Helo Indonesia

Waspada, Polusi Udara di Dalam Rumah Ancam Kesehatan Anda, Berikut Ini Langkah Mengatasinya

Syahroni - Ragam -> Kesehatan
Sabtu, 26 Agustus 2023 21:36
    Bagikan  
Ilustrasi
pixabay

Ilustrasi - Proses memasak dengan kompor menghasilkan polusi dalam rumah yang dapat membahayakan kesehatan.

HELOINDONESIA.COM - Polusi udara Jakarta saat ini tengah meningkat. Musim kemarau, emisi kendaraan dan industri dinilai sebagai faktor penyebab meningkatnya polusi udara belakangan ini.

Untuk mengurangi dampak polusi udara ini, salah satu kebijakan yang diambil pemerintah adalah pemberlakukan wfh.

Selain untuk mengurangi emisi dari aktifitas transportasi, wfh juga dianggap mampu melindungi masyarakat dari paparan polusi yang bisa membahayakan kesehatan.

Namun tahukah Anda, polusi tak hanya mengintai saat kita di luar ruangan. Mungkin kita sering lupa bahwa kualitas udara yang Anda hirup di rumah juga sama pentingnya.

Baca juga: Waspada, Studi Terbaru Ungkap Bahwa Polusi Udara Bisa Berdampak pada Kesuburan Pria

Polusi udara di dalam ruangan bisa terjadi karena ada sumber polusi yang melepaskan gas atau partikel tertentu, tapi sirkulasi udara dalam rumah tidak lancar sehingga terjebak di dalam.

Hal ini bisa makin buruk saat udara sedang panas-panasnya dan kelembapan tinggi.

Berikut beberapa kemungkinan penyebab polusi di dalam ruangan, Asap rokok, Asap dari proses memasak, Penggunaan peralatan dapur, Produk pembersih lantai, Debu yang menumpuk, Karbon monoksida dari kompor gas, Alat pendingin atau penghangat ruangan

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) AS, tingkat polutan udara di dalam ruangan tidak hanya 100 kali lebih tinggi dibandingkan polutan udara di luar ruangan, tetapi juga dapat berdampak lebih besar pada kesehatan Anda.

Dampak kesehatan dari polusi udara dalam ruangan bergantung pada jenis polutan yang ada di udara Anda. Dampak tersebut dapat menyebabkan kanker, radang paru-paru, asma, reaksi alergi, penyakit jantung, dan anak terlahir dengan berat badan yang tidak normal.

Baca juga: Polusi Semakin Buruk Bagi Pernapasan, Berikut 6 Makanan Pembersih Paru-paru yang Mudah Ditemukan

Orang dengan gangguan pernafasan atau jantung, serta anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua, mungkin juga memiliki risiko lebih besar terkena beberapa masalah kesehatan terkait dengan rendahnya kualitas udara dalam ruangan.

Gejala pernafasan yang tidak dapat dijelaskan dapat memberikan petunjuk bahwa mungkin sudah waktunya untuk memeriksa kualitas udara di tempat tinggal Anda. Namun di lain waktu, bahkan polutan yang berpotensi menimbulkan bahaya tidak terdeteksi sama sekali selama bertahun-tahun.

Mengambil tindakan untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dapat membantu menurunkan risiko terkena kondisi kesehatan dan bahkan dapat meningkatkan kualitas hidup Anda.

Untuk itu, berikut kami rangkum beberapa tips untuk meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan yang bisa Anda terapkan di rumah Anda.

Baca juga: Kemarau dan Polusi Udara Bikin Batuk? Buah-buahan Berikut Ini Bisa Bantu Meredakan Batuk Anda

1. Kurangi polutan

Cara penting untuk menjaga udara dalam ruangan tetap bersih adalah dengan mempelajari sumber umum polusi dan menghindari penambahan polutan sebisa mungkin.

Beberapa polutan umum meliputi:

  • Radon

Radon, gas radioaktif alami, dapat merembes melalui retakan di bumi dan menumpuk di rumah Anda, sehingga menyebabkan masalah kesehatan termasuk kanker paru-paru.

Anda biasanya dapat mengurangi radon dengan menutup fondasi rumah Anda sehingga gas tidak bocor ke tempat tinggal Anda.

  • Perokok pasif

Perokok pasif mengacu pada asap rokok yang dihembuskan. Siapa pun yang terpapar mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan, termasuk jenis kanker tertentu.

Asap rokok, yang ditemukan pada permukaan seperti pakaian atau furnitur yang menyerap asap, juga menimbulkan risiko kesehatan.

