Helo Indonesia

Menko PMK Ingatkat Warga Terdampak Banjir Bandang Jangan Ambil Risiko Tinggal di Zona Merah

Edo - Nasional
Rabu, 22 Mei 2024 20:14
    Bagikan  
BANJIR BANDANG
Kementerian PMK

BANJIR BANDANG - Menko PMK, Muhadjir Effendy mendampingi Presiden Jokowi saat mengunjungi banjir bandang Galodo di Simpang Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Selasa (21/5/2024)

HELOINDONESIA.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara mengunjungi lokasi terdampak banjir bandang Galodo di Simpang Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Selasa (21/5/2024).

Di posko pengungsian di Lapangan Batu Taba, Kecamatan Candung, Presiden Jokowi menyampaikan perlunya pembangunan sabo dam tambahan untuk mengantisipasi lahar dingin dan material vulkanik pada jalur aliran pegunungan.

Menurut Presiden, dari kebutuhan 56 sabo dam yang dihitung oleh Kementerian PUPR, baru dua yang terbangun, artinya masih kurang banyak kebutugannya.

Baca juga: Menko PMK Sebut Prodi Akupuntur Herbal Terobosan Baru UMUKA Bidang Kesehatan

"Setelah dihitung dibutuhkan sabo dam 56, yang ada sekarang baru dua. Sehingga diperlukan tambahan lagi yang banyak," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi turut menyerahkan secara simbolis santunan duka bagi warga terdampak yang rumahnya hancur akibat bencana.

Santunan diberikan kepada 12 orang penerima simbolis yang terdiri atas perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, ringan, dan ahli waris korban meninggal dunia.

Usai mendampingi Presiden Jokowi, Menko Muhadjir beralih mengunjungi posko pengungsian korban bencana di Kecamatan Limo Kaum, Kabupaten Tanah Datar.

Baca juga: Gubernur Dampingi Menko PMK dan Menhub Pada Rakor Penanganan Arus Balik Idul Fitri 1445 H

Muhadjir menyampaikan, pemerintah akan terus berupaya mempercepat penanganan bencana banjir bandang disertai material sedimentasi yang terjadi di Provinsi Sumatra Barat.

Untuk meminimalisir agar tidak timbul korban di masa mendatang, lanjut Muhadjir, pemerintah akan merelokasi pemukiman masyarakat yang berada di bantaran aliran sungai.

Masyarakat yang masih berada di zona merah lahar dingin juga akan segera direlokasi.

Baca juga: HKB 2024, Menko PMK: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

"Nanti rumah yang berada di bantaran sungai akan direlokasi supaya tidak lagi ada kasus seperti ini, tidak akan ada korban. Mudah-mudahan kondisinya akan lebih baik dibandingkan sebelumnya," ujar Muhadjir.

Muhadjir mengatakan, relokasi pemukiman warga tidak akan terlalu jauh dari tempat tinggal semula. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi berkaitan dengan sumber mata pencaharian dan pendapatan masyarakat.

Selain itu, lahan yang akan dipakai untuk relokasi rumah akan dicarikan oleh Pemerintah Daerah dengan dibantu pendanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

Baca juga: Menko PMK Mengajak Masyakarat Menyikapi Terjadinya Bencana dengan Energi Positif

Muhadjir menghimbau, masyarakat tidak ambil resiko untuk memaksa tinggal di lokasi zona merah karena bencana banjir berpotensi akan terulang di kemudian hari.

Oleh karena itu, Muhadjir meminta masyarakat yang tinggal di zona merah untuk mematuhi ketentuan relokasi.

Dalam kesempatan kunjungan, Muhadjir turut menyerahkan secara simbolis bantuan kepada warga terdampak dengan rumah rusak berat, sedang, ringan akibat bencana. Bantuan simbolis juga diserahkan kepada ahli waris korban meninggal.

Baca juga: Menhub dan Menko PMK Tinjau Pelabuhan Merak, Pelabuhan Panjang akan Dipakai Urai Kemacetan, Truk ODOL Akan Ditindak dan Pelabuhan Merak Hanya Untuk Memuat Penumpang

Menko Muhadjir juga berkesempatan menghibur anak-anak pengungsi yang telah ceria menyambut dengan hangat serta memberikan bantuan berupa peralatan sekolah dan makanan ringan.

Kemudian juga diserahkan beberapa bantuan sosial dari Presiden Joko Widodo secara simbolis.

Dalam kesempatan itu, Menko PMK menyaksikan secara langsung kerusakan yang diakibatkan oleh terjangan banjir bandang galodo yang berlokasi di Dusun Tuo, Kecamatan Limo Kaum.

Baca juga: Menko PMK Muhadjir Minta Pembangunan Arena PON XXI Aceh-Sumut Dipercepat

Muhadjir melihat sisa-sisa material banjir bandang beruba batu-batu besar yang telah memporak porandakan bangunan-bangunan dan jembatan yang ada di sekitar aliran sungai.

Di lokasi tersebut terdapat beberapa rumah dan bangunan yang terkena dampak parah, termasuk juga rumah ibadah masjid yang fondasinya hampir roboh.

Dalam pemantauannya itu tengah dilakukan rehabilitasi dan pengurukan aliran sungai oleh pihak Kementerian PUPR.

Turut hadir dalam kunjungan kerja ini Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kepala Basarnas Kusworo, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono, Pangkogabwilhan Mayjen Maman Firmansyah, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Bupati Agam Andri Warman, dan Pangdam Bukit Barisan. (*/ANO)