Helo Indonesia

Airlangga Digoyang, Kalkulasi Peluang Alzier di Beringin Lampung

Nabila Putri - Lain-lain
Senin, 24 Juli 2023 10:19
    Bagikan  
Herman Batin Mangku
HELO INDONESIA LAMPUNG

Herman Batin Mangku -

Oleh Herman Batin Mangku*

PUCUK pimpinan tertinggi Partai Golkar digoyang dari dalam dan luar partai jelang Pemilu 2024. Atas kengototannya bertahan nyapres dan masih miring kanan-kiri, kursi Airlangga Hartarto jadi panas. Apakah kelihaiannya berpolitik kali ini dapat menyelamatkan dirinya dari badai politik di tubuh beringin?

Ketum Golkar Airlangga Hartarto dinilai masih plin-plan, loyalitasnya dipertanyakan kerhadap Istana. Jika Airlangga copot, bisa jadi Jokowi merasa lebih tenang masih solid satu kubu berjuang menghentikan langkah Anies di Pilpres 2024.

Waketum Golkar periode 2015-2016 Yorrys Raweyai ikut cemas melihat dinamika politik partainya. Airlangga dinilainya tidak maksimal dalam menghadapi Pemilu 2024. Isu negatif kepada pimpinan partai akan berakibat fatal terhadap konsolidasi partai menyongsong Pemilu 2024.

Menurut dia, Partai Golkar harus melakukan terobosan untuk memastikan suaranya tidak terjun bebas atau merosot secara signifikan. Yorrys menilai desakan melaksanakan munaslub dengan cara elegan dan damai menjadi pertimbangan logis.

Baca juga: Desas-desus Duit Wadas Rp 11 Miliar Ganjar Pranowo, Gempadewa Konsisten Tolak Tambang

Banyak yang menunggu perkembangannya detik demi detik, termasuk para kadernya di Provinsi Lampung. Pernyataan Humas Golkar Lampung Ali Imron bahwa DPD-nya masih solid mendukung kepemimpinan Airlangga, justru indikator adanya kegalauan internal partai sehingga perlu diperkuat lewat statmen tersebut.

Sangatlah mungkin, badai itu akan ikut menggoyang pohon beringin di Provinsi Lampung. Jika diibaratkan pohon, kepemimpinan Arinal Djunaidi sebagai ketua Partai Golkar Lampung bak tanaman cangkokan, akar serabut yang tak kokoh dengan akar tunjangnya, tak membumi.

Ditambah, kepemimpinannya sebagai kepala daerah sempat porak poranda, di-bully se-Indonesia oleh TikToker Bima Yudho Saputro. Arinal kembali percaya diri setelah Erlangga menilainya lihai karena setelah viral Jokowi menguyur Rp800 miliar infrastruktur Lampung.

Mantan birokrat tersebut ketika merebut Golkar Lampung prosesnya juga setelah jalannya di- land clearing dan digelar karpet merah lebih dulu oleh Mantan Komandan Kopasus Letnan Jenderal TNI (Purn.) Haji Lodewijk Freidrich Paulus buat perahu utama menjelang Pilgub Lampung 2018.

Baca juga: Sudin: Lapor Jika Ada Vaksinasi Hewan Dikenakan Biaya

Ditambah lagi, desas-desusnya, tangan Purwanti Lee juga ikut cawe-cawe lewat DPP Partai Golkar menggusur Alzier Dianis Thabranie (ADT) di periode ketiga memimpin Partai Golkar Lampung. Alzier sampai tiga periode jadi ketua Partai Golkar Lampung, bukti akar kepemimpinannya didukung akar tunjang. 

Tak ada yang sekaliber Alzier di Golkar Lampung. Dia mengakar kuat di tubuh Partai Golkar, tak hanya di Provinsi Lampung, dia juga telah membuktikan kepiawaiannya berdansa politik dengan menguasai suara beberapa provinsi di tingkat pusat. Hanya badai yang begitu besar kepentingan dari pusat yang memaksanya sejenak kembali ke "kebon".

Bukan Alzier jika menyerah, petarung politik senior berjuluk "Bahuga (Ayam Hutan) Jak Waylima" ini meski terhempas terus berusaha bangkit di arena politik agar namanya tak tenggelam dan tetap moncer lewat berbagai manuver-manuver kontroversinya walau tanpa memiliki kursi kekuasaan.

Dia sudah berangkulan dengan Sekjen Partai DPP Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus bahkan dipercaya bersamanya menjadi bakal calon anggota DPR RI Dapil I Lampung. Alzier juga sudah ngudut bareng dengan Arinal Djunaidi di Malam Semarak HUT ke-16 Kabupaten Pesawaran, Minggu (23/7/2023).

Bisa jadi, kegaduhan infrastruktur Lampung serta 33 janji politik menjadi titik balik alasan perlunya kepemimpinan baru yang telah teruji tangguh, piawai, dan tak baperan untuk menyelamatkan suara partai ini menjelang Pemilu 2024 di Lampung. 

Baca juga: 2 Sindikat Jual Beli Organ Ginjal ke Kamboja Ditangkap, ini Modus dan Perannya

Golkar yang jago berselancar di atas berbagai ombak politik dan rezim tentu tak ingin tenggelam, termasuk semua pengurus dan kader Partai Golkar Lampung menginginkan partai ini tetap berada di lingkaran kekuasaan.

Dewan Penasehat DPP Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang dianggap tokoh yang dinilai paling pas menyelamatkan partai dari citra buruk kepemimpinan Airlangga yang kemungkinan tercoreng dugaan kasus minyak goreng dan desakan para kader untuk munaslub mendongkel Airlangga.

LBP tak terang-terangan siap, bahasa politiknya macam-macam: jika dikehendaki partai hingga tak ingin berseteru dengan Airlangga. Namun, dia menjanjikan seandainya jadi ketua umum Golkar, Luhut ingin memperkuat internal partai.

Kalau jadi ketua umum Golkar, LBP tentu tak hanya memperbaiki DPP Golkar saja pasti hingga ke ranting-ranting. Dan, dia hanya tahu sejak pangkat kolonel ada sohibnya Alzier Dianis Thabranie di Lampung. Nah ...?

* Jurnalis, Pimred Klub.