HELOINDONESIA.COM - KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan memasuki masa purnabakti, yakni pada 19 November 2023 mendatang. Kini sudah santer pembicaraan siapa pengganti KSAD mendatang.
Dari Komisi I DPR diperoleh informasi, ada tiga jenderal bintang tiga yang bersaing untuk memperebutkan posisi KSAD Jenderal TNI Dudung.
Salah satunya, menantu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, yakni Letjen TNI Maruli Simanjuntak akan menjadi salah satu yang masuk radar calor KSAD.
Letjen TNI Maruli disebut-sebut akan bersaing dengan dua jenderal seniornya, yakni Letjen TNI Syaharyanto, dan Letjen TNI Agus Subiyanto.
Baca juga: Real Madrid Bekuk MU 2-0, Bellingham Bikin Gol Cerdik, Joselu Salto Mengagumkan
Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPR Dave Laksono tidak menampik, Dave Laksono menilai ada tiga kandidat yang akan menjadi kandidat pengganti KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Ia menyebut ketiga enderal tersebut besarta tahun angkatannya. Ketiganya dinilai sebagai perwira yang mumpuni dalam menjalankan tugas. Ketiganya sudah banyak penugasan.
Ada pun ketiga nama tersebut, adalah Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (Akmil 1989), Pangkostrad Letjen TNi Maruli Simanjuntak (Akmil 1992), dan Wakasad Letjen TNI Agus Subiyanto (Akmil 1991).
Terlihat bahwa Letjen Marulli Simanjuntak yang paling muda angkatanya, paling senior adalah Letjen TNI Suharyanto, senior anggkatar1989. Sedangkan Lletjen TNI Maruli angkatan 1992, Letjen TNI Agus Subiyanto Akmil angkatan 1991.
"Ada sejumlah nama yang beredar dan mereka itu semua adalah perwira yang mumpuni dalam menjalankan tugas dalam tubuh TNI," ujar Dave Laksono kepada media, Rabu (26 Juli.
Dave mengatakan, jabatan KSAD memiliki tugas yang besar. Selain itu, KSAD juga memiliki tanggung jawab untuk membina prajurit TNI hingga merawat alutsista.
"Siapa pun itu yang ditugaskan untuk menjabat sebagai KSAD, memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mengemban tugas dan tanggung jawab membina prajurit, memelihara alutsista serta memodernisasi sistem TNI AD," kata Dave Laksono, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar. (*)
(Winoto Anung)