bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Reklamasi di Keputih Surabaya, Ancaman Bagi Petani Tambak dan Nelayan

Satwiko Rumekso - Ragam -> Trending
2 jam 49 menit lalu
    Bagikan  
Warga keputih
Istimewa

Warga keputih - Warga Keputih tolak reklamasi

HELOINDONESIA.COM -PT Granting mengadakan sosialisasi kepada warga Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, di Pasar Wisata Harmoni Keputih. Sosialisasi ini terkait rencana reklamasi di Pamurbaya (pantai timur Surabaya).

Ketua LPMK Keputih, Indi Nuroini, menyatakan bahwa PT Granting berencana membangun pulau reklamasi seluas 1084 hektare. Dari luas tersebut, 40 hektare akan dibangun di wilayah Kelurahan Keputih.

"Perlu diketahui bahwa di Keputih tidak banyak nelayan, tetapi banyak petani tambak yang masih aktif dengan luas tambak mencapai ratusan hektare. Nelayan menggantungkan hidupnya pada air laut," kata Indi Nuroini.

Baca juga: Eri Cahyadi: Camat dan Lurah Diimbau Merubah Mindset Kegagalan Menjadi Peluang

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa reklamasi ini akan berdampak pada nasib nelayan tambak. Jika laut ditutup dan dibangun, bagaimana mata pencaharian petani tambak? Banyak orang yang mencari kepiting dan kerang, tidak hanya dari sekitar tetapi juga dari Pasuruan, Probolinggo, dan daerah lain.

"Wilayah ini menjadi sumber mata pencaharian ratusan bahkan ribuan orang. Jika dibangun, mereka akan tersingkir. Proyek ini tidak ada manfaatnya bagi kami," tegasnya.

Menurutnya, pemerintah seharusnya melayani masyarakat dan bekerja untuk kepentingan mereka, bahkan Indi merasa heran bila kebijakan ini untuk kesejahteraan masyarakat. "Kebijakan harus dibuat untuk masyarakat. Pertanyaannya, masyarakat yang mana?" tanya Indi.

Baca juga: Daripada Eri-Armuji, Pilih Coblos Kotak Kosong, Berikut Ini Alasan Aliansi Surabaya Maju

Baca juga: Daripada Eri-Armuji, Pilih Coblos Kotak Kosong, Berikut Ini Alasan Aliansi Surabaya Maju

Menurutnya kebijakan harus diberikan kepada masyarakat sekitar, "Kami ini masyarakat, kebijakan harus dibuat untuk kami, terutama masyarakat sekitar. Jika kebijakan tidak ada manfaatnya, terutama bagi masyarakat sekitar, harus ditolak," jelasnya.

Lebih lanjut Indi mengatakan bahwa proyek reklamasi ini justru akan menyengsarakan masyarakat."Akan ada ratusan orang yang kehilangan pekerjaan," lanjutnya.

Indi juga tidak yakin bahwa petani nelayan yang kehilangan pekerjaan akan diganti dengan pekerjaan lain karena hal ini menyangkut ketrampilan sejak kecil. "Coba kita balik, apakah para pengusaha bisa menggantikan pekerjaan mereka dengan menjadi nelayan? Mereka sejak kecil sudah menjadi nelayan tambak dan mewarisi pekerjaan ini dari leluhur mereka,"

Sementara itu, Ketua Tim Amdal, Iwan Setiawan dari PT Media Cipta Buana, mengatakan bahwa hari ini mereka mendengar suara masyarakat Keputih.
"Keluhan warga yang menolak reklamasi akan menjadi bahan pertimbangan tim sosial. Sistem AMDAL tidak menjadi masalah jika masyarakat menyuarakan penolakan ini, harus dimediasikan terlebih dahulu dengan masyarakat," ucapnya.

Menurut Iwan Tim AMDAL akan merumuskan hasil ini, dan AMDAL adalah sistem yang terbuka dan tidak bisa dimanipulasi. "AMDAL semua sistem terbuka serta tidak mungkin dimanipulasi," pungkasnya.***