HELOINDONESIA.COM - Harga tiket pesawat terbang makin tinggi. Di Beberapa jalur harga tiket pesawat terbilang tinggi dan memberatkan masyarakat yang sering menggunakan angkutan pesawat. Misalnya, biaya transportasi penerbangan udara dari Jakarta ke Papua kini naik menyentuh angka Rp6 juta hingga Rp7 juta.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Maria Kristi Endah Murni diminta untuk segera turun tangan untuk menuntaskan permasalahan mahalnya biaya tiket pesawat terbang yang masih terbilang tinggi.
“Saya kira catatan tadi untuk kita semua Bu Dirjen masalah tiket ini penting nanti menjadi perhatian. Saya sekarang kalau pulang dari Jakarta ke Papua tadinya masih bisa Rp4 jutaan sekarang sudah hampir Rp6 juta hingga Rp7 juta,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw, di DPR, Senin Julo 2023.
Menurut dia, biaya transportasi penerbangan udara dari Jakarta ke Papua yang menyentuh angka Rp6 juta hingga Rp7 juta, artinya naik sampai Rp2-3 juta.
Baca juga: Dituding Terlibat Kasus Korupsi BTS 4G Kominfo, Politisi Partai Demokrat Lapor ke Bareskrim Polri
“Kalau dari Rp4 juta naik lagi itu berat, jadi masyarakat khususnya kami di daerah Papua ini sangat terbebani dengan harga tiket yang begitu mahal. Kami mohon nanti menjadi perhatian Bu Dirjen, untuk bisa memberikan kami ada kemudahan dan kemurahan harga tiket ini,” tandas Roberth.
Soal kenaikan tiket pesawat yang tinggi tersebut, juga diungkapkan oleh Anggota Komisi V DPR Cen Sui Lan. Ia melihat kenaikan tiket pesawat bahkan tidak masuk akal, seperti untuk Jakarta-Natuna malah sampai Rp8 juta untuk pergi-pulang (PP).
“Harga tiket pesawat Natuna-Jakarta senilai Rp8 juta itu sangat tidak masuk akal. Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub kami minta untuk menurunkan harga tiket pesawat Natuna-Jakarta yang terbilang sangat tinggi,” kata Cen Sui Lan.
Baca juga: Akan Terjadi Lima Kejutan di Pilpres 2024, Mulai dari Endorsement Jokowi Hingga Dirty Job
Politisi Golkar ini menyoroti mahalnya tiket pesawat dari Natuna ke Batam dengan jarak hanya 1 jam 45 menit namun memakan biaya hingga Rp2,5 juta.
“Jadi mohon Bu Dirjen dan mohon ini sudah berkali-kali saya sampaikan, bagaimana kita mau mendengungkan perekonomian masyarakat perekonomian daerah harus berkembang kalau hanya untuk biaya transportasi sangat memberatkan,” tandasnya.
Padahal sekarang, katanya, naik pesawat itu bukan hal yang mewah, tetapi kebutuhan. Apalagi bagi masyarakat di Natuna, penerbangan Natuna itu sangat diperlukan karena kalau dengan jalan laut bisa berjam-jam.
“Tolong prioritaskan Bu Dirjen, kalau perlu kita sama-sama ke Natuna ya Bu Dirjen ya, saya undang Ibu,” tandas anggota DPR dari Dapil Kepulauan Riau tersebut. (*)
(Winoto Anung)
