Helo Indonesia

Apa Saja yang Boleh dan Larangan Sebelum dan Setelah Spa

M. Haikal - Ragam -> Kesehatan
Selasa, 11 Juni 2024 19:55
    Bagikan  
Kebugaran
Foto: tangkapan layar

Kebugaran - Anjuran dan larangan sebelum dan sesudah melakukan spa.

HELOINDONESIA.COM - Selain berolahraga, aktivitas spa bisa membuat tubuh akan kembali sehat, bugar dan terasa lebih fresh dari kondisi sebelumnya.

Ketika spa dijadikan kegiatan rutin, kamu perlu mengetahui apa saja yang dibolehkan dan dianjurkan setiap kali akan melakukan aktivitas kebugaran tersebut.

Sebelum spa disarankan untuk tidak makan setidaknya satu jam sebelum atau sesudah pijat.

Namun demikian, perlu minum banyak air setelah perawatan untuk meningkatkan manfaat memberikan efek lebih baik lagi.

Baca juga: 5 Cara Menyimpan Daging Kurban tanpa Kulkas, Anak Kos Full Senyum

Beberapa alasan yang berkaitan sebelum menjalani perawatan spa disarankan untuk tidak makan berat karena dengan kenyamanan dan efektivitas perawatan.

Sebelum spa, disarankan untuk makan ringan sekitar 1 sampai 2 jam sebelum perawatan spa untuk menghindari rasa lapar tanpa membuat perut terlalu penuh.

Minum air secukupnya juga penting untuk menjaga hidrasi tanpa menyebabkan rasa kembung. Berikut beberapa manfaat yang didapat saat hendak spa untuk tidak makan berlebihan.

Pertama, kenyamanan fisik. Spa sering kali melibatkan pijatan dan manipulasi tubuh lainnya yang bisa menekan perut.

Baca juga: Kejar Target Eliminasi TBC Tahun 2030, Pemerintah Perkuat Kolaborasi Pusat Hingga Daerah

Jika perut penuh bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, bahkan mual-mual.

Kedua, relaksasi secara optimal. Spa bertujuan untuk relaksasi dan menenangkan tubuh serta pikiran.

Proses pencernaan makanan memerlukan energi dan bisa membuat tubuh merasa lebih berat atau lesu, mengurangi efek relaksasi dari perawatan spa.

Ketiga, sirkulasi darah. Beberapa perawatan spa, terutama pijatan dapat meningkatkan sirkulasi darah.

Jika baru saja makan, darah akan lebih banyak terkonsentrasi di perut untuk membantu proses pencernaan, sehingga bisa mengurangi manfaat sirkulasi dari pijatan.

Baca juga: Kejar Target Eliminasi TBC Tahun 2030, Pemerintah Perkuat Kolaborasi Pusat Hingga Daerah

Keempat, efektivitas perawatan. Banyak perawatan spa seperti body wrap atau scrub, bekerja lebih baik ketika tubuh dalam kondisi nyaman dan tidak terlalu fokus pada pencernaan.

Perut yang penuh bisa mengalihkan perhatian tubuh dari perawatan itu sendiri.

Kelima, risiko mual dan refluks asam. Tekanan pada perut yang penuh bisa meningkatkan risiko mual atau refluks asam selama perawatan, terutama jika posisi tubuh berubah-ubah, seperti pada pijatan atau perawatan tertentu yang melibatkan posisi tengkurap.