Helo Indonesia

DPR Ikut Menyoroti Ujian Praktik SIM C Jalur Zig Zag Angka 8 : di Jalan Tidak ada yang Begitu

Drajat Kurniawan - Nasional
Senin, 26 Juni 2023 23:23
    Bagikan  
Ahmad Sahroni
Instagram

Ahmad Sahroni - Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI.

HELOINDONESIA.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta, mendesak Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, membenahi materi ujian surat izin mengemudi (SIM). 

Menurut dia, materi ujian SIM haris lebih substantif terutama dari aspek psikologi. "Jadi tolong Pak Kakorlantas segera rumuskan kembali materi dan tahapan ujian yang lebih substantif," Sahroni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

"Misal seperti tes psikologi yang lebih up to date, pastikan calon pemegang SIM benar-benar memiliki kesiapan mental dalam berkendara," imbuhnya.

Sehingga, lanjut dia, ujian SIM bukan sekedar ajang “unjuk gigi” kemampuan berkendara saja, melainkan banyak faktor-faktor lainnya yang harus diperhatikan dalam ujian pembnuatan SIM.

Sebab, menurut dia banyak pemilik SIM yang tidak siap secara mental sebagaimana sejumlah peristiwa berlalu lintas beberapa waktu belakangan. "Agar kasus-kasus tindak arogansi di jalanan seperti belakangan ini dapat kita cegah,” ujarnya.

Baca juga: Miris, ASN di Bengkulu Jual Anak Kandung Jadi PSK, Dewan: Benarkah Terbelit Ekonomi?

Sahroni juga mempertanyakan materi ujian praktek pembuatan SIM dengan melewati jalan angka delapan dan Zig Zag. Kata dia, jalur seperti angka delapan tersebut tidak ada di jalan umum mana pun.

"Heran juga kita sebenarnya, apa maksud dan tujuan dari materi-materi super sulit seperti itu. Di jalan kan tidak ada yang begitu. Saya aja enggak pernah lihat ada jalanan bentuk angka delapan,” ucapnya.

Karena itu dia mengaku sepakat dengan arahan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang meminta Kakorlantas untuk memperbaiki layaman pembuatan SIM lantaran dinilainya tidak relevan dan menjadi keresahan dari masyarakat.

Baca juga: Ribuan Mobil Listrik Membusuk di China, Gimana Nasibnya Nanti di Indonesia?

“Saya sepakat dengan Pak Kapolri, ujian SIM ini banyak yang tidak relevan dan harus segera diubah guna sesyuaikan kebutuhan," ucapnya.

Meski demikian, Sahroni memandang mengevaluasi layanan pembuatan SIM bukan berarti dimudahkan. Karena peran dan fungsi SIM seharusnya dapat meliputi segala aspek karena menyanhkut keselamatan orang banyak.

"Jadi ujiannya tetap sulit dan ketat, tapi dalam maksud dan tujuan yang jelas,” tuturnya.

Sebelumnya, Rabu (21/6), Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta kepada Kakorlantas untuk memperbaiki dan menyesuaikan layanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Baca juga: Tim Robotika PENS Sabet Juara Umum dalam KRI Nasional 2023 di USM, Inilah Daftar Juara Lengkap

“Khusus untuk pembuatan SIM, saya minta Kakorlantas tolong untuk dilakukan perbaikan,” kata Sigit saat memberikan pengarahan dalam kegiatan Upacara Wisuda STIK Tahun Ajaran 2023 di Lemdiklat Polri, Jakarta yang disaksikan lewat tayangan YouTube, Rabu.

Sigit menitik beratkan perbaikan pada praktek pembuatan SIM, yakni praktek mengendarai kendaraan menggunakan jalan menyerupai angka delapan dan zig-zag.

“Yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak. Yang namanya zig-zag itu masih sesuai atau tidak. Saya kira kalau sudah tidak releven yolong diperbaiki,” ujar Sigit.

Tags
DPR RISIM