bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Masuk Cabor Nonunggulan, Tenis Meja Jateng Tertantang Siap Sabet Dua Emas di PON 2024

Ajie - Olahraga
Kamis, 18 April 2024 13:09
    Bagikan  
Masuk Cabor Nonunggulan, Tenis Meja Jateng Tertantang Siap Sabet  Dua Emas di PON 2024

Wasekum PTMSI Jateng Dustamat Jayawiguna

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Pengprov PTMSI Jateng baru akan memulai Pelatda PON XXI pada Juni 2024 mendatang menyesuaikan program KONI Jateng. Sebanyak enam petenis meja telah dipanggil Pengprov PTMSI untuk melaksanakan pelatda desentralisasi di tiga lokasi yaitu Kota Semarang, Jakarta, dan Kudus.

Mereka adalah Donny Prasetyo Aji, Arfan Seina Pramudya , Gusti Aditya Muarif di kelompok putra, Lilies Indriyani, Rofiana Nurul Sabila, da Putri Deny Wulandari di bagian putri.

Meskipun berstatus cabang olahraga (cabor) non-unggulan karena masuk kategori lini tiga dalam program pelatda PON oleh KONI, Pengprov PTMSI menyatakan komitmennya untuk mengawal program pelatda ini dengan baik. Artinya, pengprov akan memberikan kontribusi maksimal kepada para atlet, melalui sarana latihan dan peralatan.

Baca juga: Geger Laga Kekalahan Persik 0-7, Macan Putih Dituduh Upaya Menyelamatkan Bhayangkara FC

Wakil Sekretaris Umum PTMSI Jateng Dustamat Jayawiguna menandaskan, pihaknya tidak akan setengah hati dalam menyiapkan atletnya menuju PON XXI/ Aceh-Sumut yang bakal digeber September 2024 mendatang. Bahkan, pihaknya memasang target dua medali emas pada PON nanti.

''Kami akan mengembalikan supremasi tenis meja, sebagaimana era Anton Suseno, Hadiyudo, Mulatsih ataupun Yon Mardiyono di mana Jateng diperhitungkan di kancah nasional. Di tengah keterbatasan yang ada pada kami, para pemain harus berada dalam kondisi on fire selama pelatda desentralisasi dan sentralisasi,'' tandas Dustamat di Semarang, Kamis 18 April 2024.

Baca juga: Meriah, Tradisi Pelarungan Kepala Kerbau di Pesta Lomban Jepara

Dustamat tak menampik, persoalan pendanaan pada hari ini, esok, atau pun lusa tetap menjadi tantangan berat. Para atlet tetap harus berlatih rutin, butuh asupan gizi, peralatan latihan yang berdaya saing.

''Kebutuhan mereka harus selalu tercukupi. Entah bagaimana caranya PTMSI mau tak mau harus  memutar otak. Kalau dibilang tombok, ya memang tekor. Tapi itu realitas yang tak bisa dihindari. Mungkin semua cabor mengalami. Tapi apakah itu membuat kami harus mandeg? Latihan menurut kami harus terus  berjalan,'' tegasnya.

Soal Target

Soal target dua emas yang dipatok PTMSI, menurut dia, bukan sesuatu yang over estimate atau bahkan ngayawara (omong kosong). Meskipun dalam babak kualifikasi PON, posisi Jateng tak masuk empat besar, Dustamat tetap percaya atas kemampuan timnya yang bermaterikan pemain yang sudah malang melintang di kejurnas.

Baca juga: Pesta Lomban Sukses Digelar, Kapolres Jepara Apresiasi Sinergitas Personel Gabungan

''Saat ini kami fokus, dan tak melihat ke belakang. BK  bagi kami adalah sarana meraih tiket , membaca peta, menata posisi, karena perang sesungguhnya ada di PON. Meskipun tenis meja masuk kategori lini ketiga,  kami justru tertantang bisa meraih dua emas PON,'' ucapnya.

Soal potensi bisa menyumbang emas PON, kata dia, kans bisa datang dari sektor ganda putri, beregu putra dan beregu putri.

''Kami punya pelatih berpengalaman seperti Eddie Pramudjie, ada juga eks pemain M Irfan dan Agus Fredy Pramono. Mereka kami kira bisa meracik tim yang solid dan tangguh,'' pungkasnya. (Aji)