bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Mahfud MD dan Denny Indrayana, Dua Profesor Bak Cerita Film Tom And Jerry

Winoto Anung - Nasional
Selasa, 6 Juni 2023 09:36
    Bagikan  
Mahfud MD dan Denny Indrayana
Twitter/ @dennyindrayana

Mahfud MD dan Denny Indrayana - Saata Menko Mahfud MD bertandang ke rumah Denny Indrayana di Melbourne, Australia. (Foto: Twitter/ @dennyindrayana)

HELOINDONESIA.COM - Mahfud MD dan Denny Indrayana adalah dua orang bergelar professor, atau guru besar yang berbasis dari kota pelajar Yogyakarta.  Profesor Mahfud MD adalah guru besar Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, sedangkan Profesor Denny Indrayana adalah guru besar Universitas Gajah Mada (UGM).

Prof Mahfud MD kini Menko Polhukam, sedangkan Prof Denny Indrayana kini tetap menjadi guru besar dan pengacara, tinggal di Melbourne Australia. Prof Denny juga pernah menjadi Wakil Menkumham.

Sebagai sesama komunitas intelektual Yogyakarta, keduanya sangat akrab, senior dan junior. Mahfud MD seniornya. Namun, saat ini keduanya sedang berselisih dalam urusan kenegaraan. Kalau melihat pasang surut hubungan keduanya, yang akrab tapi kadang berseteru, itu mengingatkan pada film kartun Tom and Jerry, ada saatnya akrab, ada kalanya bermusuhan.

Pangkalnya, soal pernyataan Prof Denny Indrayana yang mengaku mendapat bocoran putusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang menurutnya akan memutuskan sistem pemilu proporsional tertutup (pemilu tertutup, di tengah tahapan Pemilu yang sedang berjalan dengan menggunakan sistem pemilu proporsional terbuka (pemilu terbuka).

Baca juga: Jokowi Selipkan Keris di Muka, Sinyal Senopati Tak Bergeser Sedikit pun Hadapi Lawan

Cuitan Denny Indrayana membuat heboh perpolitikan di Tanah Air. Hingga 8 parpol mengadakan jump apers bersama mengemukakan sikapnya agar MK memutuskan tetap mempergunakan sistem pemilu terbuka.

Mahfud MD marah dengan pernyataan Denny  Indrayana, yang disebutnya membocorkan rahasia negara. Terkait masalah pembocoran rahasia negara ini, Mahfud minta polisi menyelidiki.

Menurut Mahfud MD, terlepas dari apa pun, putusan MK tidak boleh dibocorkan sebelum dibacakan. Ditegaksannya, informasi dari Denny Indrayana tersebut menjadi preseden buruk, bisa dikategorikan pembocoran rahasia negara. Oleh karena itu polisi harus menyelidiki info A1 yang katanya menjadi sumber Denny agar tidak menjadi  spekulasi yang mengandung fitnah.

“Terlepas dari apa pun, putusan MK tak blh dibocorkan sblm dibacakan. Info dari Denny ini jd preseden buruk, bs dikategorikan pembocoran rahasia negara. Polisi hrs selidiki info A1 yg  katanya menjadi sumber Denny agar tak jd spekulasi yg mengandung fitnah,” tulis Mahfud MD (@mohmahfudmd) di Twitter.

Baca juga: TPDI Nilai Ada Upaya TSM Kriminalisasi Koordinator IPW

Dengan pernyataan Menko Mahfud MD ini, polemik makin ramai, sangat gaduh, dan kalangan politisi makin khawatir kalau sistem pemilu tertutup benar-benar menjadi putusan MK, karena mereka yang menjadi caleg sudah mempersiapkan diri ikut pemilu dengan sistem pemilu terbuka alis coblos gambar caleg.

Adu argumen antar dua professor ini pun terus terjadi, dan sampai tida hari belakangan ini ada hal yang cukup mengejutkan, yakni Denny Indrayana mengaku dimintai tolong Mahfud MD untuk membantu Anies Baswedan agar bisa berkontestasi di Pilpres 2024.

Dalam utas yang dilihat Heloindonesia di akun Mahfud MD pada Senin (5/6/2023), Menko Mahfud tak menampik ucapan Denny Indrayana.

Bahkan, Mahfud menegaskan kalau pernyataan dirinya meminta Denny Indrayana membantu pencapresan Anies Baswedan sudah jadi rahasia umum.

Baca juga: Tingkatkan Kinerja Ekspor dan Bentuk Harga Acuan, Indonesia Segera Luncurkan Ekspor CPO Melalui Bursa Berjangka

"Memang betul, itu sudah saya jelaskan di Kick Andy Double Check Metro TV 3 bulan lalu. Sudah  ditonton oleh 2,7 jt orang," jelas Mahfud MD.

Nah, kelihatan keduanya saling berhubungan, bahkan sang Menko minta tolong ke Denny. Dari si junior sendiri mengaku tak ada masalah dengan Mahfud MD. Bahkan ia sempat bertemu Menko Polhukam itu di rumah dinasnya beberapa bulan lalu.

Ternyata, kalau ditelusuri di akun twitter Denny Indrayana (@dennyindrayana), keduanya sangat akrab. Kalau Denny sempar menyatakan sering bertamu dan ke kantar atau rumah dinas Menko Mahfud, di akun tersebut ada suasana menarik.

Prof Mahfud berkunjung ke kediaman Denny Indrayana di Melbourne, videonya juga ada, juga pernyataan kunjungan silaturahmi dari Pak Menko itu. Dia disambut Denny dan istri beserta dua anaknya. Malah Menko Mahfud mencium anak Denny yang kecil.

Baca juga: Motor Baru Lunas Milik Wartawati Raib dari Kosan di Depan UIN Raden Intan

Ini bunyi ucapan Menko Mahfud saat bertandang ke kediaman Denny di Australia:

Assalamu'alaikum, ini hari Selasa 14 Maret, saya sempat berkunjung ke rumah junior saya nih, Prof Denny indrayana di Melbourne, habis ini barbeque, bakso dan sebagainya. Ini satu kesempatan, silaturahum, dan saya setiap ke Melbourne mesti mampir,” ujar Mahfud di video yang diunggah Denny.

Lantas Denny mengucapkan terima kasih: Terima kasih banyak Pak.

Prof Mahfud kemudian bertanya: Kapan ke Indonesia lagi?

"Insya Allah 7 April Pak," jawab Denny Indrayana.

Baca juga: Demokrat Sebut Lambannya Deklarasi Cawapres Penyebab Elektabilitas Anies Melorot

"Oke kita ketemu lagi, ke ru,ah lagi," kata Mahfud MD.

Nyata, keduanya akrab. Mungkin kadang akrab, tapi ada kalanya berlawanan kepentingan sehingga harus bersitegang, dan Denny belakangan dilaporkan ke polisi.

Jadi, kalau melihat hubungan panas keduanya saat ini, semoga bukan gojegan (sedang canda) antar keduanya, tapi mungkin keduanya menjalankan fungsi masing-masing untuk meluruskan tata negara, meski tetap bercampur politik.

Tampak, Prof Mahfud MD ingin melindungi Presidennya, Presiden Jokowi, untuk terhindar dari jalan yang tidak lurus, dan menghidupkan suasana demokrasi dengan kompetisi yang fair. (*)

(Winoto Anung)