HELOINDONESIA.COM - Peserta Miss universe 2023 yang menjadi korban pelecehan seksual mengadukan kasusnya ke Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga hari ini, Kamis 10 Agustus 2023.
Empat finalis Miss Universe Indonesia yang menjadi korban dugaan kasus pelecehan seksual didampingi oleh pengacara mereka, bertemu Bintang. Usai pertemuan dengan para korban, Bintang mengaku langsung berkodinasi dengan Kapolri dan meminta kasus ini dikawal hingga tuntas.
"Kami mengapresiasi pihak Polda Metro Jaya yang sudah menanggapi laporan para korban dan tentu kita hormati proses hukum yang sedang berlangsung. Selain itu juga saya sudah mengkomunikasikan hal ini dengan Bapak Kapolri dan saya sampaikan agar kasus ini bisa dikawal hingga tuntas,” ujar Bintang dalam keterangannya, Kamis (10/8/2023).
Menurut Bintang setelah mendengar semua kronologi kejadian yang menimpa para korban, dia mengaku prihatin dan menyayangkan peristiwa yang dialami peserta kontes kecantikan tersebut.
Baca juga: Tak Hanya untuk Bayi, Berikut Manfaat Air Tajin untuk Kesehatan Tubuh Orang Dewasa
Dia menduga semua finalis mendapatkan perlakuan yang tidak pantas. "Perlakuan yang merendahkan martabat perempuan dan ini sudah melanggar hak asasi manusia," ujar Bintang lewat keterangannya, Kamis (10/8/2023).
Padahal Bintang menuturkan, para korban mengikuti ajang kontes Miss Universe Indonesia adalah sebagai ajang kompetisi bakat dan aktualisasi kepribadian yang nantinya akan menjadi duta bangsa. "Sangat disayngakan dugaan kasus pelecehan seksual yang oleh panitia mengatasnamakan proses body checking," ucapnya.
Dia juga memberikan apresiasi atas keberanian dari para korban yang sudah berani melapor. Bintang pun mendorong finalis Miss Universe Indonesia yang belum berani melapor untuk tidak takut melapor.
“Saya salut atas keberanian mereka untuk melapor. Laporan ini bukan hanya untuk kepentingan diri mereka sendiri tetapi juga untuk menyelanmatkan teman-teman mereka yang masih takut melapor," kata dia.
KemenPPPA siap mengawal proses hukum yang sedang berlangsung dan memastikan para korban mendapatkan hak perlindungan. KemenPPPA, kata dia, sesuai tugas pokok dan fungsinya siap menghadirkan saksi ahli pidana jika diperlukan dan kami akan memastikan para korban mendapatkan perlindungan.
Dia menerangkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Suku Dinas PPA Jakarta Utara. Pihak Dinas PPA juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Polda Metro Jaya untuk mengetahui perkembangan kasus dimaksud.
Baca juga: HUT ke-78 RI, PDAM Way Rilau Diskon Pelanggan Baru Rp780 Ribu
"Jika dibutuhkan pendampingan psikologis maka pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) siap melakukan pendampingan," terang Bintang.
Dalam kesempatan tersebut, Bintang berpesan kepada selurtuh perempuan Indonesia yang ingin mengikuti kontes diharapkan ke depannya kejadian serupa tidak terulang kembalin
"Kepada perempuan Indonesia yang ingin mengikuti kontes-kontes kecantikan kami himbau agar lebih teliti dalam membaca isi dokumen dan persyaratan, termasuk saat menandatangani perjanjian kontrak kerja yang harus disaksikan oleh seorang pengacara," terangnya.
Baca juga: Bu Mega Kontemplasi Cari Pendamping Ganjar seperti Bung Hatta di Bali
Hal itu untuk mencegah terjadinya masalah hukum atau cacatnya dokumen sehingga dapat dimintakan pertanggung jawaban kepada pihak penyelenggara.
"Jadi, tidak hanya memiliki 3B, yaitu brain, beatuy, behavior, perempuan Indonesia pun mampu mencegah lebih dini hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang hialami para korban,” jelas dia.