HELOINDONESIA.COM - Viral di media sosial, seorang anak panti asuhan buat laporan ke Polsek, malah di rudapaksa ketika proses interosasi oleh Brigpol AK.
Kejadian tersebut di unggah lewat akun media sosial pikology, 18 Juli 2024.
Pada postinganya, Menjelaskan Bunga (Nama samaran) ditemani dua rekanya melaporkaan dugaan tindak pidana persetubuhan yang dialaminya di Tanjung Pandan.
Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG Piala Presiden 2024; Persib vs PSM, Tonton Disini Berikut Link Live Streamingnya
Korban bertemu dengan Brigpol AK di Polsek, diinterogasi sebentar lalu diajak ke ruangan yang lain dan dikunci dari luar, di mana terjadi dugaan tindak asusila tersebut.
Pelaku meminta korban untuk merahasiakan kejadian tersebut. Setelah kejadian.
Namun korban melaporkan hal tersebut kepada Ketua Komnas Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam postingan itu dijelaskan juga bahwa barang bukti yang diamankan termasuk hasil visum, celana panjang jenis kargo warna hitam, dan jepit berwarna pink.
Baca juga: Umar Ahmad Dapat 3 Tugas dari DPP PDIP sebagai Bacagub Lampung
Karena peristiwa tersebut tersangka dihukum dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.
Tanggapan Warganet
Kejadian itu mengundang banyak komentar warganet yang meninggalkan pesanya lewat kolom komentar.
Beberapa diantaranya salut dengan sikap korban yang berani melaporkan apa yang ia alami meski sebelumnya mendapatkan perlakuan yang buruk dari oknum.
Baca juga: Link Live Streaming Piala AFF U19 2024 : Malaysia vs Brunei Darussalam, Sedang Berlangsung!
"Sementara komentar lain berfokus pada polisi, aku mau mengapresiasi korban karena sudah berani melapor 2x. Kamu hebat! Aku bangga sama kamu. Semoga siapapun korban pelecehan lainnya bisa dengan berani untuk melapor." Tulis akun rfabil****
"Kenapa gak lebih tegas aja sih klo ada yg kayak gini. Traumanya seumur hidup bukan cuma belasan tahun. Gak ada yg lebih berat apa" Kata akun Yulis*****
"Astagfirullah, terus masyarakat harus ngelapor kemana lagi kalau polisi kelakuannya kaya gini, bukannya melindungi malah ngebuat korban makin trauma" Tambah akun rahmah****