Helo Indonesia

Sering Diabaikan! Kenali Tanda-tanda Baby Blues, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Restiyan Ningsih - Ragam -> Kesehatan
Selasa, 11 Juni 2024 20:59
    Bagikan  
Baby Blues/ilustrasi
freepik

Baby Blues/ilustrasi - Tanda-tanda Baby Blues

HELOINDONESIA.COM - Masa kehamilan dan persalinan merupakan momen spesial bagi wanita. Namun, di balik kebahagiaan menyambut sang buah hati, tak jarang muncul perasaan sedih, cemas, dan mudah tersinggung.

Kondisi ini dikenal sebagai baby blues, yang dialami oleh sebagian besar ibu baru.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang baby blues, mulai dari tanda-tandanya, penyebab yang mendasarinya, hingga langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Baca juga: Nonton Film Death Wish Sub Indo, Bioskop Trans TV Hari Ini!

Mengenal Baby Blues

Baby blues, atau postpartum blues, adalah perasaan sedih, cemas, dan mudah tersinggung yang dialami oleh ibu baru dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Kondisi ini umumnya bersifat sementara dan tidak memerlukan pengobatan khusus.

Baca juga: 5 Cara Menyimpan Daging Kurban tanpa Kulkas, Anak Kos Full Senyum

Tanda-tanda Baby Blues

Berikut beberapa tanda-tanda baby blues yang perlu diwaspadai:

1. Perubahan suasana hati yang drastis

Ibu baru mungkin merasa bahagia dan bersemangat di satu saat, namun tiba-tiba merasa sedih dan cemas di saat berikutnya.

2. Mudah menangis

Menangis tanpa alasan yang jelas merupakan salah satu ciri khas baby blues.

Baca juga: 5 Pengedar Narkoba Jaringan Lapas Kendari Ditangkap Polda Sultra

3. Sulit tidur

Kurang tidur akibat kesibukan mengurus bayi dapat memperburuk kondisi baby blues.
Kehilangan nafsu makan: Ibu baru mungkin tidak merasa lapar atau bahkan merasa mual.

4. Sulit berkonsentrasi

Kelelahan fisik dan mental dapat membuat ibu baru sulit untuk fokus.

5. Merasa cemas dan khawatir berlebihan tentang bayi

Ibu baru mungkin selalu merasa cemas tentang kesehatan dan keselamatan bayinya.

6. Merasa tidak mampu dan tidak percaya diri sebagai ibu

Ibu baru mungkin merasa kewalahan dengan tanggung jawab baru sebagai ibu dan merasa tidak mampu merawat bayinya dengan baik.

7. Menarik diri dari keluarga dan teman-teman

Ibu baru mungkin merasa ingin menyendiri dan tidak ingin bertemu dengan orang lain.

Penyebab Baby Blues

Baby blues disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, antara lain:

1. Perubahan hormon

Kadar hormon estrogen dan progesteron yang menurun drastis setelah melahirkan dapat memengaruhi suasana hati dan emosi ibu baru.

2. Kurang tidur

Merawat bayi baru lahir membutuhkan banyak waktu dan tenaga, sehingga ibu baru mungkin tidak mendapatkan cukup waktu untuk tidur.

3. Kelelahan fisik

Merawat bayi merupakan pekerjaan fisik yang melelahkan, sehingga ibu baru mungkin merasa lelah dan lemas.

4. Stres

Tekanan untuk menjadi ibu yang sempurna dan rasa tanggung jawab yang besar dapat membuat ibu baru stres.
Kurangnya dukungan sosial: Ibu baru mungkin merasa terisolasi dan tidak memiliki cukup dukungan dari keluarga dan teman-teman.

Mengatasi Baby Blues

Meskipun baby blues umumnya bersifat sementara, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasinya, antara lain:

Berbicara dengan pasangan atau orang terdekat: Berbagi perasaan dan kekhawatiran dengan orang terdekat dapat membantu ibu baru merasa lebih lega dan didukung.

Istirahat yang cukup: Ibu baru perlu memprioritaskan waktu tidur untuk memulihkan energi fisik dan mental.
Makan makanan yang sehat: Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dapat membantu meningkatkan mood dan energi ibu baru.

Minum air putih yang cukup: Dehidrasi dapat memperburuk kelelahan dan mood swing pada ibu baru.
Melakukan aktivitas fisik ringan: Olahraga ringan seperti berjalan kaki dapat membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres.

Bergabung dengan kelompok ibu baru: Berbagi pengalaman dengan ibu lain yang mengalami baby blues dapat membantu ibu baru merasa tidak sendirian.

Mencari bantuan profesional: Jika baby blues tidak membaik dalam beberapa minggu atau jika gejala semakin parah, ibu baru perlu mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.