muhammadiyah Gamping mundur masuk halaman rumah dan peti jenazah digotong masuk ke ruang tamu.

Orangtua mahasiswi semester 1 ilmu komunikasi ini, Mega Candra ditemani Yuliawan Andri Putra, sepupu almarhum dari Jakarta yang menjemput dan memulangkan jenazah Syakirah Meandra Qadisah Febriana (18) dari RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.

Baca juga: Mahasiswi Lompat dari Lantai 4 Dimakamkan di TPU Kamboja Jagabaya 2

Helo Indonesia Lampung melihat ikut menyambut jenazah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Lurah Kampung Baru Yudhi Kurniawan dan tokoh setempat Habib dan Haji Agus Harun Tanjung.

Setelah sebentar disemayamkan di ruang tamu rumahnya, jenazah yang sudah bersih dan dikafankan dari Yogjakarta langsung disalatkan di Masjid Al Barokah lalu dimakamkan di TPU Kamboja, Jl. Belia Gg. Kamboja RT 08, Lk.II, Kelurahan Jagabaya 2, Kota Bandarlampung.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Al-Islam Kemuhammadiyahan, Faris Al-Fadhat PhD menyatakan belasungkawa dan mendoakan almarhumah khusnul khotimah.

Korban diketahui memiliki permasalahan psikologis dan telah dirujuk untuk ke psikiater.

Baca juga: Siang Ini, Jenazah Mahasiswi Bunuh Diri di Jogja Tiba di Jagabaya 2 Balam

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Al-Islam Kemuhammadiyahan UMY, Faris Al-Fadhat mengatakan almarhum membutuhkan pendampingan psikologis.

"Sejak awal masuk kampus, Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY telah mendata korban sebagai mahasiswa baru yang perlu mendapatkan pendampingan khusus mengingat riwayat kesehatan korban sebelum masuk menjadi mahasiswa UMY," jelasnya.

Korban diketahui melakukan percobaan bunuh diri pada pukul 06.15 WIB. Saat itu, dosen UMY, Ustaz Talqis Nurdianto, baru selesai mengisi program pembinaan bagi mahasiswi penghuni Unires Putri.

Tidak berselang lama, Ustaz Talqis mendengar suara orang berteriak, bunyi genteng jatuh, dan suara yang menyerupai benda jatuh.

"Setelah diperiksa didapatkan korban sudah tertelungkup dengan posisi tangan kiri di bawah perut dan tangan kanan di atas kepala dengan kondisi korban yang masih menggunakan pakaian tidur," jelasnya.

Setelah diangkat dan dipindahkan ke tempat lain bersama staf cleaning service, diketahui almarhumah masih memiliki detak nadi di bagian tangan dan lehernya.

Baca juga: Cegah Depresi dan Penyakit Jantung, Berikut 7 Manfaat Jalan Kaki Santai Setiap Hari

Pada pukul 06.20, Ustaz Talqis bersama satpam dan kakak pembina Unires segera membawa almarhumah ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Sesampai di ruang IGD PKU Gamping pukul 06.30 WIB langsung dilakukan tindakan dengan memasang alat-alat medis. Namun, pukul 06.45 WIB dokter menyatakan bahwa almarhumah meninggal dunia.

Faris menambahkan bahwa dokter memberikan keterangan tambahan bahwa almarhumah memiliki riwayat sakit.

"Karena pada malam harinya almarhumah sudah mengunjungi RS PKU Gamping dengan keluhan sakit perut setelah mengonsumsi obat sakit kepala dan permasalahan psikis lainnya. Dokter memeriksa dan merekomendasikan untuk bekonsultasi lanjutan ke psikiater," jelasnya.

Seharusnya pada hari ini, Senin (2/10/2023), almarhumah sudah dijadwalkan untuk melakukan pendampingan dan sesi konseling lanjutan bersama psikolog dan konselor sebaya LPKA, yang merupakan kakak pendampingnya.

UMY melalui LPKA berkomitmen kuat dan akan terus melakukan bimbingan dan pendampingan kepada teman-teman dekat almarhumah yang membutuhkan pendampingan psikologis setelah mengetahui kejadian tersebut. (Hajim/Helo)