Helo Indonesia

Soal Capres-Cawapres PPP Banten Terpecah, Caleg Provinsi: Itu Selera, Tidak Bisa Dipaksakan ke Rakyat

M. Haikal - Nasional
Selasa, 6 Februari 2024 21:31
    Bagikan  
Pilpres 2024
Foto: Heloindonesia

Pilpres 2024 - Caleg PPP Provinsi Banten dari Dapil 8 H Sarmilih menanggapi terkait Pilpres 2024.

HELOINDONESIA.COM - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan salah satu partai pengusung Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Namun demikian, di akar rumput tak semua kader atau simpatisan partai berlambang kabah itu mengikuti arahan dari DPP PPP yang dikomandoi Sandiaga Uno.

Hal ini ditegaskan oleh Caleg PPP Provinsi Banten dari Dapil 8 H Sarmilih ketika disinggung soal pilihan capres dan cawapres dalam acara Bimtek dan Silaturahmi Akbar Team Pemenangan Caleg Provinsi Banten pada Minggu (4/1/2024).

Usai acara tersebut, kepada awak media, Sarmilih yang memiliki massa dan saksi banyak ini mengaku tak terlalu banyak memikirkannya.

Baca juga: Cara Mengobati Sakit Pinggang, Kebas, dan Kesemutan

"Karena itu wilayah dan wewenang DPP. Tapi pada hakikinya, apapun pilihan masyarakat Banten itu akan saya ikuti karena dari hati masing-masing," ujar Sarmilih.

Kendati demikian, Sarmilih bukan berarti keluar dari perintah DPP PPP.

"Ada yang diperintahkan oleh DPP bagi saya pribadi dan kader tidak menekankan hal (capres) itu khususnya di Dapil saya," ungkapnya.

Sarmilih mengatakan apa yang menjadi arahan DPP PPP dikembalikan ke masyarakat.

"Betul, dikembalikan ke masyarakat, karena pilihan presiden itu selera dan bagaimana hati nurani masyarakatnya," tambahnya.

Baca juga: Hadapi Pemilu 2024, Muhammadiyah Demak Pastikan Tak Golput

Lanjut Sarmilih, bila seandainya terpilih jadi anggota dewan pun dirinya tidak akan memaksakan kehendak masyarakat.

"Tidak bisa memaksakan hati rakyat saya, karena itu pilihan," tegasnya lagi.

Ditanya tentang akar rumput PPP di wilayah Dapil 8 Provinsi Banten bakal pilih capres yang mana, Sarmilih mengatakan kalau melihat kondisi di lapangan, pendukung capresnya terpecah.

"Pecah ya. Ada yang nomor 1, nomor 2 dan nomor 3. Relatif. Nanti kita lihat di TPS-TPS saja," tandasnya.