bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Begini Tanggapan Pemprov Sulawesi Tenggara Terkait Gapura Kopong yang Viral, Memang Sengaja di Desain Seperti itu ?

17 jam 27 menit lalu
    Bagikan  
Foto
Tangkapan Layar Video Viral

Foto - Viral video di media sosial yang memperlihaktan sebuah gapura dengan desain bata merah yang terlihat berdiri kokoh, tapi ternyata isinya kopong, begini tanggapan pemerintah Sulteng.

HELOINDONESIA.COM -

Viral video di media sosial yang memperlihaktan sebuah gapura dengan desain bata merah yang terlihat berdiri kokoh, tapi ternyata isinya kopong, begini tanggapan pemerintah Sulteng.

Beredar video viral gapura kopong yang berada di tempat wisata Pantai Toronipa, Sulawesi Tenggara dan dikatakan menghabiskan dana miliaran atau Rp 33 miliar.

Tampak dari jauh memang gapura tersebut terlihat megah dan mewah dengan desain menggunakan bata merah besar.

Baca juga: Viral Video ! Seorang Ayah Tega Lakukan Bantingan, Tendangan dan Pukulan Pada Putrinya, Ternyata Ini Penyebabnya

Namun ternyata gapura tersebut kopong dan terbuat dari triplek, gapura tersebut juga terlihat sudah ada yang membolongi dan kamerah dimasukan kedalam, ternyata memang benar-benar kopong.

Tentu saja dengan viralnya video ini banyak warganet yang menduga yang tidak-tidak kepada pemerintahan di Sulawesi Selatan.

Kemudian apa tanggapan pemerintah setelah kejadian ini viral ?

Perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul mengatakan pihaknya sudah mengetahui viralnya garpura Pantai Toronipa.

Baca juga: Viral Siswi SMA di Labuhanbatu Digilir 10 Pria Disekap Oleh Sang Pacar, 2 Pelaku Diganyang Warga !

Menurut Pahri, ada kerusakan di jembatan tersebut yang disebabkan oleh orang tidak tidak dikenal (OTK), dan bukan rusak alami.

Setelah dicek oleh pihaknya, terdapat batu-batu besar yang diduga sengaja dilempar ke dalam.

Kemudian, ada pula beberapa bagian gapura yang dipotong.

Terkait bangunan gapura yang kopong, Pahri menjelaskan bahwa pembangunan di Sultra tidak lagi menggunakan konstruksi batu merah untuk beton penuh sejak tahun 2000an.

"Contohnya di Rujab Gubernur, Kantor Gubernur itu semua kolom-kolom besar tidak ada isinya," ungkap Pahri, Rabu (10/9/2024), dikutip dari TribunnewsSultra.

Baca juga: Viral ! Momen Haru Seorang Ayah Meminta Paus Fransiskus Berkati Anaknya yang Masih Dalam Kandungan Istri di Pinggir Jalan

"Jadi beton saja kemudian kita bungkus dengan GRC (Glass Reinforced Concrete), dia beton campuran serat kaca," jelasnya.

Pahri menyampaikan, penggunaan GRC ini karena bertahan sampai 25 tahun, tahan api, tahan air dan mudah perawatannya. 

Sedangkan ruang kosong dalam gerbang didesain sebagai ruang pemeliharaan.

Sehingga, kata Pahri, ada tempat tangga untuk memperbaiki jika terjadi kerusakan di atas gerbang.

"Karena ada estetika bentuk yang kita kejar, jadi kalau kita gunakan beton atau batu merah itu tidak bisa," tuturnya.

Baca juga: Apa Saja Tugas Paspampres ? Kini Sedang Viral Karena Ada Mahasiswa Befoto dengan Presiden Jokowi Tapi Malah Kena Sikat

Lebih lanjut, Pahri menuturkan bahwa pihaknya menunda pembayaran kontraktor gapura Pantai Toronipa karena adanya kerusakan dan masih dalam tahap perbaikan. 

Adapun, uang kontraktor yang tertahan sebanyak kurang lebih Rp6 miliar.

"Itu kita tahan sampai dilakukan perbaikan terhadap kerusakan tersebut," tandasnya.