HELOINDONESIA.COM - Tradisi kesehatan tradisional Tellu Sulapa Eppa tidak sekadar menjaga kebugaran dan proses ritualnya saja.
Tapi Tellu Sulapa Eppa di dalamnya terdapat filosofi budaya dan sarat akan makna budaya.
Tellu Sulapa Eppa merupakan tradisi kesehatan masyarakat Bugis warisan leluhur yang sudah turun temurun.
Tellu Sulapa Eppa memiliki filosofi dan pandangan bahwa dunia terbentuk dari 4 harmonisme elemen alam.
Baca juga: Perut Buncit Picu Gangguan Kesehatan, Ini Jenis Penyakitnya
4 elemen alam dari tradisi Tellu Sulapa Eppa ini terdiri dari unsur tanah, api, air dan angin.
Selain itu terdiri juga dari 4 arah mata angin, timur, barat, selatan dan Utara.
Dalam praktiknya, pengobatan tradisional yang sudah turun temurun dilakukan masyarakat Bugis ini diwujudkan dalam bentuk kesempurnaan perawatan diri secara holistik.
Dari berbagai sumber yang dirangkum redaksi, perawatan tersebut mencakup menyeimbangkan kesehatan tubuh, fisik, mental dan spiritual.
Baca juga: Buruan! Rekrutmen BUMN 2023 Masih Buka Sampai 20 Mei
Wanita Bugis menggunakan bahan dasar Bedda Lottong dalam melakukan perawatan tubuh agar tampil segar dan bugar.
Bedda Lottong merupakan lulur berawarna hitam dengan bahan dasar ketan hitam yang disangrai dan ditumbuk halus.
Bahan lulur itu kemudian dicampur dengan berbagai macam rempah yang terdiri dari akar gingseng, asam Jawa, jeruk nipis, daun pandan dan kayu manis.
Di era moderen, bahan-bahan tambahan dari Bedda Lottong itu diekstrak menjadi minyak esensial atau atsiri.
Baca juga: Kasus Penembakan Habib Bahar bin Smith Masih Misterius, Polisi Periksa 15 Saksi
Tellu Sulapa Eppa sejatinya merupakan tradisi budaya kerajaan Bugis.
Para putri kerajaan menggunakan lulur ini sebagai bagian dalam perawatan kecantikan dan kesehatan tubuh mereka.
Hingga kini, tradisi kesehatan para wanita kerajaan Bugis itu masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga kini.
Bahkan Tellu Sulapa Eppa sudah digunakan sebagai perawatan kecantikan tubuh masyarakat Bugis pada umumnya, bahkan budaya Nusantara.
