Helo Indonesia

Kapolri Minta Syarat Buat SIM Harus Bikin Angka Delapan Dievaluasi, Netizen: Melatih Skill Lewat Jalan Rusak Parah Pak

Jumat, 23 Juni 2023 14:35
    Bagikan  
Kapolri
Polri.go.id

Kapolri - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: polri,go.id)

HELOINDONESIA.COM - Pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meminta syarat membuat SIM (Surat Izin Mengemudi dengan syarat harus lulus menyetir bikin angka delapan dan zig zag, perlu dievaluasi, mendapat sambutan dari masyarakat. Terlebih Kapolri juga menyebut bahwa ujung-ujungnya di bawah meja.

Pernyataan Kapolri itu menjadi pembicaraan di mana saja warga berkumpul. Semua sudah tahu, jadi rahasia umum, malah ada yang menyatakan, memang sengaja dibuat susah syaratnya, Dan sulit untuk bisa lulus pada tesn tersebut. Ujungnya, lewat jalan belakang saja.

Ternyata pernyataan itu juga menyulut diskusi yang berkembang ke berbagai pemikiran, tapi juga memunculkan sindiran-sindiran.

Ada yang mengatakan, Kapolri sedang menyindir diri sendiri, karena sudah puluhan tahun, harusnya tidak menyindir, langsung  bertindak membuat keputusan, dan perintahkan bawahan saja.

Baca juga: Ketua BEM UI akan Dilaporkan ke Polisi Gegara Bicara Jokowi Mau Akhiri Kekuasaan Baik-baik Atau Berdarah-darah

“Kok nyindir diri sendiri Pak @ListyoSigitP? Bapak itu Kapolri sdh puluhan tahun jd polisi. Masa bisanya nyindir diri sendiri? Harusnya langsung bertindak buat keputusan. Bukan koar2 di media kayak kami,” tulis netizen Helmi La Ugi di Twitter dengan akun @Mi73Hel.

Tapi ada yang bilang, nyindir diri sendiri tidak menjadi soal, sebab kalau masih menjadi bawahan nyindir parti digampar temannya.

“Yaa gpp lah pak, sebelum jd kapolri kan engga bisa nyindir kyk gitu.. nyindir gitu mah digampar temennya.. klo jd pejabat tuh, sindiran gitu klo bawahannya bener langsung kerja si…” tulis @ChanyeolDhawet.

“Emangnya nggak boleh menyindir diri sendiri? Kalo menyindir diri sendiri kan nggak berpotensi tersinggung. lagian juga manusia jadi boleh dong menyindir,” tulis @oquiettypecool.

Baca juga: Isu Anies Baswedan Tersangka, KPK : itu Katanya Pak Denny

“Bagus gitu donk, daripada malah menutupi kebodohan anggota sendiri,” sahut netizen @Bang_Jedi.

“Ngapain juga Kapolri MINTA MINTA wong itu dapurnya sendiri, kan kalo niat benar, tinggal tereeaak lantang ke kepala bagian SIM: Segera PERMUDAH semua proses ujian SIM, lakukan dgn transparan, akurat dan tepat waktu..!!!" tulis netizen @rudyd3li.

Tapi ada yang sindirannya mengundang senyum lucu. Netizen fiyan (@r_soefiyandoro) rupanya menyindir pihak lain, yang membiarkan berbagai jalan rusak parah seperti halnya di Lampung, tempo hari.

Netizen ini tampaknya ingin mengatakan syarat bikin SIM dengan membuat angka delapan dan zig-zag masih relevan guna mengantisipasi warga menghadapi medan jalan yang rusak parah. Testnya untuk melatih skill lewat jalan rusak parah.

Baca juga: 31 Orang Tewas Dalam Ledakan Gas di Restoran Barbekyu China, Presiden Xi Jinping Angkat Bicara

“Padahal sesuai dengan kondisi jalanan kita yang banyak jebakan lubang alias jalan rusak. Makanya wajar testnya buat melatih skill lewat jalan rusak,” tulis netizen Fiyan @r_soefiyandoro.

Netizen yang lain memberi wawasan lebih luas, menurutnya, di luar negeri, masalah pembuatan SIM bukan tupoksi Kepolisian.

“Di luar negeri penerbitan SIM bukan tupoksi polisi, polisi bertugas menjaga kamtibmas, kalau ga salah dulu pernah ada wacana spt itu, tp malah ribut,” ujar netizen Noeg Waskito (@tkgit1).

“Mungkin setelah ini akan ada proyek pemugaran lapangan praktek di samsat seluruh indonesia?” tulis netizen Ernset @Erni483. (*)

(Winoto Anung)