bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Dipercaya di Bidang Alutista Malah Ditugaskan Ngurus Singkong, ini Proyek Mangkrak Prabowo Subianto

M. Haikal - Nasional
Rabu, 26 Juli 2023 20:44
    Bagikan  
Juru bicara Greenpeace,
Foto: tangkapan layar Greenpeace

Juru bicara Greenpeace, - Iqbal Damanik, juru bicara kampanye Hutan Greenpeace dengan latar belakang proyek food estate yang mangkrak.

HELOINDONESIA.COM - Proyek Food Estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah kini kembali menjadi sorotan publik.

Pasalnya, proyek yang awalnya dibangun untuk mencegah ancaman krisis pangan itu belakangan menjadi mangkrak.

Proyek Nasional yang digagas Presiden Jokowi untuk menanam singkong di lahan seluas 600 hektar tersebut justru hasilnya jadi sia-sia.

Dalam utas yang dibuat akun Twitter opposite6B90 pada Rabu (26/7/2023), disebutkan bahwa Prabowo Subianto  diberi tanggungjawab untuk mengomandoi proyek dengan anggaran  sebanyak 1,5 triliun tersebut.

Baca juga: Dipercaya Mampu Mengobati AIDS Hingga Kanker, Berikut 7 Manfaat Ajaib Buah Merah Endemik Papua

Yang jadi pertanyaan, mengapa Prabowo Subianto (PS) diberi tanggung jawab ?

"Karena bidang pertahanan tak hanya mengurusi alutsista, melainkan juga ketahanan di bidang pangan," ujar opposite6B90 seperti dilihat Heloindonesia pada Rabu (26/7/2023).

Dengan keterlibatan PS, lanjutnya, Jokowi yakin persoalan pangan di Indonesia akan lebih mudah diatasi. 

"Di sini Menhan menjadi leading sector karena memang ingin membangun cadangan strategis pangan. Tapi kenyataannya proyek yang dimulai pada tahun 2020 itu kini mangkrak," tambahnya.

Baca juga: Kulit Bisa Teriritasi, Jangan Salah Mencuci Muka, 5 Hal ini Harus Dihindari

Menurut opposite6B90, PS yang dimandatkan Jokowi sebagai panglima proyek nasional  sekelas wilayah aja gagal dan belum ada kelanjutannya, bagaimana kalau disuruh pegang negara.

"Belum-belum pendukungnya sudah klaim bahwa arah telunjuk Jokowi ke Prabowo Subianto," ucapnya.

Dalam video yang diunggah opposite6B90, terlihat juga video yang sejatinya sudah lama dibuat Greenpeace Indonesia.

Dalam video itu, Iqbal Damanik, juru bicara kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, dulu lahan food estate ini merupakan hutan lebat seluas 600 hektar.

Baca juga: Sepeda Listrik Makan Korban, Salah Merawat Baterai Rentan Bahaya Kesetrum

Bergabung bersama  Walhi Kalimantan Tengah, LBH Palangkaraya dan Save Our Borneo, Iqbal memaparkan rusaknya hutan akibat proyek mangkrak tersebut.

"Dulu kawasan ini adalah hutan yang lebat. Kemudian dibabat menjadi ladang singkong yang gagal," ujar Iqbal. 

Menurut Iqbal, atas nama krisis pangan hutan dibabat menjadi food estate. 

"Tapi apa yang terjadi adalah deforestasi. Masyarakat kehilangan ruang hidupnya. Bibit lokal  sulit untuk ditemukan. Bahan pangan dan sumber pangan sudah lenyap dari tanah ini," paparnya.

Baca juga: Pembangunan Dikebut, Akhir Desember 2023 Pasar Weleri Ditargetkan Bisa Ditempati Pedagang

Food estate gagal ini, menurut Iqbal, merupakan salah satu Proyek Strategi Nasional (PSN) di bawah pemerintahan Jokowi dan diimplementasikan oleh Kementerian Pertahanan.

"Impelementatornya adalah PT Agrinas di mana dalam laporan Greenpeace Indonesia kepemilikan saham utama dalam PT Agrinas adalah sebuah yayasan yang terafiliasi kepada Prabowo Subianto," ungkap Iqbal.

Para aktivis itu pun menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia, khususnya di forum COP 27 dan G 20 untuk mengambil tindakan nyata mengatasi krisis iklim ini.

Baca juga: Persik Surati Persib Bandung Agar Suporternya Tak Usah ke Kediri

"Salah satu caranya adalah menghentikan deforestasi dan menyelamatkan hutan tersisa di Indonesia," tandas Iqbal.