Hikmah Doa Qunut Salat Witir pada Separo Ramadan

Kamis, 6 April 2023 08:00
Membaca doa Qunut Witir (Salat witir), mengadu kepada Allah, hingga banyak yang menangis. (Foto: ist)

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? Mulai tadi malam, ada yang membacakan doa qunut pada saat salat witir terakhirnya. Demikianlah, yang terlihat di masjid-masjid saat malam ke-15 Ramada, atau separo Ramadan. Malahan, ada yang sampai menangis saat pembacaan doa Qunut.

Menurut Buya Yahya, Doa Qunut saat  salat witir (Qunut Witir) adalah ibadah sunah. Dibaca dalam separo terakhir malam Ramadan. Ada yang bertanya, kenapa pada saat malam separo Ramadan ada yang membaca doa Qunut. Buya Yahya menjawab, bukan kenapa, tapi itu memang sunah tuntunan Nabi Muhammad SAW.

?Itu sunah, Itu bimbingan dari Nabi, jadi ada ibadah namanya ta'abut, patuh saja. Membaca doa Qunut  Witir pertengahan Ramadhan, itu sunah. Itu bukan qunut Subuh. Bahkan ada sunah doa qunut dari awal Ramadan,? ujarnya.

Buya Yahya mengatakan, kita patuh kepada bimbingan Nabi. ?Kalau ada yagn bertanya, kenapa, ya  tidak selalu ada sebab yang ditampakkan. Itu ya sunnah saja,? katanya. Ia pun menjelaskan hikmah Qunut Qitir tersebut.

Buya Yahya menambahkan, doa qunut witir itu adalah bagian dari amalan di bulan Ramadan yang penuh rahmat. ?Ada pun hikmahnya membaca qunut witir, itu memasukki akhir Ramadan, itu panjatan-panjatan doa. Menjelang 10 akhir Ramadan, jadi kita menambah ibadah, menambah mengadu kepada Allah swt,? ujarnya.

Di kalangan jamaah NU juga sangat terbiasa membaca doa qunut witir, dibaca sebagai amalan sunah. Dibacanya di malam ke-15 hingga malam ke29/30 atau  pada separo terakhir Ramadan.

Warga Nahdliyin membaca Doa Qunut di rakaat terakhir salat witir yang dilakukan usai salat Tarawih. Ada banyak dalil yang bisa dijadikan sebagai dasar pembacaan doa qunut ini, salah satunya adalah atsar (perkataan sahabat Nabi) yang artinya sebagai berikut: 

 ?Sesungguhnya Umar Ibn Khattab berinisiatif mengumpulkan masyarakat agar shalat tarawih bersama (dengan imam) Ubay Ibn Ka?b, maka beliau shalat tarawih bersama mereka selama 20 malam, dan beliau tidak berdoa qunut kecuali dalam separuh yang kedua (malam 16 Ramadhan hingga seterusnya).? (HR. Abu Dawud).

Berikutnya, dijelaskan pula di dalam kitab Ma?rifatus Sunan wal Atsar (4/44) dengan mengutip pendapat Imam asy-Syafii yang mengatakan bahwa pada separuh terakhir Ramadhan umat Muslim membaca doa Qunut. Hal ini, lanjut asy-Syafii, pernah dilakukan oleh Ibnu Umar dan Mu?adza al-Qari. Berikut ini artinya:

Menurut an-Nawawi, ulama kalangan madzhab Syafii menganjurkan pembacaan doa Qunut pada separuh terakhir di bulan Ramadhan. Selain itu, dia juga memaparkan beberapa versi anjuran ini. Akan tetapi, pendapat yang paling kuat menurutnya adalah Qunut dibaca pada separuh terakhir Ramadhan. 

?Menurut kami, disunnahkan Qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafiiyyah) yang berpendapat, disunnahkan Qunut di sepanjang Ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan Qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut madzhab Abu Hanifah. Namun, yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu Qunut pada separuh akhir Ramadhan.?

Artinya bacaan doa Qunut:

?Ya Allah tunjukkanlah padaku sebagaimana pada mereka yang telah Engkau beri petunjuk, dan berilah padaku pengampunan sebagaimana pada mereka yang Engkau beri ampun, dan peliharalah aku sebagaimana pada mereka yang Engkau pelihara, dan berilah padaku keberkatan sebagaimana yang telah Engkau karuniakan pada merek, dan selamatkan aku dari mara bahaya yang telah Engkau tentukan.

Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan yang kena hukum, maka sesungguhnya tidaklah hina pada mereka orang yang Engkau pimpin, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau

Maka bagi Engkau segala puji atas yang Engkau hukumkan, aku mohon ampun kepada Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau, dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.? (*)

(A Winoto)

Berita Terkini