Helo Indonesia

Setelah Rumah dan Toko Ludes, Damkar Baru Datang

Nabila Putri - Opini
Minggu, 31 Desember 2023 12:52
    Bagikan  
Setelah Rumah dan Toko Ludes, Damkar Baru Datang

Khairuddin (Foto Helo Indonesia Lampung)

Oleh Khairuddin*

LAMPUNG.HELO INDONESIA.COM.--- DUA pekan lalu, api meluluhlantak rumah dan toko milik seorang teman. Tak butuh waktu lama, si jago merah membumi hangus segala isi toko dan rumah.

Meski selamat dari kobaran api, tapi sang teman dan keluarganya tak dapat menyelamatkan hartanya. Hanya pakaian di badan yang tersisa.

Api yang diduga pertama kali muncul dari dalam toko yang penuh dengan spar part kendaraan termasuk beberapa drum oli dan bahan yang mudah terbakar, pemilik ruko langsung memutus jaringan listrik yang diduga sebagai penyebab utama serta berupaya memadamkan amukan si jago merah. Puluhan wargapun dengan peralatan seadanya berjibaku memadamkan api.

Di tengah kepanikan dan teriakan histeris anak istri korban, warga terus berupaya memutus mata rantai agar si jago merah tak merambat ke rumah. Tapi, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Kurang dari satu jam, rumah dan toko dan segala isinya hancur lebur jadi abu.

Baca juga: Motif Penembakan di Labuhan Maringgai, Korban Sering Ngancam


Sekitar satu jam kemudian, raungan sirine mobil pemadam kebakaran (damkar) dari arah ibukota kabupaten sayup-sayup terdengar. Tak lama, beberapa unit damkar yang lengkap dengan personel tiba di lokasi dan dengan sigap bertindak dengan menyeprotkan air ke toko dan rumah yang telah jadi abu.

Melihat datang terlambat, kehadiran damkar plat merah itu bukan mendapat apresiasi warga. Tapi sebaliknya, sejumlah warga nyaris meluapkan emosinya. Pasalnya, ruko sudah rata dengan tanah, damkar baru tiba di lokasi.
"Buat apa kalian datang, semuanya sudah jadi abu," teriak warga.

Meski dicaci maki, petugas terus berupaya memadamkan amukan si jago merah. Tak lama, mobil pemadam yang sudah "berusia lanjut" meninggalkan lokasi. Wargapun seakan tak peduli saat mobil penjinak api meninggalkan lokasi musibah.

Baca juga: Biarkan Musim Berganti, Kado buat Helo Indonesia Lampung


Dari catatan saya, damkar di kabupaten saya datang terlambat atau setelah api membumi hanguskan bangunan bukan kali ini terjadi. Beberapa tahun silam, ketika si jago merah melahap pasar di kecamatan saya, petugas damkar baru tiba sekitar satu jam setelah semua toko rata dengan tanah.

Saya tak bermaksud menuding petugas damkar bekerja sangat lambat. Tapi, jauhnya jarak tempuh mungkin jadi alasan kenapa mereka tiba di lokasi selalu terlambat.

Sulit dibayangkan, dengan luas wilayah tak kurang 500 ribu kilometer persegi, puluhan kecamatan, ratusan desa, sebanyak delapan pasar plat merah dan sejumlah pasar tradisional, jumlah mobil pemadam kebakaran di kabupaten saya tak lebih hitungan jari satu tangan. Ironisnya, beberapa unit damkar itu dikandangkan di ibukota kabupaten.
"Sepanjang tahun kita ada APBD. Tapi, mana ada anggaran untuk beli damkar,"ungkap teman.

Baca juga: Kapolri Pimpin Upacara Kenaikkan Pangkat 22 Pati dan 211 Kombes 


Hemat saya, ungkapan teman di atas adalah hal wajar. Penguasa atau pemangku kebijakan hendaknya menambah mobil penjinak api tidak selalu dipusatkan di ibukota kabupaten. Tapi, ada beberapa penambahan unit ditempatkan di kecamatan strategis yang mudah menjangkau kecamatan lain jika terjadi bencana kebakaran. Apalagi, jarak tempuh satu kecamatan dengan kecamatan ada yang mencapai puluhan kilometer.
"Kalau ada damkar yang disiagakan di kecamatan strategis, mungkin gak perlu butuh waktu berjam-jam," ujar teman lagi.

Baca juga: Pj. Bupati Lambar Jadi Inspektur Upacara Pemakaman Dan Pelepasan Almarhum Ahmad Sater


Kita berharap, semoga hal ini menjadi perhatian serius mungkin tak hanya bagi penguasa di kabupaten saya, tapi wilayah lain di kolong langit ini. Sebab, bencana atau musibah apapun yang datang menimpa, akan jarang sekali l bih dulu memberitahu kita.

Termasuk bencana kebakaran yang menimpa teman saya. Tak kalah penting, petugas damkar sebagai garda terdepan selalu siaga 24 jam dengan semboyan "pantang pulang sebelum padam". Bukan sebaliknya, "baru datang setelah padam" Semoga di 2024 ini ada tambahan damkar di kabupaten saya. Selamat Tahun Baru 2024. Tabik.

* Wartawan HeloIndonesia.Com.
* Sekretaris PWI Lampung Timur.