Cara terbaik untuk mencegah perokok pasif adalah dengan menghindari merokok di dalam ruangan.

Baca juga: Ilmuan di Korsel Ciptakan Kap Lampu Pemurni Udara untuk Kurangi Polutan Berbahaya di Dalam Rumah

Jika memungkinkan, sebaiknya minimalkan kebiasaan tersebut, karena asap rokok pada pakaian Anda mungkin masih memengaruhi ruang hidup dan kualitas udara Anda.

  • Formaldehida

Formaldehida adalah senyawa organik yang mudah menguap, atau VOC – salah satu dari banyak gas berbahaya yang terkadang dikeluarkan oleh barang-barang rumah tangga biasa.

Umumnya ditemukan pada lem yang digunakan pada kayu dan berbagai jenis furnitur, formaldehida dapat meresap ke udara dalam ruangan Anda.
Paparan yang terlalu banyak dapat menyebabkan masalah pernafasan, termasuk bronkitis.

Anda dapat mengurangi dampak formaldehida terhadap kualitas udara dengan memilih furnitur bekas daripada yang baru. Furnitur cenderung melepaskan formaldehida dalam jumlah yang lebih sedikit seiring berjalannya waktu.

  • Produk pembersih

Produk pembersih tertentu mengandung bahan kimia berbahaya yang mungkin tertinggal di udara Anda. Produk pembersih itu antara lain pembersih kaca, penyegar udara, pemutih, dan lain-lain.

Memilih produk pembersih yang lebih aman dan tidak beracun dapat membantu Anda menjaga rumah tetap bersih, tanpa polutan berlebih yang terkandung dalam beberapa produk pembersih standar.

Baca juga: 8 Jenis Tanaman yang Mampu Menghisap Polutan, Tanam di Sekitar Rumah untuk Halau Polusi Udara

2. Membersihkan rumah secara rutin

Menjaga kebersihan rumah dapat membantu mengatasi polusi udara di dalam ruangan. Kenapa? Karena ini bisa bantu mengurangi debu, kotoran, serta bulu binatang.

Yah, meski kadang lelah, menyapu, mengepel, mengelap area lemari, membersihkan tempat tidur, dan membersihkan karpet dengan vacuum cleaner memang sangat penting untuk menghilangkan polusi di dalam ruangan.

Apalagi kalau kamu rentan alergi. Sebaiknya, coba pikirkan kembali penggunaan karpet di dalam rumah.

2. Menyalakan air purifier

Kini, sudah banyak orang yang menggunakan air purifier sebagai cara mengatasi polusi udara di dalam ruangan, karena dapat membantu menjaga udara tetap bersih.

Air purifier bekerja dengan cara menyaring partikel halus dan membantu membersihkan udara yang kamu hirup dalam ruangan. Nah, kalau kamu kebetulan ada budget, coba pilih jenis air purifier sesuai dengan luas rumah.

Penting juga untuk memilih alat dengan filter penyerap partikulat efisiensi tinggi (HEPA). Filter HEPA dapat membantu menghilangkan lebih dari 99% partikel berbahaya di udara.

Baca juga: Hindari Polusi, Orang Tua Dihimbau Tak Sering Ajak Balita Beraktivitas di Luar Rumah

3. Membuka jendela atau pintu

Membuka jendela atau pintu bisa melancarkan sirkulasi udara, sehingga dapat membantu mengatasi polusi udara di dalam ruangan.

Selain itu, menghirup udara segar yang berasal dari luar juga bermanfaat meningkatkan kadar oksigen dan membersihkan paru-paru. Namun, cara ini hanya bisa dilakukan jika kualitas udara di luar ruangan bersih.

Hindari membuka jendela atau pintu saat kualitas udara berada di kategori buruk atau tidak sehat, karena bisa memicu kondisi kesehatan lainnya.

4. Memasang dehumidifier

Saat ruangan dalam rumah terasa kering, kamu bisa menyalakan humidifier. Akan tetapi, saat cuaca atau ruangan terasa lembap coba gunakan dehumidifier.

Baca juga: Waspada, Polusi Udara Tingkatkan Angka Kematian dan Kecacatan di Seluruh Dunia

Ini bisa menjadi cara mengatasi polusi di dalam ruangan, karena ruangan lembap juga bisa menyebabkan pertumbuhan jamur dalam rumah yang berbahaya untuk kesehatan tubuh.

Ingatlah kalau ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kualitas udara di dalam rumah menjadi buruk. Lama kelamaan, ini bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.

Jaga kebersihan rumah dengan baik, agar bisa beraktivitas dan beristirahat dengan nyaman. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kalau kamu mengalami gangguan pernapasan.