Viral, Tukang Cukur Bacok Pelanggan Karena Dikomplain Potonganya Tidak Sesuai

Minggu, 11 Agustus 2024 00:16
Tukang Cukur Bacok Pelanggan Karena Dikomplain Potonganya Tidak Sesuai @kegblgnunfaedh

HELOINDONESIA.COM - Viral sebuah video di media sosial, tukang cukur tega membacok pelangganya karena tidak terima dikomplain lantaran hasil cukuranya tidak sesuai.

Video yang diunggah oleh akun X (twitter) @kegblgnunfaedh telah di lihat sebanyak 6.014 orang sejak artikel ini dibuat.

Melansir dari postingan tersebut diketahui tukang cukur Desa Bahomakmur, Morowali, Sulawesi Tengah, ini membacok pelanggannya usai mendapat komplain bahwa hasil cukurannya tidak sesuai harapan.

Baca juga: Kata-Kata Bunda Eva Malam Minggu: Hidup Seperti Pertandingan Catur

Kejadian tersebut terjadi pada 8 Agustus, di mana pelaku, AW (44), menyerang korban, AG (29), dengan parang.

Setelah konflik terjadi di tempat cukur, pelaku yang sempat dilerai warga, kemudian mengejar korban hingga ke rumahnya dan membacoknya di depan tempat cukur.

Baca juga: Menikmati Keindahan Layang-layang di Langit Pantai Ketawang dalam PKF 2024

Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Dalam video yang diunggajh terlihat seseorang mengenakan baju hijau dengan membabi buta mengayunkan senjata tajam pada seseorang.

Tanggapan Warganet

Pemberitaan tersebut mendapatkan banyak komentar dari warganet yang tidak menyangka tukang cukur tersebut melakukan hal itu.

Baca juga: 22 Crosser dari 12 Negara Pacu Adrenalin di Bukit Kiram

"Makanya, kalo lagi ada masalah di rumah atau emosi lagi gak stabil, mending gak usah kerja yang menyangkut dengan pelayanan/jasa dulu deh.

Ketimbang dirundung masalah yang lebih besar seperti ini." Tulis akun @Daddyminus********

" di luar nalar sekali ! tangkap dan penjarakan sangat berbahaya sekali orang yg kaya gini !" Tulis akun @Aris_*****

"Astagah.. ada masalah apa sih bapak itu sampai-sampai hal sepele di besar-bersarkan,

semoga dihukum dengan setimpal !!!" Tambah akun @Hadil********

Berita Terkini