Lebih Mendekatkan Diri Pada Tuhan dengan Terapi Minyak Cendana

Jumat, 19 Juli 2024 19:36
Tanaman jenis cendana atau cendana wangi memiliki nilai potensial secara ekonomi dan kesehatan. Foto: tangkapan layar

HELOINDONESIA.COM - Tanaman jenis cendana atau cendana wangi memiliki nilai potensial secara ekonomi dan kesehatan.

Cendana bisa dimanfaatkan sebagai aroma terapi, campuran parfum, kosmetik, obat-obatan, rempah-rempah.

Yang menarik, cendana bisa dijadikan bahan untuk membuat sangkur atau keris (warangka) dan dalam kepercayaan masyarakat tertentu bisa digunakan untuk mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.

Karena tergolong langka, harga jual cendana cukup tinggi. Selain dieksploitasi besar-besaran oleh produsen kayu cendana, tanaman ini sukar untuk dikembangbiakkan atau dibudidayakan.

Baca juga: Pesan Menyentuh Hati Buat Para Istri Wartawan dari 2 Tokoh Senior di HUT ke-63 IKWI

Di awal pertumbuhannya, cendana tergolong tumbuhan parasit. Untuk bisa berkembang, kecambah cendana butuh pohon inang yang sudah lapuk. Sebab, akar cendana tak sanggup menopang pertumbuhannya.

Cendana atau cendana wangi merupakan sejenis pohon penghasil kayu yang mengandung minyak atsiri.

Dalam transaksi perdagangan internasional, minyak atsiri asal cendana wangi ini dikenal sandalwood.

Ada beberapa jenis sandalwood; red sandalwood (Pterocarpus santalinus), Australian sandalwood (Santalum spicatum) dan West Indiessandalwood (Amyris balsamifera), East Indies Sandalwood, True sandalwood.

Baca juga: Helikopter di Bali Jatuh Diduga Karena Tali Layang-layang, Beruntung Penumpangnya Masih Selamat

Semua bagian dari kayu cendana memiliki nilai jual. Namun yang paling berharga adalah minyak atsiri.

Bagian kayu dari akar cendana paling potensial sebagai sumber minyak atsiri dengan kandungan 10%.

Bagian kayu (teras) batangnya mengandung 4 - 8% minyak atsiri, sedangkan ranting utama mengandung minyak atsiri 2 - 4%.

Minyak atsiri yang diperoleh dari kayu bagian terluar memiliki kandungan komponen teroksigen (Santalol, santalil, asetat) 3% dan hidrokarbon (santalena) 50%.

Cendana juga mengandung senyawa asam seskiterpena yaitu asam dihidroa-norkurkumenat, asam a-bergamotinat dan asam dihidro-oc-santalat.

Baca juga: Desa Wisata Ngesrepbalong, Sajikan Orkestrasi Alam dan Camping di Kampung Tertinggi di Kendal

Selain minyak atsiri, kayu cendana juga mengandung zat warna yang disebut santalin dan santarubin.

Bagian kulit batang mengandung triterpena, turunan asam palmitat dan tanin dengan kandungan sebesar 14%.

Kayu Cendana yang bagus dapat menyimpan aromanya selama berabad-abad. Di Sri Lanka, kayu ini dipakai untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9.

Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal.

Sebagai gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan kayu cendana jenggi (Santalum spicatum).

Baca juga: Gara-Gara Menyapa, Suami Istri Tewas di Tangan Tetangga

Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi bahan kimia yang dikandungnya. Kadar harumnya pun berbeda.

Secara relijius, kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif orang yang sedang “galau” untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

Dalam pengobatan tradisional Hindu India, minyak dasar kayu cendana dalam bentuknya yang murni dan harganya mahal dipakai untuk penyembuhan cara Ayurveda.

Berita Terkini