bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Lagu Hello Kuala Lumpur Dituding Menjiplak Halo-halo Bandung, Warganet Indonesia Geruduk Akun Emak-emak Malaysia

Jumadi - Internasional
Sabtu, 16 September 2023 19:38
    Bagikan  
Halo-halo Bandung dijiplak Malaysia
screenshot of youtube

Halo-halo Bandung dijiplak Malaysia - Lagu Hello Kuala lumpur dituding menjiplak lagu Halo-halo Bandung dari Indonesia

HELOINDONESIA.COM - Baru-baru ini di media sosial digemparkan dengan munculnya video lagu anak Malaysia yang dituding telah menjiplak dari lagu Halo-Halo Bandung dari Indonesia.

Pada video tersebut menampilkan animasi anak-anak yang bernyanyi dengan judul "Hello Kuala Lumpur".

Sontak video tersebut membuat netizen Indonesia meradang, namun akun YouTube Lagu Kanak TV itu menonaktifkan kolom komentarnya.

Setelah itu, beredar video seorang wanita asal Malaysia yang memberikan reaksi terhadap lagu Malaysia yang dituding telah menjiplak lagu 'Halo-Halo Bandung'.

Menurut wanita dengan nama akun @zuriatibillionaire, tidak penting siapa yang menjiplak lagu tersebut, karena Indonesia dan Malaysia merupakan saudara.

Baca juga: Kendala Ekonomi, 2 Pelajar SD Putus Sekolah Dibantu Pemkot BL

Ia seolah menganggap enteng tentang mengenai lagu tersebut.

Kemudian dirinya membandingkan lagu Halo-halo Bandung dengan lagu Helo Kuala Lumpur.

Dia sebutkan jika tak penting siapa tiru siapa yang penting lagu ini hanya untuk hiburan semata.

Bahkan, ia pun menganggap bahwa hal ini hanyalah masalah biasa karena menganggap Indonesia dan Malaysia merupakan satu rumpun.

"Hello Kuala Lumpur kan Halo-Halo Bandung yang mana satu empunya lagu ini," ucapnya.

"Siapa yang meniru siapa, tidak masalah siapa yang meniru siapa, yang penting lagu ini untuk hiburan.

Malaysia atau Bandung, (lagunya) untuk hiburan dan sebenarnya kita satu rumpun.

Bandung atau Malaysia, kita bersaudara, jangan ribut-ribut," sambungnya.

"Siapa pun yang menciptakan lagu ini, yang penting kita bersaudara," ungkapnya.

Baca juga: Ribuan Orang Berdesakan Antri Melamar di Pabrik Sepatu Via Kantor Pos, Netizen Tagih 1 Juta Lapangan Pekerjaan

Dengan pernyataan tersebut, warganet Indonesia semakin geram dan memberikan komentar yang cukup pedas terhadap akun tersebut.

Warganet Indonesia tidak terima dan melakukan penolakan terhadap pernyataan dari wanita tersebut.

Salah satu warganet berkomentar "Enak aja ngomong lagu hiburan. Halo-Halo Bandung itu lagu perjuangan, ada sejarahnya," ucap seorang TikToker.

Tidak hanya itu, ada juga yang menulis, "Ada baiknya makci search Bandung Lautan Api biar tahu Halo-Halo Bandung itu lagu perjuangan, bukan cuma hiburan."

Banyak yang memberi tahu ke wanita yang kerap disapa Kak Zu tersebut bahwa lagu Halo-halo Bandung bukanlah lagu untuk hiburan, melainkan lagu perjuangan.

Menanggapi berbagai komentar penolakan itu, Kak Zu kembali mengunggah video klarifikasi di TikTok.

Pada Kamis, 14 September 2023, kemudian ia mengunggah video permintaan maaf.

Pada video berdurasi 2 menit dan 23 detik itu, ia mengatakan, "Hello Kuala Lumpur bukan diplagiat oleh saya."

Ia melanjutkan, "Melansir Astro Awani (publikasi berita Malaysia), lagu Hello Kuala Lumpur telah diunggah satu kanal YouTube Lagu Kanak TV pada 2018. Setelah semua orang marah dan kecewa pada unggahan Kak Zu, Kak Zu sedikit mencari tahu bahwa lagu Halo-Halo Bandung terinspirasi dari peristiwa Bandung Lautan Api."

"Lagu ini (Halo-Halo Bandung) diciptakan pada 1946. Dengan ini, Kak Zu mengakuti bahwa lagu ini berasal dari Indonesia. Saya minta maaf semua orang marah dan kecewa lagu ini diplagiat rakyat Malaysia. Saya sendiri tidak tahu siapa yang mengubah lagu ini."

"Saya juga tidak tahu pemilik kanal YouTube Lagu Kanak TV. Ketika saya mengatakan lagu hiburan di video sebelumnya, itu karena saya mendengar versi lagu Hello Kuala Lumpur," ucapnya lagi.

Baca juga: Miris! India Menutupi Kawasan Kumuh New Delhi Dengan Kain Ketika Acara KTT G20

Perlu diketahui bahwa lagu Halo-halo Bandung merupakan ciptaan dari Ismail Marzuki.

Liriknya terinspirasi dari kisah beliau yang sempat mengungsi ke Bandung bersama istrinya, Eulis Zuraidah, demi menghindari pendudukan tentara Inggris dan Belanda di Jakarta pada tahun 1946.